{05} END

1.7K 79 3
                                    

Setelah seharian berjalan jalan, kini mereka gunakan waktu satu hari untuk beristirahat. Letih dan penat mereka rasakan, bahkan badan mereka sangat pegal rasanya. Tetapi mereka senang sekali, terutama anak anak. Hal ini akan mereka jadikan hari yang paling membahagiakan di lembar hidup mereka.

"Rika dan Riko senang disini, ya? Kapan kapan kalau kalian mau, Papi dan Mami akan ajakin kalian deh "ucap Ify pada kedua anaknya.

"Kita seneng banget, Mami. Kalau kita mau kesini lagi, Papi dan Mami janji akan temenin kita, kan? "ucap Riko.

Ify mengangguk pasti, kemudian mengacak pelan rambut kedua anaknya yang sangat ia sayangi.

Dibalik tembok, seseorang mendengar percakapan Ify dengan kedua anaknya. Ia tersenyum sinis.

"Kesini lagi? Simpan semua harapanmu, Ify. Karena waktumu sudah tidak lama lagi hidup di dunia ini "ucap seseorang itu.

Seseorang itu tidak menyadari bahwa suaminya ada dibelakangnya, menatapnya dengan heran.

"Sivia? Kamu ngapain disini? "tanya Alvin mengerutkan kening.

"Ah, eh. Gapapa kok, aku mau samperin Ify tapi kayaknya dia masih ngobrol sama Riko dan Rika "jawab Sivia dengan gugup.

"Oh, gitu. Yaudah, nanti kamu nyusul ke ruang tamu ya "ucap Alvin, kemudian meninggalkan gadis itu sendirian.

"Alvin denger ucapan gue yang pertama gak, ya? Ah, tapi kayaknya dia gak denger. Biarin ajalah "ucap Sivia, kemudian berlalu.

*****
Debo dan Dea berada di sebuah taman yang tak jauh dari villa Cakka. Keduanya sedang menunggu seseorang yang katanya akan membantu mereka membunuh Ify.

"Halo, maaf lama "ucapan seseorang dari belakang sontak membuat pasangan ini menoleh kebelakang.

"SIVIA??! "Dea terkejut setengah mati, tak menyangka bahwa orang itu adalah Sivia.

"Hai, kenapa? Kaget, ya? Gausah syok gitu "ucap Sivia, kemudian duduk di kursi taman.

Siapa yang tidak kaget bahwa ternyata Sivia lah orang yang akan membantu mereka membunuh Ify? Karena nyatanya, Sivia adalah sahabat yang paling dekat dan paling baik kepada Ify.

"Kenapa lo juga mau bunuh Ify, Vi? Lo kan, sahabatnya "tanya Dea setelah berhasil menguasai keterkejutannya.

Sivia pun menceritakan alasan mengapa ia juga berniat membunuh sahabatnya itu.

Flasback On

"Fy, gue mau curhat deh sama lo. Lo dengerin, ya? "ucap Sivia pada Ify.

"Gue suka sama Kak Rio. Lo tau dia, kan? Yang jadi idola sekolah itu, lho. Gue demen banget sama dia "curhat Sivia.

"Jadi? Gue harus bilang wow, gitu? "Ify masih saja cuek dengan Sivia.

Sivia mendecak kesal, kemudian melanjutkan aktivitasnya tadi, menikmati bekal.

Flasback Off

"Kisah itu udah lama, waktu gue sama Ify masih SMP kelas 2. Mungkin dia udah gak inget lagi, tapi tetep aja gue masih kesel. Kesel saat tau dia yang nikah sama Rio, bukan gue. Memang gue cinta sama Alvin. Tapi sebenernya, separuh dari hati gue masih punya Rio "ucap Sivia.

Debo dan Dea manggut manggut, mendengarkan cerita dari Sivia. Menurut mereka, Sivia terlalu membesar besarkan masalah. Namun tak apa, asalkan Sivia mau membantu mereka.

"Jadi, lo punya rencana apa untuk Ify? "tanya Debo to the point.

"Tenang, gue udah punya rencana yang udah gue fikirin matang matang "jawab Sivia.

MC (2) ✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang