PART 2

30 3 0
                                    

"Sesuatu yang baru bukan bararti akan merubah segalanya,tetapi Sesuatu yang baru itulah yang nantinya akan dapat menambal sedikit kekurangan kita"

“Tu sidoi ! liat deh”. Farrel melihat siswi itu dengan ekspresi tak bergairah, lalu tak lama siswi itu datang dengan membawa buku tebal dan tak lupa memakai kacamata alias nerd.

“Ehh...ada Kak Farrel sama Kak Siva!” Sapa si empu suara dengan kikuk.

“Hai Ca!kok belum pulang?udah sore loh!” Jawab Siva sembari menyenggol lengan Farrel yang tengah melihat sekelilingnya dengan fikiran kosong. Caca- Si adik kelas- hanya dapat membalasnya dengan gelengan. Ya..Siva mengenalinya, karena mereka sering bertemu. Ralat bukan bertemu, tetapi Caca yang sering menabrak Siva dan akhirnya Siva menanyai nama si nerd itu. Dan Caca adalah salah satu fans Farrel. Bagi Siva Caca itu bukan nerd yang biasa, karena jika diubah sedikit penampilannya Ia juga tak kalah cantik.

“Yaudah kak saya duluan! ”

“Iya Ca. Hati-hati ya Ca!” jawab Siva sembari tersenyum ramah.
Setelah Caca berjalan menjauh dan menjauh mulai tak terlihat punggungnya. Siva tertawa dengan rasa puas yang sedang Ia rasakan.

“Kenapa?” tanya Farrel dengan rasa kesal yang sedang naik pitam. Lalu di jawabnya pertayaan Farrel oleh Siva dengan menahan tawa.

“Tu kan bener sidoi nyamperin! Gak percaya sih!”.

“Eh Rel tapi tadi kenapa sih kok lo diem aja?atau jangan-jangan naksir lo ya sama dia?!” Cerocos  Siva yang sedari tadi tak berhenti tertawa.
Farrel mengernyitkan dahinya dengan wajah marah dan tambah kesal

“kagak mungkin lah gua suka sama sinerd itu! udah ah pulang yuk!”

“Uuluhuluhh Abang Alel nya malah niyee!!! jangan marah dong ntar dede Cipa nya nangis lo!” Goda Siva sembari mengikuti gaya anak kecil dan berhasil buat Farrel gemas. ‘Ihh ni imut banget sih! Pingin gua gigit dah!!’jawabnya dalam hati.

“Siva ayuk buruan!”. Ajakan Farrel tegas, tetapi bukan ajakan juga sih ya...lebih tepatnya paksaan. Lalu ditariknya tangan Siva menuju motor merah yang terparkir di parkiran taman.

🐴🐴🐴

Keesokan harinya Farrel sudah ada di depan rumah Siva untuk menjemput Siva agar berangkat sekolah bersamanya. Suara klakson Farrel sudah terdengar sedari tadi, menandakan Farrel sudah tiba di depan rumahnya. Siva bergegas keluar menemui Farrel yang sudah menunggunya, tak lupa Farrel dan Siva berpamitan kepada Rista yang sudah di anggap Siva sebagai Ibu kandung sendiri.

“Hati-hati yah Farrel nyetir  motornya! Jagain neng Siva.” Senyum ramahnya dan logat Sundanya selalu membuat Siva nyaman dan seperti dierat oleh malaikat tanpa sayapnya itu. Seketika Farrel mengangguk dan tersenyum kepadanya.

“Siap tante! Farrel sama Siva pamit dulu ya tan!Assalamuallaikum.”

“Waalaikumsallam.” Jawabnya ramah.

🐴🐴🐴

Sesampainya di minimarket
dekat sekolah Siva turun dari motor Farrel, lalu berjalan menuju sekolah agar Siva tidak di Bullly dengan teman-teman sekolahnya karena dikira Ia mencoba mendekati Farrel yang notabennya the most wanted SMA Pelita.Siva selalu beralasan ingin membeli sesuatu di MiniMarket, meskipun Farrel selalu bertanya pada Siva tetapi sia-sia saja. tidak ada jawaban tentang alasannya dan jika Farrel ingin menunggunya, Farrel selalu berdebat dahulu dengan Siva. Karena sifat keras kepala Siva yang sangat keterlaluan kerasnya melebihi batu, Farrel pun tak pernah bisa melawannya dan mengalah untuk berangkat dahulu. Siva tidak mau Farrel mengetahui semua ini. Jika karena Farrel mengetahuinya pasti Ia akan menjadi sosok yang brutal.

🐴🐴🐴

Bell istirahan berbunyi, tanda boring suasana kelas, di tambah guru killer dan mungkin ileran saat pelajaran karena mapel yang  gak asik atau apalah itu menjadi suasana kebagkitan seperti jaman ’45an.
Semua siswa dan siswi bersemangat menuju tempat impian yaitu Kantin. Tidak terkecuali Siva yang sedari tadi sedang asyik berkutat di laptopnya itu, entah apa yang sedang di ketiknya.
Yang pasti itu sangat rahasia, karena Farrel sahabatnya sendiri pun tidak boleh mengetahui apa yang sedang di buatnya. Tiba-tiba Farrel datang ke kelasnya secara diam-diam, sebenarnya Ia berpikir ingin mengganggu sahabatnya itu yang ‘sok sibuk’hha... Tetapi hal yang tak di sangka-sangka....
Farrel melihat selarik kalimat apa yang di buat oleh sahabatnya dan membaca sekilas apa yang selalu dikepoin nya.

Karena sahabat itu seperti sebuah es yang selalu bisa mendinginkan tetapi Ia tidak pernah bisa membekukan dan seperti air panas yang selalu bisa menghangatkan tetapi tak akan memanaskan

Lalu Farrel baca keras-keras kalimat itu

“Karena sahabat itu seperti sebuah es yang selalu bisa mendinginkan tetapi Ia tidak pernah bisa membekukan dan seperti air panas yang selalu bisa menghangatkan tetapi tak akan memanaskan”.

Standing Applause darinya membuat Siva tersentak dan wajahnya berubah menjadi merah padam ya...mungkin juga seperti kepiting rebus haha...  . Siva mengernyitkan dahinya.

“Bagus sih! Tapi....”kataya menggantung sembari melipat tangannya pada dadanya yang bidang.
Siva melirik Farrel dengan tatapan kesan harapan

“Tapi apa?!”.

“Tapi....sayang??”jawabnya menggantung memberikan penekanan di kata ‘Sayang’

“Tapi sayang kenapa?! buru ngomong!”Siva mulai kesal pada Farrel.

“Cie...malah sayang sayangan!!” Farrel terkekeh saat Siva sangat gampang dipancingnya untuk berkata "sayang".
Siva tak menyadari apa yang telah di katakannya. Ia tersipu malu di buatnya.

“Tapi yang buatnya pelit gak mau ngasi tau lanjutan ceritanya...jadinya kepo deh pingin tau lanjutannya kaya apa.Hehe...” Balasnya cepat sembari terkekeh gegara wajah Siva yang sangat merah padam dan kikuk karena di ledeknya.

“Ya serah gue dong! mau gue pelit juga gak urusan lo” jawabnya ketus yang langsung menyembunyikan wajahnya di balik laptop.
Setelah mereka berdebat soal apa yang lagi di kerjakan Siva, Farrel memberikan bekalnya kepada Siva dan langsung bergegas kembali ke kelasnya karena ada suatu hal.

“Jangan lupa dimakan!! Jaga kesehatan!”  Paksa Farrel terburu buru, Farrel tau kalau Siva memiliki penyakit lambung jadi Ia tidak mau Siva kenapa-kenapa karena penyakitnya.

Siva tersenyum berbunga-bunga dan lari ke luar kelas untuk menjawab

“Makasih Rel!!ntar istirahat lo kesini ya!”

Farrel hanya memberi kode iya dengan acungan jempol kepada Siva.

Hai guys👋 jangan lupa gak mencet-mencet yang di bawah👇👇kalo bisa coret-coret juga yaww👍👍(vote and comment).

FarrelIvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang