Dua

20.8K 1.3K 16
                                    


Karena mendengar suara ribut-ribut kedua orang tua Bass berlari menuju kamar tamu.

"Astaga Bass, apa yang kamu lakukan?" Tania terlihat syok.

---

"Eh mama... " Bass berdiri dan menghampiri mamanya dengan sempoyongan.

"Bass habis nangkap setan ma. Hebat kan Bass?"

Orang tua Bass hanya menggelengkan kepala.

"Kamu apa kan Luna?" Tanya mamanya.

"Oh mama sudah kenal sama setan ini?" Bass menarik-narik rambut luna.

"Astaufirulah Bass, kamu mabuk lagi?" Papa Bass sudah mulai emosi.

"Bass gak mabuk pa, tadi cuman minum dikit. Dikit aja." Jelas Bass sambil jari telunjuk dan ibu jarinya membentuk huruf c .

"Papa kan sudah bilang kalau kamu mau minum, minum dirumah. Jangan diluar kalau kamu kecelakaan gimana?"

"Tenang pa Bass jago nyetirnya. Ciit... ciit" Bass mempraktekan tangannya menyetir mobil.

"Maaf semuanya, bisa tolong bukain perbannya Luna?"

Ternyata Bass dan orang tuannya melupakan Luna ada di kamar itu.

"Aah maaf ya sayang kami sampai lupa ada kamu disini." Tania membantu luna duduk.

Perlahan Tania membuka perban yang membalut kepala dan mata Luna.

"Pa.. dia setan apa sih kok mama sama papa kenal sama dia?"

Papa Bass memukul kepala Bass pelan.

"Aww sakit pa."

" kamu belum sadar juga. Dia itu manusia. Dia anaknya temannya mama."

"Kok ada disini pa?"

"Udah kamu mabuk gak bakalan mudeng kalau papa jelaskan."

Bass hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

Perban sudah terlepas.

"Kamu buka matanya pelan-pelan ya sayang." Kata Tania.

Luna membuka perlahan matanya.

Awalnya dia tidak melihat dengan jelas. Lama kelamaan. Warna-warna mulai masuk kematanya.

Luna membuka dan metup matanya perlahan.

Setelah semenit membiasakan matanya.

Luna menjerit ketakutan.

"Huuuaaa tolong suruh mereka keluar.tolong tante." Luna memeluk Tania sambil matanya terpejam.

"Siapa Luna? Maksud kamu om dan Bass?" Luna menggelengkan kepalanya.

"Lalu siapa sayang?"

Menunjuk ke arah Bass." Itu tante cewek yang disebelahnya anaknya tante." Luna tetap menutup matanya.

Bass kebingungan menoleh kekanan dan kekiri.

"Gak ada siapa-siapa sayang. Cuma ada Bass sama om aja. Gak ada orang lain."

"Ada te ada. Ada cewek rambut panjang mukanya serem banget tante." Jelas Luna.

Bass merasa ketakutan meloncat ke punggung papanya.

"Apa-apaan kamu Bass. Badan kamu besar papa gak guat gendong kamu." Papanya mencoba melepaskan tangan Bass dari tubuhnya.

"Jangan pa. Bass takut."

"Ya elah nih anakmu ma." Papa nya hanya menggelengkan kepala.

"Anterin Bass ke kamar pa. Pokoknya jangan tinggalin Bass sebelum Bass tidur."

Hendri papa Bass berjalan sambil terpincang-pincang karena ada Bass di punggungnya.

"Katanya jagoan,masa mau tidur aja harus ditemenin pakai minta gendong lagi. Bass .. Bass.. apa

Orang tua Bass tau kalau Bass takut dengan hantu. Tidak jarang mereka menemani Bass tidur seperti anak kecil.

Sebagai anak satu-satunya mereka sangat memanjakan Bass.

123 days with BadGirl (Completed 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang