Mia-Three

14 6 2
                                    

Setibanya di kampus,Riko tak melepaskan genggamannya ditanganku. Dan dengan sangat senang hati,aku pun membalas genggamannya dengan erat. Seluruh penjuru kampus,sudah tau bahwa kami adalah sepasang kekasih. Dan semua juga tau,sudah berapa lama aku dan Riko berpacaran. Dan seperti apa mesranya kami setiap saat. Tapi percayalah,awalnya aku risih karna banyak yang memperhatikan kami. Tapi Riko mengatakan,anggap saja kita adalah pemeran utama di dunia,jadi seluruh mata dunia akan tertuju kepada kita. Ya seperti itulah Riko,tidak akan memeperdulikan siapapun kecuali orang yang penting dihidupnya. Dia akan menganggap orang lain sebagai penonton,dan hanya berperan untuk menikmati cerita cerita hidupnya.

"Miaaaaa" ah teriakan itu,aku sudah sangat kenal dengan teriakan itu. Iya,itu adalah teriakan Putriani Kiran Handoko,dia adalah sahabatku sejak masuk kuliah

"Mia,lo kemana aja ? Kenapa semaleman lo ga bales line gue ? Kenapa pas dikantin kamarin lo tiba tiba lari ? Kenapa lo gak ada ngabarin gue ? Kenapa.. " ucapan kiran menggantung,karna sebelum kiran menyelesaikan ucapannya aku langsung menarik riko agar tidak mendengarkan pertanyaan pertanyaan bak wartawan dari kiran

"ah sialan lo mi,tungguin guee !!!" suara kiran sudah benar benar seperti toak mesjid. Telingaku akan aku tuli kan untuk beberapa saat agar tidak mendengar teriakan kesetanan dari kiran itu.

Saat tiba di kantin aku,Riko dan Kiran langsung duduk di tempat yang biasa kami tempati dan langsung memesan makanan,kecuali aku dan Riko. Karna aku membawa bekal dan Riko katanya tadi sudah sarapan,jadi aku dan Riko hanya memesan minuman saja. Oh iya, jangan lupa sumpah serapah yang dikatakan Kiran sedari tadi saat menuju ke kantin. Ya,aku tau betul seperti apa Kiran. Dia selalu mengatakan yang tidak tidak saat dia lagi benar benar kesal.

"Jangan khawatir,aku pasti jagain kamu" bisikan riko membuat aku yang sedari tadi melihat kanan kiri,untuk memastikan laki laki itu ada disini atau tidak lansung melihat ke arah Riko. Aku pun langsung mengangguk dan kembali menatap Kiran yang wajahnya sudah ditekuk dari tadi. Ya,sudah pasti dia masih kesal dengan ku,karna aku meninggalkan dia yang masih memberiku pertanyaan pertanyaan bak wartawan tadi.

"Jangan ngambek dong kir... Gitu doang kok ngambek sih" kataku kepadanya yang sedari tadi enggan angkat bicara

"Riko,bilangin sama cewek lo. Gue lagi mogok ngomong sama dia,karna gue masih sebel sama dia" ah sialan,dia malah ngomong sama Riko dan aku malah dihiraukannya. Selalu saja seperti ini,kalau dia lagi sebel atau kesel,pasti ujung ujungnya mogok ngomong. Dan yang diajak ngomong sama Kiran pun langsung senyum ga jelas dan langsung melihat ke arahku.

"Katanya Kiran lagi mogok ngomong tuh sama kamu,bujuk gih" kata Riko sambil senyum senyum melihat tingkah Kiran.

"Apaan sih Rik,aku juga denger kali dia ngomong apa" jawabku kepada riko. Sudah jelas jelas aku mendengarnya,dan Riko malah mengulang kata kata yang Kiran katakan tadi. Dan Riko pun malah terkekeh mendengar jawaban dari ku.

"Ayo dong Kir,jangan ngambek lagi.. Kalo gak gini aja deh,pulang nanti gue temenin lo ke toko buku terus gue traktirin lo cake coklat,kan kamarin gue gak jadi nemenin lo. Ya yaa?" aku yakin,dengan tawaran cake coklat dari ku,dia pasti akan luluh. Karna aku sangat tau,Kiran sangat tergila gila dengan cake coklat "Terserah lo aja dah" nah pas kan dugaan ku? Dia pasti akan luluh,meskipun terlihat jutek,tapi dihatinya pasti dia sudah sangat kegirangan.

Tak lama setelah kami berbincang bincang,pesanan kami pun datang. Kami pun langusng menyantap makanan dan minuman kami masing masing sambil bercanda gurau. Sesaat aku mulai melupakan kejadian kemarin,tapi aku yakin nanti pasti hati ini akan kembali terasa sakit lagi saat aku merasa kesepian. Saat aku sedang menyantap bekal ku tiba tiba saja ponsel Kiran berdering panjang

"Halo.." kata kiran saat mengangkat telponnya

"......"

"Astaga gue sampe lupa,oke oke gue sama Mia bakal langsung kekelas. Thanks ya ci" mendengar Kiran menyebutkan namaku,aku pun langsung menatap nya dengan pandangan bertanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Mia Story"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang