Chapter 1

81.1K 1K 8
                                    

Paaaakkk....  (Suara meja di pukul).

"Apa yang sudah kau lakukan jeslyn.?" pak daniel begitu marah pada ku. Terlihat wajah nya merah seakan ingin mencengkram ku.
"Apa maksud pak daniel? Memang apa yang sudah saya lakukan.?" tanya ku balik pada nya.

"Aku dengar kau menampar dan mendorong salah satu tamu yang berada di cafe ini. Apa kau tau siapa orang yang telah kau tampar dan kau dorong secara kasar itu.? "

"Tapi dia tidak bersikap sopan terhadap ku pak. Tentu saja aku bersikap sesonoh pada nya." ucap ku tegas.

"Jeslyn. Bisa tamat riwayat mu jika berurusan dengan orang seperti dia."

"Memang dia siapa?" tanya ku penasaran.

"Dia itu Aland Stanwick seorang pengusaha ternama di kota ini. Dan kau dengan lancang sudah menampar nya dan mempermalukan nya. Kau sangat cantik tapi kau begitu egois. Kau lebih memikirkan ego mu."

"Pak,  dia telah mencium bibir saya. Selama ini bibir saya tidak pernah di sentuh oleh pria mana pun."

"Keluar kau dari ruangan ku. Tunggu keputusan apa yang akan aku berikan pada mu."

Aku pun segera keluar dari ruangan terkutuk itu. Aku benar-benci dengan semua ini. Kenapa orang kelas kebawah harus di pandang sebelah mata sedangkan orang kelas keatas selalu di segani.

Aku kembali beraktifas seperti biasa nya. Aku tau atas sikap ku pada seseorang yang di bilang pengusaha itu membuat semua teman ku menjauhi ku. Tak ada satu pun yang mengajak ku mengobrol hanya pandangan sinis yang aku dapat kan dari mereka.

"Iihh, cantik tapi sombong. Kalau emang gak mau di grapa grepe gak usah kerja di sini. Dia terlalu munafik." bisik seseorang dari arah belakang.

"Iya, dia itu terlalu sok. Sok suci." bisik teman nya yang satu lagi.

Aku memejamkan mata ku. Berusaha sabar mendengar setiap hinaan yang di lontarkan para pegawai di sini.

Ingin rasa nya aku membungkam semua mulut mereka. Tapi apa daya,  aku takut jika pak daniel memarahi ku lagi dengan sikap ku yang selalu melawan.

"Jeslyn?" seseorang telah memanggil ku dari arah belakang saat aku menghantarkan pesanan. Aku membalikkan tubuh ku dan melihat seorang wanita dengan senyuman manis nya. Dia menghampiri ku dan mengulurkan tangan nya.

"Kau jeslyn kan? Aku erika. Kau masih ingat aku.?" Aku pun menerima uluran tangan nya dan cukup lama aku berpikir tentang wanita yang berada di hadapan ku sekarang.

"Maaf,  apa kita pernah bertemu sebelum nya?" tanya ku ragu.

"Hey jeslyn,  aku teman kakak mu si yenny. Kau benar-benar melupakan ku?" mendengar penjelasan nya. Aku pun mulai mengingat nya. Ternyata dia adalah salah satu sahabat kakak ku.

"Bagaimana keadaan kakak mu? Apa dia baik-baik saja? Setelah aku menikah, aku tidak pernah mendengar kabar nya lagi."

"Dia pergi ke luar negeri meninggalkan ku dan juga ayah, ibu ku." jawab ku sedih.

"Kenapa? Apa dia sudah menikah?"

"Aku tidak tau apa dia sudah menikah atau belum. Yang jelas aku sangat membenci nya karena dia tidak pernah memperdulikan kedua orang tua nya. Dia tidak mau menjadi miskin untuk selama nya. Jadi dia memutuskan untuk pergi dan tidak pernah kembali."

"Maaf,  bukan nya aku ingin mengurusi tentang masalah keluarga mu. Tapi, setau ku yenny orang yang baik." ucap nya.

"Maaf,  aku tidak ingin mengobrol terlalu lama. Karena aku masih banyak pekerjaan. Permisi."

Scandal Jeslyn and AlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang