Part 3

7 2 0
                                    

      Arva POV
   Kenzayra Diandra Asyifa,jadi itu nama gadis yang terus melintas di otakku,dia benar-benar cantik juga pintar terlihat ketika dia menyampaikan  visi misinya tadi,dia menyampaikan dengan sangat jelas dan masuk akal tentunya.Menurutku dia sangat berbeda,entah apa yang membuatnya berbeda di mataku.Aku jadi semakin penasaran dengannya.Tunggu!aku baru ingat jika tadi semua anggota baru menuliskan nomor telepon,pin BB dan akun sosial media yang mereka punya di buku absen.Akupun segera beranjak dari tenpat tidurku dan bergegas mencari buku absen anggota Rohis.Aku mencari namanya,setelah aku menemukan nama gadis itu aku segera meng-invite pin BB miliknya dan meng-add id Linenya.Aku terus memandangi layar ponselku dan beberapa menit kemudian ada notifikasi dari akun BBM ku dan ternyata dia meng-accept pinku,Alhamdulillah syukurku dalam hati aku tersenyum bahagia.Akupun melihat profilnya,dia memasang fotonya kupandangi foto itu,aku tersenyum melihatnya benar-benar cantik.Aku ingin mengirim pesan kepadanya tapi aku tak yakin dia akan membalas pesanku,tapi tidak apa,akan aku coba.Dengan ragu aku menekan kata bertuliskan ping! di akun BBM ku.
Arvalen Zain
"Ping!"
pandanganku tak lepas dari layar ponselku,satu menit berlalu tapi tetap tidak ada balasan darinya.tapi dua menit kemudian ponselku berbunyi,menandakan ada pesan yang masuk.
Kenzayra Diandra A
"iya akhi"
aku tersenyum membaca balasan pesan darinya,ternyata dia mengingatku.Buktinya saja dia memanggilku akhi.Tapi aku bingung harus membalas apa.
Arvalen Zain
"pasti lagi belajar ya?maaf ganggu ya"

Kenzayra Diandra A
"nggak kok akhi,belajarnya sudah selesai,ada apa ya akhi?"

Dan sekarang aku bingung harus menjawab apa..Ya Allah.

Arvalen Zain
"itu,mau ngingetin besok jangan lupa kumpul Rohis di mushola"

Aku menjawab sekenanya,tapi tidak papa ini baru awal.

Kenzayra Diandra A
"ohh..iya akhi pasti kumpul,terimakasih sudah mengingatkan"

Arvalen Zain
"iya sama-sama"
Itulah pesan terakhir yang aku kirimkan padanya dan dia tak membalasnya lagi.Aku merebahkan tubuhku di king size ternyaman milikku,membayangkan wajah cantiknya yang terlihat sangat manis ketika tersenyum.
Ya Allah,aku mau dia.. do'a ku dalam hati.Setelah itu aku memejamkan mataku dan kembali ke alam mimpiku.

Pukul 04:00 alarm di ponselku sudah berbunyi,itu tandanya aku harus segera bangun.Aku segera bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri,setelah membersihkan diri aku mengambil air wudhu untuk membaca Al-qur'an sembari menunggu adzan subuh.Setelah adzan subuh berkumandang aku segera melaksanakan shalat subuh setelah itu bersiap untuk pergi kesekolah.Entah mengapa hari ini aku merasa sangat bersemangat setelah semalam aku berkirim pesan dengan Zayra.Dengan senyum yang mengembang aku keluar dari kamar dan menghampiri ayah dan bundaku yang sudah menungguku di ruang makan.
"Pagi bunda,pagi ayah"sapaku dengan semangat.
"pagi"jawab mereka bersamaan.
"Semangat banget sih anak bunda,ada apa?"tanya bundaku tiba-tiba.
"nggak ada apa-apa kok bund,cuma lagi seneng aja"jawabku santai masih dengan senyumku.Ku lihat bundaku mengerutkan keningnya.
"Tumben,biasanya nggak sesemangat ini,pasti ada sesuatu kan,bunda jadi penasaran"bunda mengatakan itu dengan tersenyum jail.
"nggak ada bundaku sayang,nggak percaya banget sama anak"timpalku dengan nada yang di buat-buat.
"iyadeh bunda percaya aja kalok gitu,yaudah cepetan makan nanti telat kamu"ujar bundaku,ayahku hanya tersenyum melihat aku dan bunda berdebat.Setelah perdebatan kecil antara aku dan bunda,kami makan dalam diam.Setelah selesai sarapan aku bergegas ke sekolah bersama motor sport kesayanganku,mengendarainya dengan kecepatan sedang.15 menit kemudian aku tiba di sekolah,setelah aku melepas helm dari kepalaku aku melihat gadis itu,zayra.Tapi dia tidak sendiri,aku lihat dia turun dari motor sport yang di kendarai oleh seorang laki-laki,aku membulatkan mataku ketika laki-laki itu mencium kening zayra dan mengacak lembut kepalanya, sepertinya laki-laki itu sangat menyayangi zayra. Tunggu! Mengapa aku jadi peduli dengannya,aku tidak mau dan tidak mungkin mencampuri kehidupannya,walaupun jujur saja aku memang mengaguminya.Aku memutuskan untuk pergi dari tempatku berdiri dan mencoba menghilangkan bayangan zayra dan laki-laki tadi.

Zayra POV
    seperti biasa, aku pergi kesekolah bersama dengan abang tercintaku. Setelah sampai di depan sekolah aku berpamitan dengan abangku,aku mencium tangannya dan dia dengan sayang mengecup dahiku yang membuat kaum hawa berteriak iri
"Belajar yang bener ya,abang berangkat dulu,assalamualaikum"ucapnya sebelum melajukan motornya.
"Siip bos,walaikumsalam,hati-hati abang"jawabku.Setelah itu aku segera berjalan menyusuri koridor yang mengarah menuju kelasku,ku lihat ketiga dahabatku sudah berdiri di depan kelasku,aku yakin mereka menungguku,dengan semangat aku melebarkan langkahku agar aku bisa secepatnya bertemu dengan mereka,tapi...

Bukk

"Asstagfirullah"ucapku dalam hati,aku meringis kesakitan karena pantatku mencium lantai,sungguh ini menyakitkan dan memalukan tentunya.
"Maaf"
Tunggu!aku seperti mendengar seseorang berbicara,pasti itu orang yang menabrakku.dengan berani aku mendongakkan kepalaku dan hampir memakinya,dan ternyata yang aku tabrak adalah Akhi Arva.Aku segera bangkit dan meminta maaf padanya.
"Akhi,maaf saya nggak sengaja,sekali lagi maaf"ucapku menunduk takut
"Iya,nggak papa ,saya juga salah jalan nggak liat-liat,maaf ya"ucapnya lembut.aku hanya tertunduk malu,karena ini adalah kejadian yang sangat memalukan,sungguh awal pagi yang buruk!batinku.
"Yasudah, saya duluan ya?sekali lagi maaf"ucapnya sebelum beranjak pergi.
"I--iya Akhi"jawabku tergagap. Huft! Lega rasanya setelah dia pergi,sekarang aku harus menetralkan detak jantung ku,akupun berjalan tergesa-gesa menghampiri ketiga sahabat ku.ketika aku sampai di hadapan sahabatku dengan nafas tersendat-sentat,ketiga sahabatku terlihat bingung.
"Kamu kenapa ra,kok sampek ngos-ngosan gitu kayak di kejar setan?kenapa?"tanya Sherly
Aku tidak menjawab dan masih mengatur nafasku.
"Heh,kenapa sih?"sambung verly karena aku tak kunjung menjawab.
"A-aku ta-di ketemu sama.."jawabku terpotong
"Sama siapa?setan?"potong novi dengan polosnya.
"Novi!dengerin dulu kalik,zayra kan belum selesai ngomong"bentak verly,sedangkan novi hanya mengeluarkan cengirannya.
"Sorry sorry lanjut"ucap novi.
"Tadi aku nabrak Akhi arva,terus aku jatuh di lantai,aku malu"jawabku dramatis.
"Ya Allah,aku kira kenapa,cuma gitu aja malu"Sherly memutar bola matanya.
"Kamu suka ya sama Akhi arva,hayooo ngaku"ejek Novi seraya menunjuk nunjuk pipiku.
"Tuh kan pipinya merah,suka nih pasti,ya kan?"lanjut verly.reflek aku memegang kedua pipiku
"Ngg-nggak kok siapa yang suka sih,aku cuma malu tauk,udah ah aku mau masuk"jawabku seraya melewati ketiganya menuju kelas.
"Cieeee zayrra jatuh cinta"teriak ketiganya seraya tertawa puas.ya Allah punya temen gitu amat? Batinku.

LOVE IN SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang