Can I Have You ?

Who are you ?

     Bell pun berbunyi , anak anak kembali ke kelas dan memulai pelajaran semuanya menyimak pelajaran dengan baik semenjak pak gentong , guru matematika masuk . Dia dijuluki pak Gentong oleh anak anak karena dia sangat gendut dan lucu , itulah yang membuatnya disukai anak anak .

    Tan terus memperhatikan Ara , dia melipat kedua tangannya di atas meja dan menundukkan kepalanya , apakah dia .. tidur ?

     Kelas pun akhirnya usai . "eh,, dari tadi gue liat lo ngeliatin si Ara terus , lo suka ya sama dia ??" kata seorang cowok yang duduk di depan Tan .

     "hah?? nggak kok . haha" jawab Tan gugup .

     "oh baguslah . Lebih baik lo nggak usah deket deket dia deh" bisiknya

     "emang kenapa sama dia ?"

     "dia itu .. mengerikan " tiba-tiba saja bulu kuduknya merinding "oh iya , kenalin . gue Aron" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya

     "hah? brarti km penyanyi dong. Aron five kan  ?" Tan membalas tangannya

     "yaelah , itu maroon five keles"

     "Hahaha" sepertinya mereka sudah mulai dekat

     TENG...TENG...TENG...

bel tanda sekolah selesai berbunyi . anak anak langsung berlarian ke luar ke gerbang sekolah .

     "eh rumah lo dimana ? kita pulang bareng yaa" tanya Aron

     "oke"jawab Tan

_____________________________________

     Keesokan harinya , Tan pergi dengan suasana hati senang . mungkin karena dia sudah mendapat teman baru dan dia menjadi populer di sekolahnya .

     Tapi saat dia melewati koridor sekolah yang masih sepi , ya mungkin karena dia terlalu pagi masuk sekolah . Tiba tiba saja dia dicegat oleh tiga orang anak lelaki

     "oh jadi lu ya anak baru yang ganteng itu ?" tanya seorang lelaki yang lebih tinggi dibandingkan kedua orang temannya . "mukalu nggak terlalu ganteng ganteng amat. Masih gantengan juga gue . ya nggak ?"

     Kedua temannya hanya mengangguk . "emm ,, sorry ya . sepertinya lu salah orang deh. Nama gue bukan amat" jawab Tan .

     "Gue juga tau kali. Lu bodoh banget sih jadi orang" cowok itu memeras kerah baju Tan.

     "hey hey. Woles bro nggak usah pakai kekerasan gitu bisa nggak sih ?"Tan melepaskan tangan cowo itu dari kerah bajunya .

     "lu memang minta dihajar yaa .. lu nggak tau siapa gue !!" Kedua teman temannya pun mengunci kedua tangan dan kaki Tan. Jadi dia nggk bisa bergerak sedikit pun . pukulan pertama mengenai pelipis Tan sehingga membuat pelipisnya berwarna agaj kebiru biruan. Pukulan kedua mengenai perut Tan , saat dia bersiap memukul wajah Tan lagi , tangannya dicegah oleh seseorang. Saat dia menoleh ke belakang , ternyata Ara lah yang menahan tangannya .

     "lo masih belum puas ?" kata Ara dengan suara datar dan tatapan dingin  .

     "Oke . Mungkin sekarang lo lagi beruntung" Kata cowok itu. "Ayo cabut"

     Mereka pun langsung pergi . Mereka memang dikenal sok jagoan di sekolah ini . Mereka suka memeras uang orang dan suka menindas yang lemah. Tapi tetep aja Ara lebih ditakuti . Secara,, dia tetap yg paling hebaat.

     "Lo nggak tau sekolah ini bagaimana , jadi lo harus hati hati" Ara menasihati Tan seakan akan dia peduli dengan Tan . Ya walaupun caranya agak dingin .

     Ara pun langsung pergi ketika Aron  datang . Tan hanya mematung sambil senyum senyum sendiri . Dia yakin bahwa sebenarnya Ara bukanlah org yang buruk seperti yg dipikirkan oleh anak anak yang lainnya .

     "Hey bro!"Tan pun sadar ketika Aron menepuk pundaknya. "Astaga , muka lo kenapa kok bonyok gitu? pasti ini kerjaannya si Ara ya ? tadi gue liat dia sama lo!" Aron yg panik melihat wajah temannya yg bonyok langsung kesal . Ingin rasanya dia menonjok wajah Ara juga , tapi dia ngk bisa soalnya dia takut sama Ara dan Ara itu cewek , ngk seharusnya cowok keren itu mukul cewek . Tapi kalau kayak gini ceritanya , ini udah kelewatan bro!

     "nggak kok . Udahlah , yuk ke kelas" Tan memukul pundak Aron pelan .

     TENG...TENG...TENG...

     kelas pagi Tan dimulai dengan pelajaran bahasa Inggris , sekali kali Tan melirik  Ara sambil senyum senyum . Ditengah tengah pelajaran , tiba tiba ada guru BP masuk ke kelas .

     "Ara , temui bapak di kantor!" katanya dengab suara yang tegas .

     Ara menatap Tan dengan tatapan marah dan kecewa .Ara mengira Tan lah yang sudah melaporkannya ke Bp . Ara selalu mendapat perlakuan seperti itu ketika menolong orang .