Jam sudah menunjukan pukul 02.00,itu artinya jam sekolah sudah selesai.Bel tiga kali sudah berbunyi seluruh siswa berhamburan keluar sekolah untuk kembali ke rumah masing-masing.Begitupun dengan aku dan ke tiga sahabatku,kami berjalan menuju gerbang sekolah menunggu jemputan.Satu persatu dari kami sudah di jemput tapi tidak denganku,tadi aku sudah menghubungi abang tercintaku untuk menjemputku dan pesan terakhir yang tertera di layar ponselku adalah dia sudah ada di jalan,tapi sudah setengah jam aku menunggu dia tak kunjung datang,kalau begini aku jadi badmood,lihat saja nanti akan ku omeli dia habis-habisan.Ketika aku duduk di bangku halte depan sekolah dan terfokus dengan ponselku aku mendengar suara motor yang sepertinya berhenti di hadapanku,aku yakin itu adalah abangku,tapi ketika aku berdiri dan mendongakkan kepalaku,aku sangat terkejut dan jantungku sepertinya memompa lebih cepat dari biasanya,bagaimana tidak?karena yang ada dihadapanku sekarang adalah wakil ketua Rohis yang menjadi idola di sekolah dan dia disini sekarang di hadapanku,aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan,aku gugup setengah mati dan sekarang dia malah menatapku dan tersenyum padaku.Ya Allah Senyumnya,mengapa senyumnya manis sekali.
"Assalamualaikum,kok kamu masih disini?nggak pulang?"tanya akhi Arva yang membuyarkan lamunanku.suaranya sangat lembut.subhanAllah
"Wa..walaikumsalam Akhi,i..ini sa..saya sedang menunggu jemputan"jawabku terbata-bata,sungguh memalukan! mengapa aku jadi gagap begini Ya Allah.
"oh..kalau begitu saya duluan ya.."ucap akhi Arva dengan senyum mautnya,aku hanya menganggukan kepalaku dan tersenyum,setelah itu ia berlalu pergi.Mataku tak berkedip menatap punggung akhi Arva yang semakin jauh,tanpa aku sadari abang tercintaku sudah ada di hadapanku sekarang.
"hemm...Udah puas liatinnya?"tanya abangku mengejek.
"ng..nggak kok..siapa yang ngliatin"jawabku malu.abangku tertawa puas melihat wajahku yang terlihat bodoh.
"aaa abang..udah ayok pulang"ujarku dengan kesal seraya menaiki motor abangku.Kamipun melaju pulang.Malam Hari
Setelah selesai berkutat dengan tugasku,aku memilih duduk di balkon kamarku,memandang bintang-bintang yang bertebaran di langit.Tiba-tiba terlintas bayangan Akhi Arva di otakku,pertama kali aku menatap matanya,pertama kali dia memberi senyum padaku,dan jantungku yang bekerja cepat setiap dia di dekatku.Aku bingung dengan diriku,mengapa aku merasakan ada yang berbeda saat aku menatap matanya.apa aku jatuh cinta padanya?,tapi ini terlalu cepat,aku harus meyakinkannya kembali,Aku hanya menghela nafas kasar,sampai seseorang yang sangat tidak asing bagiku mengagetkanku..
"hey..kenapa sih dek?kok ngelamun?"tanya bang Rey dari belakangku,lalu ia duduk di kursi sebelahku.
"abang,siapa yang nglamun sih?"jawabku santai.
"tadi itu siapa?"tanya abangku kembali,aku mengerutkan keningku.
"siapa?"ucapku balik bertanya.
"kok malak balik nanya sih,abang itu nanya kamu.yang nyamperin kamu tadi siapa?pacar kamu ya?"ujar bang Rey mengejek.
"pacar?bukan kok,tadi itu senior ekskulku abang"jawabku gemas seraya menarik hidung mancung bang Rey,yang punyapun mengaduh kesakitan.
"ohhhh"abangku hanya ber oh panjang seraya mengelus hidungnya yang memerah.
"udah malem,tidur sana!,"perintahnya padaku.
"yaudah aku tidur,tapi abang temenin aku ya!"ucapku seraya berdiri dari dudukku.
"yaudah abang temenin kamu"kami pun beranjak menuju tempat tidur,membaringkan tubuh kami di sana,tak lama akupun terlelap dalam pelukan hangat abang tercintaku.Arva POV
Aku merebahkan tubuhku di tempat tidurku setelah seharian berkutat dengan segudang aktifitas yang menguras tenaga dan fikiran.Berbicara tentang fikiran,aku jadi teringat dengan gadis itu,gadis cantik berhijab dan memiliki dua lesung pipi yang membuatnya terlihat manis dan sepertinya dia juga pintar.tunggu mengapa aku jadi memikirkannya?. Tapi aku jadi penasaran dengannya.Aku tersenyum sendiri mengingat gadis itu yang terlihat malu ketika aku menggampirinya tadi,subhanAllah dia benar-benar manis,sudahlah lebih baik aku tidur siapa tau aku akan bertemu dengannya di mimpiku.Author POV..
Seperti biasa,gadis remaja yang biasa disapa Zayra ini melakukan rutinitas paginya,sarapan lalu berangkat kesekolah bersama kakaknya.
Hari ini ia meminta kakaknya untuk menjemputnya lebih sore,karena dia harus kumpul bersama anggota Ekskul Rohis untuk perkenalan junior.Setelah bel pulang sekolah berbunyi aku segera menuju mushola sekolah bersama salah satu sahabatku yaitu Verli yang ternyata juga mengikuti Ekskul Rohis.Satu persatu anggota dan senior mulai berdatangan,namun diantara semua anggota dan senior hanya ada satu orang yang menyita perhatian Zayra,tak lain tak bukan adalah Arva.Pandangannya tak lepas dari Arva,
"wahhh..Akhi Arva ganteng banget ya Ra?"ucap Verli antusias,,namun ucapannya tadak di respon oleh Zayra,ia pun menolehkan kepalanya menghadap Zayra dan mendapati Zayra yang menatap lurus kedepan tanpa berkedip,Verli mengikuti arah pandangan Zayra yang ternyata mengarah pada Arva,verli hanya tersenyum melihat sahabatnya itu.
"hey...biasa aja liatinnya Ra" Verli tertawa lalu mengibaskan tangannya di depan wajah Zayra yang membuat Zayra kaget dan langsung tertunduk malu.
"apasih Ver,liatin apa?"ucapnya malu.
"kamu nglitin Akhi Arva kan?hayo ngaku?"cibir Verli yang membuat wajah Zayra memerah.
"nggak kok,siapa yang ngliatin dia sih"Zayra menjawab sesantai mungkin menutupi kegugupannya.Verli hendak mencibir jawaban Zayra,namun salam dari ketua Rohis membuatnya menggagalkan niatnya itu.
"Assalamualaikum, antum sekalian?"ucap akhi Faddil kepada seluruh anggota Rohis.
"walaikumsalam wr.wb."jawab seluruh anggota yang ada di dalam mushola.
"Baik,agenda kita hari ini adalah perkenalan anggota baru yang kemarin sudah mendaftar,dimulai dari ujung sana"tunjuk akhi Faddil kepada salah satu anggota baru yang ada di sisi kanannya.
"perkenalkan,nama saya Elviana dari kelas X IPA 3"ucap siswi yang ternyata bernama Elviana itu.Lalu dilanjutkan oleh anggota yang lain juga.Dan kini tiba giliran Zayra yang harus memperkenalkan dirinya.
"assalamualaiku wr.wb. perkenalakan nama anna Kenzayra Diandra Asyifa dari kelas X IPS 3..."Zayra menghela nafas pelan setelah mengucapkan rentetan kalimat itu,dia juga sangat bersyukur karena dia bisa memperkenalkan diri dan menyampaikan visi misinya dengan lancar dan bisa menghilangkan kegugupannya.Setelah acara perkenalan selesai seluruh anggota di perbolehkan kembali ke rumah masing-masing.Seperti biasa Zayra harus berjalan sendiri menuju halte depan sekolahnya,menunggu abangnya menjemputnya karena biasanya abangnya akan terlambat datang,menyebalkan!batinnya,namun tebakannya salah kali ini abangnya sudah menunggunya di depan sekolah.
"Ayo pulang bang"ujar Zayra lemas ketika sampai di hadapan Rey.Rey yang sedang asik memainkan ponselpun langsung mengalihkan pandangannya ke arah sang adik.
"adik abang kok lemes sih,kenapa?"tanya Rey seraya mengelus kepala Zayra lembut.Zayra mengerucutkan bibirnya.
"capekk bangg"jawabnya manja seraya menyenderkan kepalanya di bahu Rey.
"Kasian banget sih adek abang,yaudah ayo pulang"ucapnya lembut seraya menegakkan motornya,Zayrapun segera menaiki motor abangnya,memeluknya dengan erat dan menyenderkan kepalanya dibahu abangya,sepertinya ia akan tertidur di atas motor karena matanya amat sangat berat.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN SILENT
Teen FictionDetakan jantung ini terdengar indah,karena setiap detakannya menyerukan namamu.