-Author-
Sepulang sekolah Deven menghentikan mobilnya tepat di depan rumah besar di samping rumahnya. Dia mengamati gadis yang turun dari mobil sport ungu itu. Gadis itu memasuki rumahnya.
"Quen, kenapa dia makin cantik aja sih?" Deven tersenyum, dia memerhatikan walpaper ponselnya. Dia memerhatikan foto dirinya dan Quen ketika mereka masih kelas 6 SD.
Dia kembali mengemudikan mobilnya dan memasuki halaman rumahnya.
Deven memasuki kamarnya dan langsung melempar tubuhnya di atas kasurnya. Dia mencoba merilekskan dirinya di atas kasur. Matanya mulai terasa berat akibat rasa lelah yang terus menggelut.
Tok
Tok
Tok
"Itu suara apa? Gangguin tidur aja!" Gerutu Deven dan berbalik menatap kaca pintu beranda kamarnya. .
Dia bangun dari tidurnya dan membuka kasar pintu kamarnya.
"Woi siapa tuh?" Teriaknya.
"Gak usah teriak gitu deh. Ini gue Quen yang cantiknya minta nambah." Quen yang tiba tiba muncul entah dari mana, dan di tambah lagi kenapa dia bisa sampai di beranda kamar Deven.
Deven melongo tidak percaya melihat gadis yang sekarang berdiri di hadapannya.
Shit, kalo gini dia makin cantik dan sexy. Batin Deven
Quen bingung melihat Deven yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan aneh.
Apa gue salah make kostum, yah? Batinnya.
Deven mencoba menghilangkan pikiran kotornya dan masuk kembali ke dalam kamarnya. Dia menguncikan Quen yang masih berada di beranda. Quen menatapnya kesal dan menggedor gedor pintu kamar Deven.
"Sialan lo Mil. Ngapain lo kunci in gue?" Quen masih menggedor gedor pintu kamar Deven.
"Pulang lo!" Kata Deven dengan nada dingin sambil membuang tatapan kesalnya ke arah Quen.
"Bukain dulu pintunya, gue pasti pulang."
"Lo kan bisa pulang dengan cara yang lo pake buat ke beranda gue."
"Gue tadi manjat bego. Masa lo nyuruh gue terjun!"
"Yaudah! Lo terjun aja!" Deven sebenarnya tidak tega berkata seperti itu. Tetapi ntah apa yang membuatnya ingin menjahili Quen seperti dulu.
"Hiks Hiks Hiks" Suara Quen mulai terdengar bergetar. Dia menangis sekarang.
Hadeh, dasar cengeng. Dengus Deven.
Deven kemudian berjalan ke arah pintu dan membukanya. Quen langsung melompat memeluk Deven. Jika saja pria itu tidak bisa mengimbangi wanita ini, mungkin mereka sudah terjungkal ke belakang.
***
-Deven-
Kami hampir saja terjatuh untungnya aku bisa menjaga keseimbanganku. Gadis itu tiba tiba saja memelukku, aku terdiam mematung. Aku merasa ada debaran aneh tepat di dadaku.
Dia memelukku dengan erat.
Tap
Shit! Dia menginjak kakiku.
Kulihat dia tertawa.
"Lo!" Kataku kesal sambil memegangi kakiku yang berdenyut-denyut.
Bagaimana bisa gue dikerjain cewek ingusan kayak dia? Dia menjengkelkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lollipop
RomanceCamilo Deven Frederick dan Quenxy Zavan Alain adalah teman kecil. Mereka sudah lama berpisah tetapi dipertemukan kembali di usia mereka yang sudah beranjak remaja. Cerita ini mengangkat tentang dua orang dengan sifat yang bertentangan. Camilo denga...