kumpulan fanfic crackpair jkt48 [hiatus]

GreShan

finally, thor bisa apdet lagi. yah walaupun janjinya udah dari kemaren" sih. maaf yah. ini juga updetnya karena tiba-tiba dapat ide. jadi seperti biasa. kalau ada typo maaf yah. enjoy your reading. 

~~~~

SHE'S MY SOULMATE

Setiap orang mempunyai cara hidupnya masing-masing. Ada yang hidup dengan pasangannya, ada yang hidup sendiri, ada yang berpasangan karena terpaksa, atau mungkin hanya berpasangan dengan hewan. Berbeda dengan aku. Aku tidak mempunyai pasangan. Mama pernah mengatakan padaku kalau pada suatu saat nanti, pasanganku akan datang dengan sendirinya. Dia juga akan melengkapi kekurangan yang aku alami. Selama ini, aku hanya bisa melihat sesuatu dengan warna hitam dan putih. Tidak ada merah, kuning, hijau, ataupun biru. Sementara pasanganku adalah seseorang yang tidak dapat bernyanyi. Aneh. Apa hubungan warna dengan musik? Tapi aku percaya kalau musik itu berwarna.

Sekarang aku tengah berada di kampus untuk menemui dosenku. Dia adalah orang yang terkenal akan keramahan dan killernya sekaligus. Oh iya, jika kalian bertanya siapa diriku yang tengah bernarasi ini? entahlah. Tanyakan saja pada authornya. Hahaha, tidak. Aku hanya sedang bercanda. Aku adalah Shani Indira Natio. Mahasiswa semester 5 dari salah satu universitas ternama di Indonesia. Setelah dari kampus, aku akan berkumpul dengan sahabatku.

Akhirnya, setelah beberapa saat, aku diizinkan untuk kembali. Aku berjalan menuju ke parkiran dimana aku meninggalkan mobilku. aku langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobilku. beberapa menit setelah aku menyalakan mesin mobil, aku langsung meluncur menuju ke sebuah cafe yang lumayan terkenal baik oleh kalangan remaja maupun dewasa karena suasananya yang klasik.

Aku sampai di kafe yang kutuju dalam kurun waktu 45 menit karena sedikit jauh dari kampun dan jangan pernah lupakan kemacetan yang biasanya terjadi di daerah jawa. Setelah turun dari mobil, aku masuk ke dalam kafe tersebut. Di dalam kafe, aku mencari sosok wanita bertubuh bak menara petronas. Dan beberapa saat kemudian, aku menemukannya dan berjalan menuju meja dimana sosok tersebut berada.

Mereka melambaikan tangan mereka kapadaku yang baru saja tiba. "halo cides, otut, kak Mands, kak Fries, kak Lids, kak Vin." Mereka tersenyum menjawab sapaanku. Aku duduk disamping ci Desy. Aku tidak tahan untuk duduk di samping kak Viny atau kak Lidya. Mengapa? Karena mereka berdua suka denganku. Tapi mereka bukan soulmate yang kutunggu. ditambah lagi dengan sifat mereka yang sangat mesum.

"jadi Shan, soulmate lo udah ketemu belum?" tanya kak Frieska padaku. Aku hanya menggeleng sebagai jawaban.

"mau sampai kapan, Shan? Diantara kita semua, tinggal lo aja yang belum dapat soulmate. Kak Fries udah dapat bunda, kak Viny udah dapat Hanna, kak Lidya udah dapat kak Melody, gue udah dapat Okta, Manda udah dapet Chika, sementara lo? Atau memang lo dan soulmate lo itu langka." Ujar ci Desy yang membuat hatiku sakit seketika.

Yang dikatakan ci Desy memang benar, setelah sekitar 5 tahun aku bergabung dengan mereka sejak aku SMA, aku sama sekali belum pernah menemukan soulmateku dan melihat keindahan dari dunia ini. Disaat aku merenung, tiba-tiba saja pandangan mataku menjadi sedikit lebih terang dan mungkin lebih.....berwarna? aku tidak percaya akan hal ini. Aku mencoba mengedipkan mataku berkali-kali. "Shan, lo kenapa?" tanya kak Frieska. Aku menoleh ke arahnya. Aku bisa melihat warna di sekitarku.

"mata kakak warnanya hazel, rambut kakak light brown, baju kakak biru, sepatu kakak abu-abu, celana kakak biru tua." Ujarku tiba-tiba. Walaupun aku tidak pernah melihat warna yang ku sebut, aku tahu jenis dan warnanya.

"Shan, lo udah bisa liat warna?" tanya kak Viny dan aku hanya menganguk sebagai jawabannya.

Aku menoleh ke sekitar. Aku bisa melihat dengan jelas. Sudah bukan hitam dan putih lagi. Tapi siapa orang yang merupakan soulmateku? Aku menoleh mencari sosok yang menurutku adalah soulmate yang selama ini sudah kutunggu. Disini terlalu banyak pelanggan wanita sehingga membuatku sedikit bingung apa soulmateku juga adalah seorang wanita. Aku menoleh dan tatapanku terkunci pada sekelompok mahasiswi yang kuketahui adalah mahasiswi dari kampus yang terletak tidak jauh dari tempat kampusku berada.