"Kenangan itulah yang akan selalu menjadi tameng ketika ombak menerjang dan Dewi Fortuna tak memihak"
Happy Reading:)
Tak terasa mereka berdua telah sampai di parkiran. Segera Farrel memakaikan helm di kepala Siva, lalu mulai melaju membelah jalanan yang ramai ini.Di tengah perjalanan Farrel melihat Siva yang tengah melihat kanan-kiri jalan di spionnya, dengan di sengaja Farrel mengerem motornya mendadak.
Sontak membuat badan mungkil Siva meluncur maju sehingga sekarang keadaan mereka seperti berpelukan dengan dagu Siva yang menempel di bahu Farrel.1.....
2.....
3.....
CITTT!BRUKK!
Farrel tersenyum penuh kemenangan yang tidak sengaja Siva memelukknya dengan mesra.
Lalu ditariknya tubuh mungil Siva. Dan yang entah sejak kapan jantungnya sudah berdecak dengan kencang
'dagdigdug! dagdigdug!'
jantungnya seperti ingin meloncat dan kalau ada doraemon, sekarang juga Ia meminta pintu kemana saja untuk dapat pergi jauh sejauh jauhnya agar dapat menjauhkan suara jantungnya dari Farrel.
“Gak usah Blushing kali!! Santai aja!” liriknya dari spion sembari menaikkan sebelah alisnya.
Siva pura-pura tak mendengarnya dan mengalihkannya dengan memandang jalanan yang ramai itu.
🐴🐴🐴
Sesampainya di depan rumah Siva pun turun dari motor Farrel. Ia segera masuk ke dalam rumah tetapi dengan cepat Farrel mencekal tangan Siva, dengan nada datar Siva hanya bergumam.
“hmm..”
“Gak usah geer! kalo Blushing ya Blushing aja!! Tapi helm gue jangan di bawa masuk juga kali!!” Farrel terkekeh melihat ekspresi Siva yang kian aneh sembari melepaskan helm nya secara halus.
Siva hanya tersenyum malu dan berlalu masuk dengan merutukki dirinya sendiri.
“sama-sama” gumam Farrel pelan tak terdengar oleh Siva.
🐴🐴🐴
Setelah Farrel mengantar Siva kembali ke rumahnya, Farrel pulang dan sampailah di sebuah rumah megah itu dengan selamat.
Setelah itu Farrel langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur kamarnya yang bergambar salah satu club bola yang sangat Ia sukai yaitu Barca.
Memang Ia sangat fanatik sekali dengan salah satu club bola itu, sampai-sampai semua barang yang ada di kamarnya itu tak jauh dari club bola itu.Ia menutup matanya sebentar lalu mengambil sebuah bingkai foto yang memajang foto masa kecil Farrel bersama gadis kecil.
Ia tersenyum sendiri disaat mengingat semua kenangannya bersama gadis kecil di foto itu.Yang pada saat itu gadis kecil itu sangatlah takut ketika melihat boneka jerami yang di buat Farrel kecil, lalu si gadis kecil menangis dan segera Farrel kecil memeluknya lalu meminta maaf.
‘Maafin Farrel ya Siva...Farrel udah buat Siva nangis! Tapi abis ini Farrel janji bakalan jagain Siva sampe Farrel besar dan kita bisa sama-sama terus dan Farrel gak bakalan nakal lagi sama Siva. Promise??’sembari mengacungkan jari kelingkingnya untuk mengikatkan janji itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FarrelIva
Teen FictionAngin berhembus menerbangkan dedaunan melengkapi kicauan burung di taman kota yang sangat ramai itu. Lalu, " Va!!! "seseorang memanggilnya. Asiva Diandra Aura Putri. seseorang yang selalu ceria tetapi banyak menyimpan kesedihan yang tidak perna...