Ada perasaan janggal yang sedang menempati hati Rarra saat ini. Tidak peduli dengan perasaan itu, Rarra melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan yang sudah ramai dengan para calon siswa SMA Bhakti Jaya.
"Gue duduk disini boleh?" Rarra mengeluarkan suaranya ketika kursi di ruangan itu hanya tersisa satu.
Merasa ada yang mengajaknya bicara, Oni menoleh. Tersenyum lebar, ia pun mengangguk. "Boleh, duduk sini aja."
Selama MOS berlangsung, untung saja tidak ada hal buruk yang terjadi. Mungkin hanya halusinasi Rarra saja tentang kejanggalan yang hadir itu.
Hari ini hari pertama Rarra menjadi siswi kelas X di SMA Bhakti Jaya. Senang rasanya masuk salah satu sekolah elite di kota Bandung. Ketika pengumuman kelas sudah keluar, sangat disayangkan bahwa Rarra dan Oni tidak sekelas. Juga berbeda jurusan. Oni di jurusan IPA, sedangkan Rarra di IPS.
Tidak terlalu memikirkan hal itu, Rarra masuk ke dalam kelasnya dan duduk di bangku yang belum berpenghuni.
•••
"Ra, ke kantin yuk," ajak Relly yang sudah berdiri dari kursinya sambil menghadap ke arah Rarra dengan tatapan memohon.
Awalnya ingin menolak, tetapi melihat tatapan itu, Rarra jadi tidak tega. Ia memilih untuk berdiri dan mengikuti Relly sambil sesekali mengecek ponselnya yang bergetar terus menerus.
"Siapa sih yang ngechat?" tanya Relly, penasaran.
Rarra menoleh ke arahnya sekilas. "Temen SMP."
"Curhat?"
"Iya, tentang pacarnya yang kebetulan mantan doi gue."
Mendengar jawaban Rarra, Relly hanya mengangguk-angguk tanpa ada niatan untuk mengerti apa masalahnya. Lagian, Relly juga tipe orang yang cuek minta ampun kalau tentang kehidupan orang lain kecuali tentang temannya sendiri.
"Lo mau pesen apa?" Relly bertanya ketika dua makhluk itu sudah mendapatkan tempat duduk di dalam kantin, tepatnya di sebelah pintu masuk.
Setelah matanya berkeliling selama beberapa detik, Rarra menjawab. "Soto ayam sama minumnya jus alpukat."
"Oke. Gue beliin dulu."
"Esnya dikit!" seru Rarra sedikit keras ketika Relly sudah berjalan meninggalkan meja mereka.
Relly meletakkan jus alpukat milik Rarra tepat ke hadapan cewek itu ketika ia sudah mengantri selama hampir 10 menit. "Jadi, lo masih mau nyari contact si cowok pandangan pertama lo?"
Alis Rarra menyatu, tidak paham dengan omongan Relly barusan. "Maksud lo?"
"Arazie."
"Iya," Rarra mengangguk sembari tersenyum lebar. "Tapi kalo diliat-liat ya, Rel. Dia kayaknya buaya deh."
"Dia manusia, bego!" Relly tertawa kecil.
"Buaya dalam artian banyak cewek!"
Relly jadi ikut membenarkan omongan Rarra. "Iya juga sih kayaknya. Trus lo mau gimana?"
"Deketin dulu aja. Ntar masalah dia suka gue atau nggak, urusan belakang."
🌚
Kalo ada yang typo atau gak jelas gitu, bisa langsung kritik aja yaa biar aku juga tau kesalahannya dimana. Thankyou udah baca part 1 ini 🤩