Love or Revenge

LoR-05

Happy Reading 😊

Author POV
Salju-salju yang turun dari langit memenuhi jalan setapak yang dilalui Kasumi. Sudah hari ke enam semenjak kepindahannya ke Seoul, gadis berambut cokelat itu selalu menjalani harinya dengan canda dan tawa bersama teman-temannya. Tidak pernah terlintas sedikitpun dipikirannya bahwa dia akan mendapatkan banyak teman yang baik. Mereka selalu memberi dukungan dan semangat kepadanya, bahkan merekapun tidak tanggung-tanggung menemaninya kemanapun. Seperti saat ini, mereka tengah berjalan-jalan di Insandong sambil sesekali bercanda. Kasumi melihat-lihat hanbok bersama teman-temannya. Dia tertarik dengan sebuah hanbok berwarna ungu muda dan biru muda yang dibagian bawahnya membuat kesan manis untuk orang yang menggunakannya.

"Kasumi-ya, kamu mau membeli hanbok itu? Sepertinya itu sangat cocok denganmu, kamu akan terlihat semakin manis menggunakan hanbok ini. Cobalah dulu!" Sun Hi memberikan hanbok itu pada Kasumi. Kasumi menatap hanbok itu berbinar dan segera mencobanya.

Beberapa menit kemudian Kasumi keluar dengan hanbok yang telah melekat ditubuhnya. Sun Hi, Song Hee dan Mee Yoon menatap Kasumi dengan pandangan memuja. Hanbok berwarna ungu muda dan biru muda itu membuatnya terlihat manis dan elegant.

"Kasumi-ya, lihat dirimu manis sekali.. beli ini saja. Benarkan Young soo, Hyun sik, Atsuo. Kasumi terlihat sangat manis dan elegant menggunakan hanbok ini." Mee Yoon bertepuk tangan dan memperlihatkan Kasumi pada teman-temannya.

"Tentu saja dia sangat manis dan elegant. Beli itu saja, sekalian untuk festival yang akan diadakan disekolah. Kita diwajibkan menggunakan baju tradisional." Ujar Atsuo dengan tatapan memujinya.

"Iya benar kata Atsuo, lagi pula sepertinya kamu belum memiliki hanbok. Beli itu saja bagus kok." Kasumi mengangguk menanggapi, saran chung hoo dan teman-temannya.

🔪👣🔪👣🔪👣🔪

Kasumi bersama teman-temannya membuat berbagai macam makanan untuk persiapan malam tahun baru. Mereka membagi tugas untuk membuat makan. Kasumi, Atsuo dan Hyun sik membuat sushi, Teriyaki, dan Sundubu Jjigae. Dong sun dan Sun Hi membuat kentang goreng dan Ddeokbokk. Song Hee dan Chung Hoo membuat Cheese cake. Young soo dan Mee Yon membuat puding strawberry yogurt dan salad. Kelompok kasumi memasak di rumah Kasumi, Kelompok Song Hee memasak di rumah Chung Hoo, Sun Hi memasak di rumah Dong sun, dan Young soo memasak di rumah Mee Yoon.

Kasumi home

"Aigoo... bagaimana cara menyalakannya aku belum pernah menyalakan kompor!" Atsuo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil memandang kompor didepannya.

"Mungkin kita harus menumpahkan minyak dimata kompornya kemudian menyalakan apinya dengan korek gas hehehe..." Hyun sik menyengir dan memperhatikan kompornya bersama Atsuo. Seakan mereka tidak pernah melihat kompor gas.

"Aku tidak pernah memperhatikan jika ibu atau yang lainnya menyalakan kompor. Bagaimana ini Kasumi juga masih membeli beberapa bahan yang terlupakan." Atsuo menghela nafas kasar. Dia menggerakkan tombol knob pematik kompor seketika kompor menyala dengan api yang besar.

"HAH Atsuo bagaimana ini apinya besar sekali.... Kebakaran!!! Kebakaran!!" Hyun sik panik ketika api biru kompor menyala. Atsuo juga panik dan segera memutar kembali tetapi api semakin besar.

"Hyun sik bagaimana ini!! Apinya semakin besar... bagaimana jika kita terbakar aku tidak mau mati sekarang.... Huaaaa... aku masih muda belum mau mati!! Aku belum menikah.. aku belum punya anak.. belum punya cucu... aku belum mau mati!! Bagaimana ini Hyun?" Atsuo histeris dan merangkul Hyun sik.

"Kamu kira aku juga mau mati? Coba saja kita menunggu Kasumi tadi pasti tempat ini tidak akan terbakar!!" Hyun sik juga berteriak histeris.

Tiba-tiba bunyi pintu yang terbuka menyelamatkan mereka. Kasumi muncul dengan wajah yang terheran-heran melihat dua orang yang sedang berpelukan sambil menangis sambil membawa belanjaannya. Dia berdecak kesal melihat kompor yang dibiarkan menyala dan segera mematikannya dengan wajah datar. Kedua orang yang sedang menangis itu melihat Kasumi yang mematikan kompor dengan mudahnya membuat api yang mereka takuti itu hilang.