Setelah mereka sampai di basecamp yang dibangun para prajurit Rudy, Eileene langsung menyerahkan Rachel pada para Healer. Spike dan Jave duduk di depan tenda yang dibangun dengan api unggun yang menyalah terang di depan mereka. Rudy dan Eileene duduk bersebrangan dengan Spike dan Jave. Senja berganti malam yang kian menurunkan suhu udara.“Bisa kalian jelaskan apa yang terjadi?” Tanya Spike sambil melepaskan gigitan Red di tangannya.
“Aku tidak tahu, perang terjadi dimana-mana dan yang menyebabkan semua itu adalah Pascal dan Dellons. Evan dan Karin ingin menyelamatkan dunia tetapi Dellons membutuhkan Karin untuk melancarkan rencananya. Karena itu kita harus membunuh Karin untuk menggagalkan rencananya, tetapi Evan justru melindungi Karin.” Jelas Rudy sambil memijat keningnya, Spike melirik ke arah Jave.
“Kau mengenal bocah yang bernama Evan dan Karin?” Tanya Spike pada Jave.
“Tidak, yang mengenalnya dekat hanyalah Rudy. Rudy adalah mentor bocah yang bernama Evan itu.” Jawab Jave sambil mencoba melepaskan gigitan Red yang kini berada di kepalanya.
“Sebaiknya kau beri Red makanan, Jave. Ia sudah kelaparan, atau kau akan hangus terba-” Ucapan Spike terhenti saat Red menyemburkan apinya ke kepala Jave.
“Sepertinya aku telat memberitahumu.” Lanjut Spike, Rudy langsung memberi Red daging panggang yang sudah matang.
Dengan lahapnya Red memakan daging yang di berikan Rudy, sedangkan Jave membersihkan wajahnya yang sedikit gosong karena semburan api Red. Eileene terkekeh melihat Jave yang sedikit kesal karena kelakuan Red.
“Baiklah, kita akan istirahat beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanan menuju Kerajaan Pascal.” Ucap Rudy sambil berlalu pergi kedalam tenda miliknya.
Sedangkan Eileene pergi melihat kondisi Rachel, Spike kembali melirik Jave yang masih sibuk membersihkan wajahnya ia lalu bangkit meninggalkan Jave sendiri. Masuk kedalam hutan Spike membekukan sekitarnya dan membuat tempat untuknya beristirahat. Luka-lukanya mungkin akan sembuh dengan sendirinya, karena itu ia tidak membutuhkan pertolongan para healer untuk menyembuhkan lukanya. Jave yang merasa ditinggal sendiri akhirnya membawa Red yang masih menyantap makanannya masuk ke dalam hutan. Ia tahu Spike mirip dengannya tidak menyukai keramaian manusia.
Setelah beberapa hari beristirahat dan menyembuhkan semua luka para prajurit kini Rudy, Eileene, Rachel, Spike, dan Jave melanjutkan perjalanan menuju Kerajaan tempat tinggal Kaisar Pascal yakni Dark Sanctuary. Langit mulai berubah warna menjadi merah kehitahaman, tumbuh-tumbuhan melayu karena kekuatan Dewa Penghancur di sekitar mereka.
“Ini buruk, apa yang sebenarnya Pascal lakukan?!” Ucap Rudy saat melihat daratan Dark Sanctuary yang gersang dan di penuhi aura kegelapan.
“Jangan banyak bicara, cepat selesaikan apa yang terjadi di depan sana.” Jawab Spike dingin sambil mendahului Rudy
“Sepertinya Spike merindukan Frozen Land.” Jave terkekeh, Spike berhenti melangkah lalu menatap tajam Jave.
“Apa?” Tanya Jave.
“Dua wanita di belakangmu itu, apa mereka berdua sudah bisa bertarung?” Jawab Spike sambil menunjuk Eileene dan Rachel.
“Tenang saja, kami sudah bisa bertarung bahkan mengalahkanmu.” Jawab Eileene sambil tersenyum menahan geramannya.
“Baguslah, ku harap kalian berdua tidak menggangguku.” Jawab Spike sambil berlalu.
“Setelah perang ini selesai bolehkah aku memukulnya?” Tanya Eileene pada Jave.
“Aku akan membantumu jadi tenang saja.” Jawab Jave sambil mengacungkan jempolnya.
“JAVE!!!” Panggil Spike yang sudah menjauh dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Son
FantasyKasih sayang seorang ibu tidak akan pernah pudar hingga kapanpun. Tidak bisanya menyentuh sang anak membuatnya takut akan melukai anak semata wayangnya. Hingga akhirnya sang ibu di pertemukan kembali dengan anaknya yang sudah tumbuh dewasa. Dengan a...