Kise Ryouta(2) - KnB

3.5K 452 6
                                    

Escape

Directed by Tadatoshi Fujimaki © TsukiNeko_

Kise Ryouta ☆ Kuroko no Basuke
fyi: Kuudere!Reader

Seisi kelasmu tampak begitu antusias menceritakan ketampanan dan kenarsisan Kise Ryouta, kakakmu---lebih tepatnya ke perbincangan para gadis.

Harusnya kamu tahu, itu adalah topik yang sangat mudah untuk diperbincangkan. Hanya datang kepada mereka kemudian berkata " hey, apa kalian tak tahu. Di Rumah Ryouta hanya suka memakai boxer? " dan teman-temanmu akan menanggapi dengan fangirlnya yang luar biasa heboh itu.

---namun, semua itu hanyalah angan belaka Sebab kau sama sekali tak bisa begitu saja akrab dengan orang asing. Ya setidaknya teman sekelasmu tak begitu dekat denganmu membuatnya masuk kedalam kategori orang asing. Itulah menurut perspektifmu.

Kau, menghela napas pelan kemudian keluar dari kelas membawa tas serta kotak kecil dan sesegera mungkin menuju loker kakakmu. Begitu membukanya, surat yang berhamburan begitu saja langsung tergeletak tak berdaya ke bawah.

Kamu kembali menghela napas, " merepotkan " gumammu. Kamu memungut semua surat itu lalu memasukannya.

Setelah memungutnya, kamu langsung menuju ke studio pemotretan Ryouta. Menghentikan Taxi kemudian menyebutkan alamat yang kau tuju.

Walau Ryouta tadinya menyuruh managernya guna menjemputmu Namun kamu menolak halus dan berkata bahwa akan merepotkannya. 
Seperti khas Kise, ia tak menyerah. Tak tahan dengan rengekannya kamu langsung mematikan panggilan itu.

" wah.. itu tempat pemotretan para model papan atas ya kan dek? " Kamu menoleh kemudian mengangguk pelan tanpa ekspresi. Kemudian menyibukkan diri menata ulang surat-surat itu.

" wah adek orang kaya berarti ya " ucap sopir itu, merasa tak enak mengabaikannya kamu menatapnya balik, " tidak juga "

Tetapi, setelah mengatakan hal itu...
Perasaanmu mulai tak enak, kamu menarik dan menghembuskan napas pelan.

Benakmu mengatakan ada yang tak beres, mengingat jarak sekolah dan pemotretan hanya kurang lebih 10 menit---itupun jika hanya mengandarinya tanpa ngebut.

Nyatanya ini 20 menit berlalu, dan jalan yang kau lewati mulai tampak asing. " pak? apa sudah sampai? " ucapmu mulai ketakutan, sebab ini sudah daerah yang tak kau kenali.

Salahkan kau yang jarang keluar, jadi tak begitu tak memperhatikan jalan-jalan di kota ini. Kamu menunggu jawaban bapak itu. Namun ia tak menjawabnya, ia malah menyeringai mengerikan.

DEG.

Kau membulatkan mata, ia semakin membalap. Satu-satunya jalan keluar adalah pintu itu. Beruntung, taxi ini tak memiliki pengunci utama di samping pengemudi.

Tapi...

Kau takut, apa yang akan terjadi jika kau melompat begitu saja? Tetapi, jika lama berpikir seperti itu, ia akan semakin membawamu ke tempat yang ia tuju---tempat yang jauh serta sepi.

Kamu meneguk ludah pelan. Tas dan kotak kau letakkan tak berdaya di sisi kiri. Sementara handphone kau genggam erat di tanganmu.

Ya.. nyawa adalah utama.

Kejadian itu begitu cepat, kau membuka pintu itu kemudian tanpa kau duga sopir itu menarik rambut panjangmu. Kamu tak memikirkan lagi rasa sakit yang luar biasa itu.

Hanya satu...

Lari!

Kamu menarik kepalamu dan langsung meloncat dari mobil. Mobil itu sempat kehilangan kendali. Namun langsung melaju cepat.

Kamu sempat terguling akibat gaya, mobil lain mengklakson dirimu yang masih kaget dengan situasi.

Air matamu meleleh, badanmu mulai bergetar ketakutan, kamu berdiri perlahan kemudian duduk asal di depan warung terdekat.

Ibu-ibu yang menjaga warung  itu menatapmu panik, " kau tak apa nak? apa tadi sopir itu mau menculikmu " tak menjawabnya kamu memilih menangis.

---masih takut dengan hal yang barusan terjadi.

Handphone mu bergetar, namun kau tak mengangkatnya. Ibu itu mengambil perlahan handphonemu

" biarkan aku yang menjawabnya" dan kau membiarkannya, Ibu itu meloudspeaker membuatmu bisa mendengar suara kembaranmu itu.

" halo? [ your name ]-cchi? apa kau baik-baik saja? Perasaanku benar-benar tak enak " seru Ryouta.

" maaf, apa kau bisa ke xyz? Sepertinya dia masih shock. Dia hampir diculik oleh pengemudi taksi " ucap Ibu itu lalu menatapmu perihatin. Hening sebentar.

" maaf, aku mohon tolong jaga adikku. Aku akan segera ke sana. Aku benar-benar minta tolong kepadamu " ucap Ryouta yang kali ini terdengar suara bising memanggil nama Ryouta dan juga langkah kaki yang terburu-buru.

" baiklah "

.

" tenanglah nak, aku sudah melaporkannya pada polisi, sangat kebetulan aku menghapal nomor platnya " ucap Ibu itu mengusap pelan punggungmu. Kamu mengangguk kecil dan mengucap terima kasih seraya memeluk tubuh yang masih bergetar hebat itu.

Suara ban mobil yang menyapa aspal terdengar jelas di indra pendengarmu. Kamu mendongakkan kepala mendapati eksistensi sang kakak tengah berlari ke arahmu.

Perlahan air matamu meleleh, Ryouta langsung memelukmu erat. Sesak di dadanya juga menuntut. Rahangnya mengeras tak suka. " aku disini [ your name ]-cchi "

Ia lalu menatap Ibu yang penuh keterkejutan berada di depannya, selanjutnya ia menatapnya lembut. " aku benar-benar berterima ksih, apa yang harus aku perbuat agar membalas budimu yang tak terbayarkan ini-ssu? "

Mencoba menghilangkan keterkejutannya, ia tertawa pelan, mengibas-ngibas sebelah tangannya seraya berujar lembut " tak apa, itu sudah tugas saksi tua sepertiku "

Ryouta lalu tersenyum kecil lalu memberi kartu namanya, " kalau kau butuh bantuan, tolong hubungi aku ya ssu. Tolong jangan sungkan " Ryouta lalu pamit pada Ibu itu lalu membawamu ke mobilnya mencoba menenangkanmu yang masih terisak.

Ini bisa membuat trauma bagimu.

" Ry-Ryouta... aku benar-benar takut " ucapmu meremas pakaiannya, Ryouta semakin mengeratkan pelukannya seolah berkata bahwa semua baik-baik saja.

" [ your name ]-cchi, aku memang bukan kakak yang selalu bisa segalanya seperti Akashi-cchi. Tapi percayalah, sesekali kau harus mengandalkanku. Bagaimanapun aku ini kakakmu-ssu "

Requested by M_Yuki
Hope you like~♡

Brother-Sister Problem [Brother!Various!Chara x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang