02. Stupid Agreement

103K 11.8K 1.7K
                                    

Khayalanku terlalu jauh, ya? Tetapi mungkin saja, bukan?

Ya sudah, lupakan saja. Yang pasti, aku butuh penjelasan dari mereka sekarang juga. Demi apa pun, aku benar-benar bingung.

"Hai, Han Jihyun. Masih mengingatku?" Wanita itu menyapaku.

"Nona Kim?" Aku memastikan.

"Panggil saja Minah. Selamat datang," sapa Minah ramah.

Tebakanku benar! Dia adalah wanita yang tempo hari. Hebat sekali dia masih menyimpan namaku dalam memorinya> Ya menurutku hebat karena aku bukanlah orang besar dan penting. Kalau sampai dia mau repot-repot mengingat namaku, berarti secara tidak langsung itu menunjukkan bahwa aku cukup penting baginya.

Aku membalas senyuman Minah dengan canggung. Belum reda rasa heran itu, ia langsung mengajakku duduk di sofa. Aku mulai bisa membaca situasi yang tengah terjadi. Jadi intinya, wanita ini memang mengincarku dari awal, ketika aku menemani Levin. Pantas saja dia memandangku begitu lama ketika kami bertemu di restoran hotel. Aku semakin curiga bahwa aku akan mendapatkan harta warisan. Aku semakin yakin bahwa aku keluarga kaya raya dan kemiskinan ini hanyalah prank dari Tuhan. Please tell me, kalian juga pernah berkhayal sepertiku bukan?

Aku membenahi dudukku.

"Jadi, ada apa ini?" tanyaku berusaha meminta penjelasan.

Minah dan Bian malah berpandangan. Sepertinya mereka kesulitan memulai pembicaraan. Keadaan itu membuat rasa penasaranku kian memuncak dan imajinasiku mulai liar lagi walaupun tidak seliar tadi. Ayolah, mana mungkin pria berwajah lembut ala flower boy macam Bian Lee ini melakukan hal gila seperti threesome?

Aaarghhh! Sialan! Pikiranku mulai nista lagi!

"Kami sedang mencari seorang gadis yang...." Bian menghancurkan pikiran nistaku dengan kalimatnya yang menggantung.

Aku mengerutkan dahi.

"Yang? Yang apa?" todongku semakin penasaran.

"Yang mau dan sanggup mengandung serta melahirkan anak dari suamiku, Bian," ucap Minah menambahkan.

"HAH???!!!!"

Demi tujuh benua! Aku benar-benar shock!

Ada dua hal yang mengejutkanku.

Pertama, aku tidak tahu wanita ini sudah menikah. Aku yakin, Levin pun pasti tidak tahu. Kedua, yang paling membuatku terkejut hingga rasanya jantungku seakan lepas adalah wanita ini mencarikan wanita lain untuk dihamili oleh suaminya. Adakah hal yang lebih fantastik daripada ini? Dunia sudah gila!

"Aku mendengar kabar bahwa kau hanya melayani kencan saja tanpa layanan plus-plus. Kau pasti tahu maksudku, bukan? Dan aku dengar, kau tidak merokok atau minum minuman beralkohol. Jadi kami pikir itu bagus," jelas Minah.

Apa-apaan ini? Aku merutuk dalam hati seraya berusaha menguasai diriku dengan sebuah tarikan napas panjang.

Aku seorang lady escort. Menjual jasa berarti harus berusaha tetap ramah pada orang. Termasuk untuk situasi yang menurutku cukup gila seperti ini. Gila, karena aku baru saja melihat seorang istri yang rela mencari seorang gadis agar mau mengandung anak dari suaminya. Belum pernah aku temui hal gila melebihi ini seumur hidupku.

Aku berusaha tenang lagi menghadapi kegilaan ini.

"Wow, ini cukup mengejutkan. Kau berani membayar berapa?" tanyaku berusaha berdiplomasi.

"Apartemen ini jadi milikmu dan kau memang harus tinggal di sini. Kau akan mendapatkan uang bulanan lima juta won. Selain itu, semua keperluan bulananmu akan dipenuhi. Jadi kau bisa menabung uang bulananmu. Setelah kau memberikan anak itu sepenuhnya pada kami. Kami akan memberikan 500 juta won. Bagaimana?"

ANOMALYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang