Awal

53.2K 3.6K 629
                                    

Dibalik hati mahasiswa semester tujuh yang humoris. Ada jiwa merintis meratapi coretan yang tidak pernah habis...

Ucca mengerang kesal karena proposal skripshit-nya ditolak mentah-mentah hanya dengan satu goresan tinta panjang tak berprikemahasiswaan. Belum lagi dengan seenaknya dosen itu memberikan note pada Ucca diselembar stiky note berwarna hijau terang.

Kenapa tidak bicara langsung padanya? Pakai acara dinote segala!!! Memangnya dia sudah tua dan mudah lupa. Ucca ini masih muda. Masih jrengg kalau kata iklan bilang mah. Pokoknya masih topcer.

Tapi mau semuda apapun dia, mau sepintar sampai ngeblenger pun otaknya. Tetap saja bagi mahasiswa semester tujuh nasib mereka berada di tangan dosen pembimbing!!!

Dosen yang bahkan lebih menyeramkan dari malaikat pencabut nyawa. Tidak percaya? Coba saja perhatikan. Jika laporan skripsi mahasiswa semester tujuh terdapat satu garis panjang coretan tinta di atasnya, maka tamat sudah riwayat mahasiswa tersebut!!!!

"Ganti judul lain yang lebih kreatif. Masa mahasiswa muda kalah sama emak-emak beranak dua!!!"

Sambil menganga lebar, Ucca membaca kembali note di atas proposal skripsinya itu.

Sungguh luar biasa dosen pembimbingnya ini. Bisa-bisanya dia disamakan dengan emak-emak beranak dua. Ya jelas bedalah. Dia ini masih on fire. Jika diibaratkan pembalut, dia ini sejenis tampon. Yang tidak mengganggu perempuan beraktifitas. Coba kalau emak-emak anak dua, gerak saja sulit. Semacam pembalut yang tebal dan bikin gatel.

Pokoknya sampai kapanpun Ucca tidak rela ditindas seperti ini!!!!

"Jangan kembali sebelum bisa menghasilkan sesuatu yang baru!!" Perintahnya.

Sambil membenarkan letak kacamatanya, dosen tersebut memerhatikan Ucca. Laki-laki di hadapannya itu mulutnya masih terbuka lebar dengan keningnya berkerut dalam. Tatapan kedua manik mata Ucca menusuk. Mungkin dalam hati laki-laki muda ini sedang menggerutu. Atau mungkin mencaci maki.

Bukannya itu cara membahagiakan diri sendiri. Membicarakan orang lain yang dirimu benci. Kalau perlu sambil dicaci maki juga boleh. Tidak ada yang melarang. Asalkan satu. Caci makilah di depan wajah orangnya langsung. Bukan main belakang. Kan capek kalau mainnya tusuk dari belakang?

Ya kayak Ucca ini, mimik wajahnya begitu mencerminkan bahwa dia lagi mengamuk di dalam hatinya.

Ya kayak Ucca ini, mimik wajahnya begitu mencerminkan bahwa dia lagi mengamuk di dalam hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun selain Ucca, diam-diam sosok dosen pembimbing ini pun tidak mau kalah saing.

Dengan bokong besar dibalik celana bahan hitamnya, Ayami Kaiya, atau yang lebih sering dipanggil dosen KA alias Kayak Ayam ini menyandarkan tubuhnya di kursi sambil terus memerhatikan Ucca dari atas sampai bawah.

Pikirannya mulai berfantasi liar tentang yang tidak-tidak terhadap sosok mahasiswa bimbingannya ini.

"Ganteng sih, tapi emang mau ngajarin dulu sebelum ngerasain!!!" Batinnya menjerit.

Dengan gerakan lambat, dia mengusir Ucca keluar dari ruangannya. Sekarang telah selesai bimbingan pertamanya dengan mahasiswa semester tujuh yang sedang giat-giatnya mengejar dosen pembimbing. Namun ternyata keduanya tidak ada yang menyangka bahwa dari goresan tinta itu adalah awal dari kisah ini.

***
Continue repost oyyy..
Ada yang ingat sama ucca dan ayam?

SarjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang