2. Teman Baru

5.2K 229 1
                                    

Haii guys!!
Jangan bosen-bosen bacanya yaa👌🏼

***

Setelah 15 menit perjalanan, sampailah di tempat Bella dan Naya akan bertemu, Bella langsung mencari Naya di kafe yang di beritahu Naya. Naya telah mengirim Share Location kepada Bella, karena Bella belum cukup mengerti jalanan di Kota Jakarta.

"Haii Nay!" Sapa Bella pada Naya begitu ia sampai di tempat duduk yang Naya tempati di kafe tersebut.

"Hai Bell," Balas Naya sambil merentangkan kedua tangannya agar dapat berpelukan bersama Bella.

"Udah lama?" Tanya Bella sambil melepaskan pelukan mereka.

"Belom kok, Gue barusan dateng. Nihh pesen dulu!" Sambil memberikan buku menu pesanan pada Bella

"Lo mau pesen apa?"

"Gue, coffe late satu, waffle satu."

"Oke" Lalu Naya memanggil pelayan untuk datang ke meja mereka.

"Ada yang bisa saya bantu Kak?" Tanya pelayan kafe itu.

"Saya pesen coffe late satu, waffle satu, kentang goreng satu, choco milk satu. Udah mas itu aja."

"Oke Kak, silahkan di tunggu pesanannya ya."

Setelah memesan, sambil menunggu pesenan Bella dan Naya datang, mereka berbicara panjang lebar, membagi cerita mereka tentang sebelum mereka berkenalan dan berbagai percakapan lainnya.

Setelah pesanan mereka datang, beberapa menit kemudian Bella dan Naya melihat Revan yang juga datang ke Kafe ini. Revan berjalan menuju meja yang mengarah keluar, Revan pasti akan melewati Bella dan Naya jika ia hendak pergi ke tempat yang Out-Door, karena Posisi tempat duduk yang dipilih oleh Naya dekat dengan pintu Out-Door kafe ini. Revan tidak mengetahui jika Naya dan Bella sedang berada disini, ketika Revan hendak membuka pintu yang mengarah pada meja Out-Door Naya menyapa Revan.

"Revan!" Revan memutar tubuhnya ketika mendengar seseorang memanggilnya. Ternyata Cewek yang memanggilnya itu adalah Naya.

"Hai Nay! Lo kesini juga?" Tanya Revan lalu berjalan menuju meja Naya berada. Oh ya, tidak hanya Naya di sini. Tapi juga ada Bella yang di ketahui oleh Revan.

"Gue lagi ngobrol-ngobrol nih sama Bella. Oiya, kalian udah saling kenal belum nih?" Tanya Naya kepada Bella dan Revan.

Tidak ada yang menjawab akhirnya Naya memutuskan untuk mengenalkan mereka.

"Yauda kenalan dulu dong!"

Revan hanya diam menatap dengan wajah datar ke arah Bella, Bella yang merasa di tatap oleh Revan terlihat seperti sedikit salah tingkah. Lalu Revan mengarahkan tangannya kedepan untuk berjabat tangan dengan Bella.

"Gue Revan Arkana. Lo bisa panggil Gue Revan," Bella membalas dengan menganggukan kepalanya.

"Gue, Bella Aurora. Panggil Bella aja,"

"Yaudah, gue kesana dulu ya? Udah di tunggu dari tadi sama yang lain." Kata Revan sambil menunjuk tempat Out-Door di Kafe ini.

"Oke Van!" Jawab Naya sambil melambaikan tangannya pada Revan.

"Duluan ya Bel" Revan tersenyum pada Bella. Menujukkan senyum terbaiknya.

***

"Kring..!!!!! Kring..!!!!! Kring..!!!!!" Bunyi Alarm terdengar begitu nyaring dari dalam kamar Revan.

"Gangu banget sih,"

"Revan, bangunn!!" Teriak Dinda lalu menarik selimut Revan.

"Iya Ma, aku udah bangun." Sambil mengucek-ucek mata dan duduk di pinggir ranjang.

"Yaudah sana mandi!!" Ucap Mama Revan lalu meninggalkan kamar cowok itu.

Kemudian, Revan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah limabelas menit Revan membersihkan diri dan berganti baju dengan seragam sekolah, Revan langsung menuju ruang makan untuk sarapan bersama Wildan, Dinda dan Marsha.

"Kamu mau apa? Makan roti atau nasi?" Tanya Mama Revan pada anak sulungnya itu.

"Roti aja Ma, pake selai coklat aja," Setelah mengatakan yang ia minta, Revan duduk di samping Marsha.

"Siap pangerannya Mama!" Kata Mama Revan sambil memberikan roti berisi selai coklat yang sudah ia siapkan untuk Revan.

"Makasih Ma." Revan langsung melahap roti isi itu dengan lahap.

"Gimana sekolah kamu Van?" Tanya Papa Revan disela aktivitas sarapan mereka.

"Seperti biasa lah Pa, masih belum efektif. Kan masih awalan juga,"

"Tetep gitu-gitu aja dong ya?" Sahut Mama Revan

"Iya Ma."

"Kamu tetep bandel dong?" Sindir Wildan sambil tersenyum miring.

"Bukan bandel Pa, tapi mencari pengalaman."

"Udah ah, Aku berangkat dulu ya Ma, Pa" Pamit Revan sambil salim mencium punggung tangan Wildan dan Dinda. Lalu tak lupa ia mencium pipi Dinda, kemudian ia langsung berangkat menuju sekolah.

"Duluan ya Sha," Revan mengacak rambut adiknya itu.

Marsha merasa kesal karena Revan mengacak rambutnya yang sudah ia sisir dengan rapi, langsung meneriaki Revan "KAK REVAN!!"

***

🔥🔥
JANGAN LUPA!!
VOTE & COMMENT!!!

Aku sangat butuh Vote dan Comment kalian untuk dijadikan semangat :)
Terimakasih :)

Vote dan comment yang banyak biar aku tambah semangat buat ceritanya ya guys!!

Antara Aku & Kamu (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang