Learn #1 = Smile :)

8.7K 500 8
                                    

Tan duduk didepan Ara dengan posisi terbalik sambil menopang dagu dengan kedua tangannya , menatap Ara yg selalu mendengarkan musik dengan headsetnya.

     "Nanti ke kantin bareng yok" Ara tdk menghiraukan nya. Tan melepas headset dari telinga sebelah kiri Ara "Nanti ke kantin bareng yok"Ulangnya

     Ara melepaskan headsetnya "Emangnya lo siapa?"

     "Gue Tan. Temen lo"

     "Sejak kapan?"

     "Sejak gue pindah kesini dan duduk di sebelah lo"

     Tan semakin membuatnya panas, kemudian dia kembali memakai headsetnya. Tan melepaskan sebelahnya lagi.

     "Kalo lo nggk mau gue bakal kasih tau orang orang tentang lo"

     "Lo udah berani ngancam gue? gue bakalan bunuh lo kalau sampai lo bocorin" Ara menatap Tan tatapan seolah olah benar benar ingin membuanuhnya

      "hahahahahaha. Gue cum bercanda, ga usa terlalu serius" Tan tertawa tapi Ara hanya menatapnya. Diapun menjadi canggung , kemudian berdiri. "Pokoknya istirahat gue tunggu lo di kantin" Bisiknya sambil membungkuk..

***

     Dikantin Tan sudah menunggu Ara, sepertinya dia ngk bakalan datang. Secara gitu kan, Ara bukan sembarangan orang yg mudah tertarik dengan cowok keren kayak Tan. Jadi, menurutnya diajak makan bareng cowok keren kaya Tan itu rasanya biasa aja ..

     Tapi Tan tetap menungunya karena dia yakin Ara pasti datang. Dan sesuai perkiraan, dia menepati janjinya.

     "Ara, sini"Tan berteriak sambil mengangkat tangannya. Membuat suasana dikantin yang rame berubah menjadi hening . Yang terdengar hanyalah bisikan bisikan setan(?) maksudnya para siswa yg ada di kantin .

     "Eh itu kan Tan , dia ngapain panggil Ara? mendingan panggil gue keles"

     "Mereka pacaran?ga mungkin Tan mau sama cewe kayak Ara iih, gak la yau"

     Dan lain-lain ..

     Ara menggertakan giginya dan menghembuskan nafas berat. Dia langung menghampiri Tan . Tan menyodorkan segelas es teh kepadanya , kemudian melipat kedua tangannya dan menempelkan dagunya.

     "Apa lo liat liat?"

     "Nggak apa-apa. Gue  cuma mikir aja"

     "Emangnya lo bisa mikir?"

     "Hahah. Lo lucu juga"Tan tertawa

     "Gue nggk bercanda" Tan langsung merasa canggung.

     "Lo kalo senyun pasti cantik deh, gue yakin"Katanya sambil nyengir kuda. "Coba lo senyum, gue pengen liat"

     "Gue nggak bisa"

     "Mana mungkin ada orang yg nggak bisa senyum. Ngaco lo"

     "Gue udah ngk pernah senyum selama 2 tahun jadi gue udah biasa kaya gini" Tiba tiba saja kata kata itu keluar dari mulut Ara .Sebenernya dia nggk mau cerita apa apa sama orang, tapi kenapa setiap bersama Tan saty persatu rahasianya mulai terbongkar.

     "Gini nih cranya senyum"Tan menunjukkan senyumanya yang lebar. Ara menatapnya dengan polos. Tan langsung menarik kedua pipi Ara .

     "Sakit bodoh!" Ara melepaskan tangan Tan dari pipinya

     "Oh. Sorry" Tan langsung pergi meninggalkan Ara

***

     Pulang sekolah, Tan mengikuti Ara dari belakang. Dia ingin memastikan Ara sampai rumah dengan selamat. Akhirnya mereka pun sampai.

     "Lo harus bisa tersenyum. Oke? janji?" Katanya sambil menunjukkan jari kelingkingnya.

     "Oke" Jawabnya

Can I Have You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang