CREEPYPASTA [K-POP]

The Vault Room

Cast :

EXO's Do Kyungsoo

**********

Do Kyungsoo adalah seorang pria yang hidup sebatang kara. Sejak kecil, ia hidup di panti asuhan. Saat remaja, ia mencoba mandiri dan keluar dari panti asuhan. Dia harus bekerja untuk melanjutkan hidup. Sialnya, ia baru saja dipecat dari tempat kerjanya yaitu restoran italia yang tidak begitu terkenal.

Alasannya simple, restoran itu bangkrut.

Sekarang dia sedang mencari pekerjaan yang bisa diandalkan untuknya bertahan hidup.

Lama berjalan, ia sampai di depan sebuah makam. Di pos dekat makam itu, ia melihat stiker -yang tertempel di kaca pos itu- berisi lowongan pekerjaan. Ia pun menghampiri pos itu dan bertanya kepada penjaga pos -yang kira kira usianya setengah abad- itu

"Ahjussi, apakah lowongan ini masih berlaku?"

"Ya, anak muda. Ada apa?"

"Saya ingin mendaftar ahjussi"

"Ah, benarkah? Apa kau yakin? Kau masih muda, banyak pekerjaan yang lebih layak daripada menjadi pengurus makam"

"Saya yakin ahjussi, saya mohon terimalah saya"

Pria tua itu mengernyit lalu menatap kyungsoo dari atas ke bawah "Baiklah kamu saya terima, mulailah bekerja besok"

"Baiklah ahjussi terimakasih banyak" ucap kyungsoo sambil membungkuk 90 derajat

*********

Esoknya, Kyungsoo memulai pekerjaannya di makam. Dia terus bekerja sehingga tidak dirasakannya, sudah 1 bulan ia bekerja di tempat itu.

Sebenarnya Kyungsoo sangat takut pada mayat, namun untunglah pekerjaannya hanyalah pekerjaan-pekerjaan ringan. Tugasnya hanyalah menyapu, memotong rumput, dan membersihkan makam. Sedangkan tugas-tugas yang berhubungan dengan mayat seperti menyiapkan jenazah dan prosesi pemakaman adalah tugas para pengurus makam yang lebih senior.

Namun ada satu hal yang dibenci oleh Kyungsoo. Ia memang tak perlu melihat mayat secara langsung saat bekerja. Namun ada kalanya ia bekerja di ruangan bawah tanah tempat pet-peti mati berisi jenazah disimpan. Orang-orang kaya biasanya membuat sebuah ruangan bawah tanah dimana peti-peti mati mereka dan keluarga mereka diletakkan, bukan dikubur seperti orang biasa.

Kyungsoo sangat membenci ruang bawah tanah, sebab ruangan itu gelap, berdebu, dan penuh mayat.

Suatu hari, Kyungsoo ditugasi untuk membersihkan sebuah ruang bawah tanah. Dengan berat hati ia melakukan tugasnya itu.

Saat ia sedang membersihkan papan-papan nama yang ada di ruangan itu, angin kencang bertiup dan menutup pintu kamar bawah tanah itu. Kyungsoo langsung panik dan berusaha membukanya, namun percuma.

Ia terkunci di ruangan penuh mayat itu.

"YAAA APAKAH ADA SESEORANG DILUAR? TOLONG AKU

Pemuda itu mencoba berteriak, namun tak ada yang mendengar teriakannya. Pemuda itu lalu mencoba menenangkan dirinya dan melihat sebuah jendela di atas ruangan.

Cahaya matahari menembus jendela itu dengan enggan. Berarti ia bisa merangkak keluar lewat jendela itu. Masalahnya, jendela itu letaknya sangat tinggi. Ia tak mungkin dapat mencapainya.

Ia melihat ke sekeliling ruangan.

Yang ada di situ hanyalah peti-peti mati.

Pemuda itu mendapatkan akal.

Bila ia menumpuk peti-peti itu, ia dapat membuat semacam tangga yang dapat digunakannya untuk mencapai jendela itu. Ia lalu mencoba mengalahkan ketakutannya dan mulai memindahkan peti-peti mati itu.

Di luar dugaannya, peti-peti itu ternyata ringan. Mungkin karena mayat di dalamnya sudah lama membusuk dan meninggalkan tulang belulang saja.

Ia berhasil menumpuk beberapa peti mati dan mulai naik.

“Akhhh!” teriak pemuda itu lirih. Ia merasakan sakit di tumitnya. Ia menduga kayu dari peti mati itu yang menggoresnya.

“Akkkhh!” rasa perih itu kembali lagi. Namun ia terus melanjutkan mendaki peti-peti mati itu, meskipun nyeri itu terus terasa.

Akhirnya ia berhasil mencapai jendela itu dan merangkak keluar.

Pemuda itu berjalan kepincangan dan akhirnya bertemu dengan penjaga makam yang merupakan bosnya.

“Apa yang terjadi padamu?” tanya bosnya keheranan.

Pemuda itupun menceritakan segalanya.

“Lalu kenapa kau berjalan terpincang seperti itu?”

“Tadi kaki saya tergores kayu dari peti mati.”

“Mana, coba aku periksa.”

Pemuda itu duduk di atas sebuah batu nisan dan bosnya kemudian memeriksa tumit pemuda itu.

Penjaga makam itu lalu menatap pemuda itu dengan wajah pucat.

“Tapi ini bukan luka goresan kayu, Nak.”

“Lalu apa?”

“Ini bekas gigitan manusia …”

*********

Any request character for next chapter?