[28] Dealing with The Past and Future

3.2K 390 12
                                    

Seperti yang sudah mereka janjikan, sekarang Tae-hyung dan Bo-gum sudah berada di rooftop apartemen Bo-gum. Hanya ada mereka berdua di tengah rooftop yang sepi dan luas itu. Angin malam membelai kulit mereka. Kedua pria itu tengah duduk dengan laptop di hadapan masing-masing.

"Lama tidak bertemu denganmu, Phantomz" ucap Bo-gum.

Tae-hyung tersenyum miring mendengar nama 'Phantomz' dari mulut Bo-gum. 'Phantomz' adalah username Tae-hyung sebagai seorang hacker. Jika kalian mengira bahwa battle yang dimaksud Bo-gum adalah tanding basket atau adu jotos, maka kalian salah besar. Battle bagi mereka berarti meretas situs-situs dan mendapat poin dari hacking system.

"Aku akan melayanimu dengan baik, PK"

"Siapapun yang menang, dialah yang berhak atas projek perusahaan dan mengejar Ye-rin. Yang kalah harus menyerah atas keduanya."

"Kau yang mengatakannya, Park Bo-gum" ucap Tae-hyung dengan senyum miring.

'PK' adalah username yang digunakan Bo-gum. Mereka berdua sudah sering adu kemampuan hacking. Mereka seperti sedang mengulang kenangan ketika sekolah menengah, di mana mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk melakukan hacking.

Mereka mulai melakukan kegiatan mereka. Keduanya sama-sama fokus dengan konsentrasi penuh untuk mendapat poin yang lebih tinggi. Meretas bukanlah hal yang asing bagi keduanya, inilah yang membuat mereka harus super fokus untuk menang. Mereka bertarung sepanjang malam tanpa ada satupun dari mereka yang berniat menyerah.

Setelah melalui malam yang panjang itu, pemenang pun akhirnya ditentukan. Bo-gum menutup laptopnya kemudian memberikan sekaleng soda untuk Tae-hyung. Kini, mereka berdua duduk di atas rooftop dan melihat langit subuh. Mereka bertarung dari pukul 10 malam sampai jam tiga subuh. Sungguh luar biasa!

"Bertarung denganmu hari ini membuatku sadar akan satu hal. Aku tidak pernah membencimu, aku hanya iri padamu" ucap Bo-gum membuka pembicaraan.

Tae-hyung meneguk sodanya kemudian menatap ke arah Bo-gum yang menatap lurus ke depan.

"Kau ingat? Kita sering duduk bersama seperti ini dulu" ucap Tae-hyung. Bo-gum tersenyum kecil menatap Tae-hyung.

"Aku tidak pernah lupa. Dulu kita selalu bersama hingga satu sekolah mengira kita adalah gay. Nyatanya, meskipun kita selalu bersama, kau selalu lebih unggul daripadaku. Kau disukai semua orang. Orangtuaku selalu membandingkanku denganmu, kucing peliharaanku selalu ingin dekat denganmu, dan gadis yang kusuka semuanya menyukaimu. Kukira itu yang membuat diriku tidak terima. Aku ingin unggul darimu, aku ingin orang-orang menyukaiku seperti mereka menyukaimu."

Tae-hyung masih menatap Bo-gum yang seperti sedang mengingat masa lalu mereka. Apa yang dikatakan Bo-gum memang benar, ketika sekolah menengah, semua orang selalu membandingkan Tae-hyung dengan Bo-gum.

"Dari dulu sampai sekarang, aku selalu menang melawan siapapun. Aku bisa menaklukkan siapa saja, terlepas dari jenis kelamin maupun usia mereka. Namun, selama aku hidup, hanya ada satu orang yang tidak bisa kutaklukkan. Orang itu yang ketika bayi selalu tidur di tempat yang sama denganku, yang menghabiskan waktu masa kecilnya denganku, yang menemaniku ke kantin di sekolah, yang bermain game di warnet bersamaku. Hingga tamat sekolah menengah, pria itu pergi jauh ke Jerman untuk berkuliah. Orang itu yang selalu membuatku mengalah setiap kali dia menginginkan sesuatu, orang itu yang selalu membuatku ingin di sisinya ketika ia sedang sedih."

Bo-gum sudah menatap Tae-hyung. Bayangan masa lalu mereka mulai menghiasi benak Bo-gum. Itu semua adalah kenangan yang indah. Jauh di dalam, Bo-gum selalu merindukan saat-saat seperti ini. Saat-saat di mana mereka berbicara bersama sebagai sahabat, bukan musuh.

[BTS #1] ROLLING SATURN - BTS V FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang