19

424 8 0
                                    

WARNING: TYPO(S) EVERYWHERE!

...

Ciuman mereka semakin mendalam, namun secara tiba-tiba Elea mendorong badan Louis dan berlari menuju kamar mandi.

...

3 bulan kemudian.

Setelah kejadian dimana Louis dan Elea tengah berciuman, dan secara tiba-tiba Elea mendorong Louis dan berlari menuju kamar mandi. Semenjak saat itu, Elea lebih sering tidak enak badan. Louis sudah terlalu sering mengajak Elea pergi ke dokter namun Elea bersikeras bahwa itu hanya masuk angin belaka. Tapi Louis berpikiran bahwa itu bukan hanya masuk angin belaka, kini Elea tengah muntah-muntah di kamar mandi.

"Tuhkan, kamu muntah-muntah lagi," ujar Louis seraya memegangi rambut Elea.

"Kita ke dokter saja ya, aku takut kamu kenapa-napa." Lanjut Louis.

"Tidak usah Lou, aku tidak apa-apa kok, kamu gausah khawatir." Ujar Elea seraya membersihkan mulutnya dengan tisu.

"Bagaimana aku tidak khawatir? Kamu muntah-muntah terus daritadi." Tambah Louis.

"Aku gapapa kok." Jawab Elea.

.

Elea pov.

Aku sedang duduk dikamar, entah kenapa Louis menyuruhku istirahat dikamar, aku kan sudah bilang bahwa aku tidak apa-apa, ia tidak perlu khawatir.

Tapi omong-omong, aku belum mendapatkan tamu bulanan ku selama 3 bulan ini, apa jangan-jangan aku hamil.
Akupun berinisiatif menuju kamar mandi dan mencari testpack di kotak obat yang berada di kamar mandiku.
Aku mengecek nya, dan menunggu garis apa yang muncul nanti.

Setelah 15 menit menunggu, aku melihat dua garis merah tertera disitu, dan aku membaca keterangannya bahwa dua garis merah mempertandakan bahwa itu adalah positif.
Berarti aku positif hamil?

Yaampun, aku tidak percaya ini, aku hamil anak Louis, tuhan terimakasih Louis pasti senang mendengar ini nanti.
Aku masih tidak percaya, aku hamil.
Aku mengelus-elus perutku, tempat dimana janinku, buah cintaku dengan Louis berkembang.
Aku sangat tidak sabar menunggu anakku lahir. Semoga ia tumbuh dengan baik.

'Baik-baik diperut Mommy ya, nak.' Batinku.

Elea pov end.

.

Author pov.

Dua orang lelaki berbeda umur tersebut tengah berlari-larian di halaman belakang. Sang ayah yang memiliki sifat kekanak-kanakan tersebut tidak keberatan jika harus berlarian dengan lelaki kecil yang merupakan anaknya.

Elea yang sudah tidak sabar untuk memberitahu kehamilannya, kini tengah berdandan cantik dan memakai dress tosca selutut kesukaannya.
Ia berencana ingin mengunjungi rumah mama nya yang berada di Ireland, tidak jauh dari England.

Dengan anggun dan rasa tak sabarnya, Elea menuruni anak tangga dengan sedikit lebih cepat. Elea merencanakan untuk menginap dirumah mama nya di Ireland.

Ya, walaupun mamanya tak dapat hadir di pernikahan dirinya karena sakit, Elea sekarang ingin melihat keadaan mamanya.
Elea tersenyum ketika telah sampai di halaman belakang, dimana Louis dan Andreas sedang kejar-kejaran.

"Emm, Lou." Panggil Elea.

Seseorang yang merasa terpanggil namanya itu langsung menoleh kearah sumber suara dan mulai mendekatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Forget Me, Okay? (L.T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang