Hi guys, welcome to my first story. This is the first story that i make using Indonesian language. If there's any mistake, i hope you can understand it. Well, because this is my first, i hope you can enjoy it. thank you.
*************
Apa yang kalian pikirkan ketika kalian mengetahui bahwa kalian cinta pada pandangan pertama? Kalian akan mengatakan tidak mungkin. Salah satu dari kalian adalang aku. Yah, seorang Dean Maulidio Djuhandar jatuh cinta pada pandangan pertama. Pada awalnya aku sempat tidak percaya dengan hal seperti itu. Namun, semakin lama aku menghindari perasaan ini, semakin nyata jugalah rasa sakit di hatiku. Jika kalian menyakan siapa wanita yang beruntung ini, maka akan ku jawab. Dia adalah Madonna di sekolahku. Melody Nurramdhani Laksani.
Dia adalah kakak kelasku di SMA nusantara 48 di daerah dimana aku tinggal. Cewek tergalak di sekolah. Itulah yang aku dengar dari para murid di kelas ku. Menurut pengetahuanku, melody adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Yah bisa dibilang setelah aku jatuh cinta padanya, aku menjadi seperti stalker.
Adik pertamanya bernama Frieska Anastasia Laksani. Perbedaan umurnya adalah 2 tahun, yang berarti dia seumuran dengan aku. Adik keduanya bernama Samuel Gracio Geravaldy. Kalau yang ini, perbedaan umurnya 3 tahun. Dia seumuran dengan adikku. Dan yang terakhir, Ayu Safira Oktaviani. Kalau yang ini sudah pasti jauh. Perbedaan umur mereka adalah 6 tahun. Cukup sampai disini untuk keluarga laksani.
Dan sekarang untuk keluarga Djuhandar. Aku adalah anak ketiga dari 4 bersaudara. Anak pertama bernama Veredyo Apriano Djuhandar. Panggilannya di rumah adalah Dyo. Sementara di luar rumah adalah Yono. Jarak umurku dengannya hanya 2 tahun. Namun, karena otaknya ynag bisa dibilang encer, sekarang dia sudah kuliah di umurnya yang masih bisa dibilang muda.
Anak kedua bernama Rona Anggreani Djuhandar. Perbedaan umur kami hanya 1 tahun. Kalau untuk kakakku yang satu ini, seharusnya masih kelas 2 SMA. Namun karena dia pintarnya melebihi kakakku, dia sudah dapat melaksanakan ujian nasional ketika baru masuk SMA dan sudah bisa berkuliah di umur 16. Hahaha, kakak-kakak yang sangat harus dibanggakan.
Dan anak ketiga adalah aku. Kepintaranku tidak bisa dibilang pas-pasan. Sebaiknya aku tidak bicara panjang lebar dengan diriku karena aku hanya mempunyai 5 menit waktu yang tersisa untuk menceritakan keluargaku sebelum pelajaran di mulai. Anak keempat bernama Nadila Cindi Djuhandar. Perbedaan umur kami hanya 1 tahun. Kalau adikku yang satu ini, terlalu centil untuk anak seperti dia. Well, kak rona sempat memberikannya julukan yaitu "Dedek Centil." Julukan yang pas untuk Nadila.
Dan yang terakhir bernama Nadhifa Salsabila Djuhandar. Perbedaan umur kami hanya 3 tahun. Kalau untuk yang satu ini, dia terlalu gaul dan bisa termasuk kedalam kategori seksi. Julukan yang pas untuk dia adalah "nadse si nax gawl." Hahahaha, terlalu lebay emang. Tapi yang memberikan julukan itu adalah kakak pertamaku. Nadse bisa di bilang mempunyai turunan dari kak rona yang sangat pintar. Dalam turunan kakak beradik, hanya nadse seorang yang mengikuti kelas akselerasi. Sangat pintar bukan. Oke, sudah cukup sampai disini karena bell yang menandakan pelajaran akan segera dimulai sudah berbunyi.
Pelajaran pertama adalah MTK. Tidak terlalu menyenangkan dan tidak terlalu membosankan. Guru yang mengajar adalah Bu Dena. Guru yang terkenal killer dan sekaligus sedikit centil. Oke, sekarang fokus kepada pelajaran. Tidak ada topik pelajaran yang dapat menghilangkan rasa bosan yang tiba-tiba menyerangku. Aku bukan anak yang tidak mau mendengarkan penjelasan guru. Namun topik ini sudah beberapa kali dibahas dan ujung-ujungnya hanya akan diberikan tugas.