S A T U

93 17 9
                                    

Adrian's POV

Semua itu dimulai sejak--entah sejak kapan. Aku sampai lupa karena aku terlalu takut untuk mengingatnya. Tapi, guna mengurangi rasa kepo kalian, akan kuceritakan.

.

.

.

Namaku Adrian Renanda Alexi. Aku masih kelas 3 SMP, tak lama lagi aku akan menuju jenjang yang lebih tinggi. Di saat seperti sekaranglah aku mulai mengurangi kegiatan yang tak penting, dan fokus pada belajar.

Berbagai macam gangguan bisa membuat konsentrasiku buyar. Apalagi, jika aku sudah merasakan yang namanya 'takut'.

Belakangan ini, aku sering berkhayal. Mungkin faktor tinggal sendiri di rumah. Ibuku sudah meninggal setahun yang lalu karena kejadian yang cukup mengerikan. Ayah--entah apa yang ia lakukan sekarang.

Salah satu penyebab ketakutanku bisa muncul adalah benda yang terletak di ruang bawah tanah.

Benda itu kuceritakan nanti saja. The best save for the last, bukan?

Hal-hal yang membuatku takut antara lain;

1. Jika jam sudah menunjukkan pukul 9 malam

Biasanya aku tidur sebelum jam 21:00. Jika aku tidak bisa tidur melebihi jam 9, aku yakin aku tidak akan bisa tidur semalaman. Aku selalu melakukan banyak aktivitas di siang hari agar malamnya aku bisa cepat tidur. Aku juga menghindari yang namanya Bocan alias bobo cantik a.k.a tidur siang.

2. Suara-suara

Sebenarnya, ini tidak ada. Hanya saja, jika aku sudah ketakutan--koreksi, sangat ketakutan, aku pasti paranoid sehingga aku mendengar suara-suara aneh di sekitarku, padahal tak ada apa-apa disana.

3. Cermin

Semenjak kejadian itu, aku tak mau bercermin lagi. Aku sudah membuang semua cermin yang ada di rumah, sehingga aku bisa sedikit mengatasi rasa takutku ini. Jika aku melihat refleksi diriku di cermin, aku selalu melihat sosok lain disana yang sebenarnya tidak ada.

4. Kotak musik

Dulu, ibu suka sekali dengan kotak musik tua yang ia simpan di meja riasnya. Dia pasti merawatnya dengan baik karena benda itu sudah ada sejak ia baru menikah dengan ayah. Memutarkan sang balerina yang ada di kotak musik tersebut, setelahnya akan terdengar musik yang cukup mengerikan bagiku.

5. Jendela kamarku

Jika aku menatap jendela kamarku lama-lama, aku selalu berkhayal bahwa sebentar lagi akan ada sosok mengerikan mengetuk-ngetuk jendela. Tapi, aku juga pernah membayangkan hal baik, yaitu Peterpan yang datang, dan membawaku ke Neverlan sehingga aku tak pernah dewasa.

6. Detik-detik jam

Suara inilah yang membuatku ingin mengganti semua jam dengan jam digital. Tik, tok, tik, tok membuatku stres. Apalagi, jika aku sedang melamun, dan aku mendengar suara itu di dekatku, aku pasti akan gila.

Baiklah, terakhir.

7. Telepon di ruang bawah tanah

Ah, inilah benda yang paling kubenci sedunia-akhirat. Maksudnya, dengan melihatnya saja aku sudah ketakutan setengah mati. Apalagi menghampirinya. APALAGI MENYENTUHNYA. Jika aku menaruh jariku di kotak kacanya saja, aku merasa akan ada hal mengerikan terjadi.

Phone CallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang