Rambut bergelombang panjang sudah jadi ciri khas Valee, apalagi badannya yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek membuat Jisung langsung tahu siapa itu dengan kamera yang memang terkadang terkalung di lehernya.
"Valee!" sapa Jisung setelah menurunkan kaca mobil mamahnya yang dilewati Valee dengan tak sadar.
Valee berbalik dan menemukan Jisung serta kakak dan mamahnya. Rahang bawah Valee turun bersamaan dengan raut bahagia yang selalu ia tunjukkan.
"Pakek kak kalau manggil, dasar bocah songong," Dino menoyor kepala Jisung dengan buku yang baru saja ia tutup.
Valee yang berhenti berjalan mendengar ucapan Dino, "Aduh... belain aku."
Tak ada kesempatan Dino untuk menyanggah Valee karena mamahnya langsung menyapa Valee telebih dahulu, "Kamu jarang main akhir-akhir ini. Dino nakal ya sama kamu?"
"Enggak kok tan, dia baik. Karena kelasnya yang beda aja lama-lama kelasku materinya lumayan ketinggalan."
"Dia main kan cuma mau nyalin tugas, mah."
"Dino mah gitu! Ya udah, Valee masuk duluan yaa, dadah semua!" lambaian tangan Valee berhenti setelah melangkahkan kaki.
Dino menyalami tangan mamahnya cepat, "Dino masuk dulu mah."
Larinya yang dibuat cepat dengan setiap langkah yang sengaja dibuat panjang-panjang berhasil menyusul Valee yang tadinya ada 18 langkah di depannya. "Langsung liat pembagian kelas yuk."
Gelengan menjadi penolakan Valee terhadap ajakan Dino, "Bantu anak OSIS lainnya siap-siap upacara pembukaan penerimaan siswa baru aja kali, ya? Kayaknya Vernon bakal keringetan nanti waktu gotongin kursi, pasti Si Abel teriak-teriak gaje alay gitu. Lumayan bahan buat difoto hehehe," jemari Valee memainkan kamera hitamnya.
Bibir Dino mencebik, "Alah, paling mau liat si owon-owon itu kan?"
"Ah kamu ngga asik, udah dibilangin aku sama kak Wonwoo itu bagaikan aku sama kamu. Tidak ada lagi keraguan dan kegundahan tentang status, hahaha."
Dino tersenyum tipis nyaris tidak terlihat, kalau lihat Valee tertawa seperti ini rasanya Dino suka, suka pengen cepet-cepet pergi aja.
"Dino! Bantuin bang Woozi, kek keberatan gitu dianya," perintah Taeyong selaku Wakil Ketua Osis yang lebih menjurus pada ejekan.
"Gue kuat sableng!" dengan dahi yang berkerut dan lengan kemeja yang digulung Woozi mengangkat galon air.
"Yang duanya gue bawain, ya?" Dino mengangkat satu galon air pada masing-masing tangannya.
Sambil cekikikan melihat tingkah teman-temannya yang sok kuat padahal baru melangkah satu meter keringetnya udah kayak marathon itu Valee tak lupa mengabadikan dengan menjepretkan kameranya.
YOU ARE READING
Crush
Romance"Detak jantung gue ngga kedengeran sama dia, kan?" Dino Seventeen story by @xxendalswallow