Nama yang singkat, IFY.
Debo dan Dea sama sama tersenyum sinis. Membayangkan bagaimana kesedihan Rio dan sahabat sahabatnya saat Ify meninggal."Ify ternyata. Sasaran yang tepat untuk dibunuh. Karena Ify memiliki peran penting dalam persahabatan mereka "ucap Debo.
"Benar, Debo. Ify juga merupakan peran utama dalam cerita ini (?) "sambung Dea.
"Bersiaplah, Ify. Karena waktumu tidak akan lama lagi di dunia ini "ucapan Debo pelan, namun terdengar sangat menusuk.
****
Mereka bernyanyi dengan riang, sesekali memasukkan beberapa kue kering ke dalam mulut."La... La... La... La... "begitu riangnya mereka bernyanyi, dengan api unggun yang menyala di tengah tengah mereka.
Minuman berupa jus jeruk juga tersedia, membuat mereka semakin bergembira, terutama anak anak.
"Gue seneng banget, Fy. Kita bisa ngerasain momen penting kayak gini lagi, apalagi ada anak anak. Rasanya gue udah seneng banget "ucap Sivia yang duduk disebelah Ify.
"Iya, Vi. Udah lama kita gak kayak gini. Gue juga seneng. Masa liburan kali ini membuat gue bahagia banget "tambah Ify, senyum manis terukir di bibir mungilnya.
Petikan gitar yang indah dari Rio dan Iel menambah suasana ceria pada malam yang indah ini, ditambah bintang bintang yang bersinar terang dan bertaburan di langit.
"Udahan dulu dong, nyanyinya. Gue sama Iel juga capek tau, daritadi nyanyi mulu. Kayak pengamen di jalanan "ucap Rio dengan wajah jengkel.
"Emang, kalian kan emang pengamen "ucap mereka semua+anak anak, membuat Rio dan Iel tambah jengkel.
Rio dan Iel beristirahat, mereka mencicipi kue kue yang telah disajikan beserta jus jeruk yang menyegarkan.
"Gimana kalau kita main tebak tebakan aja? Gausah nyanyi? "usul Cakka.
"Boleh tuh, emang lo punya tebakan apa Kka? "jawab dan tanya Alvin.
"Nih, denger ya. Yang palsu laku, yang asli kagak laku. Benda apakah itu? "Cakka memulai tebak tebakan.
"Ah, itu mah gue udah tau. Gigi palsu, emang ada yang mau beli gigi asli? "Shilla menjawab.
"Sekarang giliran gue, ya. Dengerin, nih. Ayam jantan kakinya di Italia, tangannya di Eropa, sayapnya di Amerika. Nah, telurnya dimana? "kini giliran Iel yang memberi tebakan.
Semuanya tampak berpikir, sepertinya tebakan kali ini cukup sulit untuk mereka jawab.(Liat aja di google, hehe :D)
"Mm, apa ya? John gak tau, Om. Apa jawabannya? "ucap John pada akhirnya.
"Jawabannya... Ayam jantan kan gak bertelur "Iel terbahak bahak.
"Yaelah, itu namanya tebakan yang menjebak. Ada lagi yang punya tebakan? "ucap Rio.
"Gue ada tebakan. Ada 5 orang memakai 1 payung, tetapi tidak seorangpun dari mereka yang terkena hujan. Kenapa? "kini giliran Agni yang memberikan tebakan.
"Payungnya besar, kali. Kan cukup untuk 5 orang. Atau, kelima orang itu kurus kurus makanya cukup untuk 1 payung? "jawab Alvin.
"Salah, bukan itu jawabannya "Agni menggeleng.
"Lah, terus apaan jawabannya kalau gak itu? "Sivia mengerutkan kening.
"Karena tidak ada hujan. Hahaha... Ketipu "Agni tertawa terbahak bahak.
Mereka semua ikut tertawa, merutuki kebodohan mereka. Masa itu saja tidak tau?
"Eh, ini udah pukul 10 malam ternyata. Pantesan udah dingin banget. Ayo ke villa, nanti kita pada masuk angin "ajak Shilla yang melihat arlojinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MC (2) ✔ [END]
Teen FictionKisah ini menceritakan persahabatan dan percintaan yang baik dan bahagia antara CRAG dan SISA. Namun, siapa yang dapat mengetahui bahwa setelah itu akan ada sesuatu yang menyebabkan salah satu dari antara mereka pergi untuk selamanya meninggalkan me...