Baby Girl {JungKookX(y/n)}

2

(y/n) Side

Tak memerlukan waktu lama pamanku datang membawa peralatan dokternya dan segera memriksa namja yang terkapar lemas di rumah ku , sebelumnya beberapa pelayan sudah mengganti bajunya dan membersihkan bekas luka yang menempel pada tubuhnya
“ paman bagaimana dia? Apa ada luka yang serius apa dia gagar otak?” ku pandang wajah pamanku serius
“ namjachingu mu ? heol keponakan paman sudah besar  ternyata”
“ haah?! Ann-“
“ hahaa arraseo arraseo tulang kaki dan tangan kananya sedikit bergeser paman sarankan agar ia tak banyak bergerak untuk beberapa minggu kedepan dan ini resep obat untuknya jangan lupa suruh namjachingu mu untuk minum obat arraseo?” ujar pamanku
“ heol… dia bukan namjachingu ku paman” malas ku
“ arraseo paman pergi dulu ada jadual oprasi 2 jam lagi titip salam untu appa dan eomma mu ne”
“ nee kamsahamnida paman, hati-hati di jalan”
Setelah kepergian paman dari rumahku aku langsung menuju kamar namja itu , ‘ heol namja ini manis sekali ‘

>skip

Jam 9 malam kebetulan besok hari minggu aku memutuskan untuk melanjutkan menonton drama favoritku di ruang tengah dan jangan lupa camilan yang aku beli tadi
“ miss… ini sudah larut malam sebaiknya anda tidur “ ucap kepala pelayanku Tao
“ bsok hari minggu Tao , jadi tak masalah aku begadang untuk malam ini , kau tidur saja duluan” ucapku seadanya tanpa memandang Tao dan sibuk memilih makanan yang akan aku makan selanjutnya
“ tapi miss ka-“
“ sudahlah kau tidur saja, aku baik2 saja” usirku kepada Tao aku melirik kearah Tao dan melihat ia menunduk dan pergi dari sana  ‘dasar crewet’ desisku

Jam sudah menunjukan tengah malam, tanpa sadar aku telah tertidur di ruang tamu dengan TV yang masih menyala.

PRANGGG..

“ OMO!! Nuguya!!” kagetku dan beranjak dari sofa yang aku tiduri tadi tanpa rasa takut perlahan aku menuju asal suara tadi seperti sesuatu yang pecah
“NUGUYA!!”  ucapku lagi , aku menuju ke arah dapur sepertinya barang jatuh itu berasal dari dapur, saat sampai di depan dapur aku melihat seorang namja yang sedang membersihkan pecahan gelas
“mianhaeyo, aku hanya ingin minum air tapi kaki ku tak kuat untuk berdiri dan gelasnya jatuh dari tanganku” lirihnya dengan masih membersihkan pecahan kacanya
“kau tunggu saja di kamarmu aku akan mengambilkanya untuk mu kau tak boleh banyak bergerak dulu” aku membantunya untuk duduk di kursi ruang makan dan kembali mengambilkanya segelas air
“mianheyo sudah merepotkanmu” ucap namja bergigi kelinci itu
“gwenchanha, siapa nama mu?” Tanyaku sambil memberikan segelas air untuknya
“kamsahamnida , Jung Kook  Jeon Jung Kook kau?”
“Choi (y/n) , baik Jung Kook-ssi bolehkah aku bertanya? Dari mana kau mendapatkan luka separah itu?”

“mi...mianheyo” bisiknya sambil menundukan kepalanya
“ahh! Gwenchanha kau tak perlu menceritakanya sekarang, mian aku lancing sebaiknya kau segera tidur ini sudah larut bsok aku akan mengantarkan mu pulang” ucap ku kepada namja yang duduk di hadapanku ‘apa yang kau pikirkan bodoh!!’ maki ku dalam hati

(y/n) side end

Suara kicauan burung dan sinar matahari pagi masuk melalu celah jendela kamar (y/n) seakan menyuruh sang pemilik kamar untuk bangun dari tidurnya.

TOKTOKTOK

“miss ini sudah waktunya bangun “ ucap kepala pelayan kediaman Choi

Dengan sungguh terpaksa Choi (y/n) membuka mata dari tidurnya yang nyenyak, melakukan sedikit peregangan pada otot-ototnya dan berjalan kearah pintu sambil menggendong  boneka bay-max kesayanganya

“ada apa? Ini hari minggu kenapa kau membangunkanku?”  ucapku di ambang pintu kamar

“mianheyo miss tapi namja kemarin sudah sadar dan ingin bertemu dengan anda” ucapnya
“baiklah aku akan kekamarnya nanti” ucap (y/n) malas dan menutup pintu kamarnya
Beberapa menit kemudian (y/n) selesai dengan mandi dan pakaianya dan ia langsung menuju kamar namja tadi

TOKTOKTOK…

“bisa aku masuk?” suara (y/n)
“Yaa masuklah ini rumah mu” ucap namja itu
“ bagaimana keadaanmu? Lebih baik?” Tanya ku sambil berjalan kearah tempat duduk di dekat tempat tidur
“ sangat baik kamsahamnida” ucap namja di atas tempat tidur itu
“baiklah itu bukan masalah” setelah beberapa menit kehening terjadi tak ada yang memulai pembicaraan dan akhirnya Jung Kook membuka suaranya

Jung Kook side

“appaku meninggal saat umurku mengijak 7 tahun karena kecelakaan mobil saat eommaku tau appaku meninggal dunia eommaku depresi dan bunuh diri 3 bulan setelah appaku meninggal, saat itu aku dikirim untuk tinggal bersama bibi dan pamanku hidupku yang dulunya sangat indah dan sangat di puji-puji oleh orang kini hidupku berbalik seperti di neraka dicaci-maki orang, dan kehidupanku di rumah paman dan bibiku pun seperti di neraka di pukuli disiram, diberi tempat tidur layaknya anjing dan makanan tak layak konsumsi di berikan pada ku” lirihku tak sadar air mata telah membasahi pipiku

“mengapakau tak coba untuk melarikan diri saja?” ucap (y/n)
“ri…ribuan kali aku telah mencoba kabur, ke...kemanapun a..ku pergi pasti bibiku ataupun pamanku selalu menemukanku, saat itu aku mencoba untuk kabur dan lari menuju kantor polisi dan melaporkan semua kekerasan paman dan bibiku dengan bukti luka dan memar yang ada di sekujur tubuhku, namun tiba-tiba bibiku datang dengan acting yang sangat hebat mengalahkan actor dunia, mengatakan bahwa aku memiliki gangguan kejiwaan dan aku sering melukai diriku sendiri dan dengan mudah polisi percaya dengan acting bibiku, keluar dari kantor polisi aku di seret ke gudang dan ia menyiramku dengan air-“
“sudahlah jangan diteruskan, mianhae aku pastikan bibimu akan mendapatkan  ganjaranya suatu saat nanti” ucap (y/n) berusaha menenangkanku dan menariku ke dalam pelukanya yang hangat dan sungguh nyaman

Beberapasaat dengan posisi yang sama aku berpelukan dengan (y/n) dan saat itu (y/n) melepaskan pelukanya dan mencoba menghiburku
“ bagaimana kita sarapan dulu lalu kita jalan-jalan menggunakan mobil, kakimu pasti tambah parah bila kita ke taman bermain” tawarnya sambil tersenyum kearahku

“Yeppeo”

“huhh?”

“ ahh aniyo, kajja” ucapku cepat

“ gwenchanha Jung Kook-ssi?” Tanya (y/n)

“ hahh ne,ne! kajja” gugupku dan ku rasakan wajahku yang mulai memanas

Bersambung....

Votee★★..