★ Pertikaian 7 Dinasty Nusantara ★

417 12 6
                                    

Bhumi nusantara di bawah langit yang damai setelah suatu masa kembali lagi terpecah pecah, terbagi menjadi 7 Kerajaan yang saling memperebutkan kekuasaan penuh atas bhumi nusantara. Setelah konflik internal jatuhnya jabatan raja Dinasty Rakhai ke tangan licik Ramli yang merupakan mantan penasihat kerajaan membuat kesempatan sempurna terhadap kesombongan Ajisaka yang berkhianat dengan mendirikan Kerajaan Mayarawa, dan ambisi balas dendam Madi yang mendirikan Kerajaan Sima untuk membalas kelicikkan raja Ramli, berikut juga bencana banjir yang kerap melanda Kerajaan Rakhai akhirnya menenggelamkan peradaban yang dulu pernah ada, dan memaksa Ramli memungut kembali sisa kejayaan untuk mendirikan kerajaan di Jawa Barat, hal itu juga dimanfaatkan oleh para jendral dan bangsawan rakus di daerah lain untuk bersaing mendirikan kerajaan sendiri.

Pada tahun 250 Masehi, Ajisaka menyuruh pesuruhnya untuk mengantarkan sebuah surat kepada Raja Ramli yang berisi ancaman untuk memberikan pajak kepada Kerajaannya, kalau pajak itu tidak diberikan dalam tempo waktu satu minggu, maka Raja Ajisaka siap untuk mengerahkan bala tentaranya untuk menyerang Kerajaan Kinday. Suratnya tertulis dengan stemple darah.

Setelah isi surat berhasil dibaca oleh Raja Ramli, Ia akhirnya memutuskan untuk tidak akan memberikan pajak dan bersedia menerima penyerangan dari Kerajaan Mayarawa. Tempo waktu yang telah diberikan oleh Ajisaka pun habis dan perang akhirnya tak terelakkan, penyerangan Mayarawa itu dipimpin langsung oleh sang Raja Ajisaka dan beberapa jendral andalannya yang siap dihadang oleh Raja Ramli beserta bala tentaranya. Panah panah api mulai beterbangan di langit mengawali aksi perang dari pihak Mayarawa, sejumlah prajurit penjaga gerbang istana Kerajaan Kinday menjadi korban amukkan panah api yang membara, dengan membawa sekitar 5000 pasukan elite beserta sejumlah panglima jenderal, serangan dari Mayarawa dengan mudah menembus gerbang pertahanan Kerajaan Kinday yang hanya dijaga sekitar 500 orang, Raja Ramli pun terkejut tidak menyangka bahwa Ajisaka membawa pasukan sebanyak itu, Ia pun mulai tegang melihat pasukan Mayarawa yang terus merangsak masuk, di sisi lain seorang jenderal yang baru diangkat olehnya yaitu Hardi berteriak kepada para prajurit untuk segera menutup pintu gerbang depan sambil menghunuskan pedang, sememangnya Hardi bukanlah orang biasa, kemampuannya setara dengan jenderal ternama lainnya, hanya saja di masa kekuasaan Raja Agung Yondra Ia dianggap sebagai seorang yang ceroboh, maka jabatannya tidak pernah dinaikkan.

Cerita perang berlanjut, nampaknya strategy pertahanan kedua akan segera dilakukan, yaitu strategy pengepungan dan jebakan, secara seketika pasukan Kinday bermunculan di atas tebing tinggi dan mengarahkan panah beracunnya ke arah pasukan Mayarawa, selang beberapa saat tiba tiba muncul seorang penyihir wanita tua dengan tongkat kayunya yang menatap dengan tajam ke arah pasukan Mayarawa dan disusul seekor kuda putih yang melompat dari atas tebing beserta penunggangnya, ternyata mereka berdua adalah Asmuni dan Nyai Rongkang, mereka merupakan dua jenderal senior yang dulu memeperkuat Kerajaan Rakhai Peikatan, memilih ikut ke Kerajaan Kinday setelah binasanya Kerajaan Rakhai.

Cerita perang berlanjut, nampaknya strategy pertahanan kedua akan segera dilakukan, yaitu strategy pengepungan dan jebakan, secara seketika pasukan Kinday bermunculan di atas tebing tinggi dan mengarahkan panah beracunnya ke arah pasukan Mayarawa,...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyai Rongkang yang terus saja membaca mantra membuat sebuah sihir yang memanggil lebah lebah iblis untuk menyerang para prajuri Mayarawa, keadaan itu membuat sejumlah prajurit Mayarawa terluka berat dan tak sedikit yang merunggut nyawa oleh kegana...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nyai Rongkang yang terus saja membaca mantra membuat sebuah sihir yang memanggil lebah lebah iblis untuk menyerang para prajuri Mayarawa, keadaan itu membuat sejumlah prajurit Mayarawa terluka berat dan tak sedikit yang merunggut nyawa oleh keganasan Lebah Iblis. Lalu Asmuni juga nampak tak terkendali, di atas kuda putih matanya merah menyala, pandangannya kosong penuh dengan masa lalu kelam, Ia hanya bisa membayar penyesalan dengan membuat siksaan kepada para musuh musuhnya, yang ada dalam fikirannya hanya perlu untuk membunuh dan membunuh lagi sebagai seorang jenderal besar dari Kerajaan Kinday. Ia mulai bergerak mengayunkan pedang Pencabut Nyawa-nya, melibas setiap musuh yang ada di hadapannya, dengan k

KISAH 7 KERAJAAN NUSANTARA (BENGKOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang