"And now I'm fall in love with wrong person,
Again"
***
Irene menatap pantulan dirinya di depan cermin, hah entah sihir apa yang kakaknya, menurutnya Ia sangat cantik.
"Ini benar - benar aku?" Kata Irene sambil tersenyum
"Ya, ini kau. Kau sangat cantik" kata Suzy
"Gumawo Eonni" kata Irene kemudian memeluk Suzy
"Ya!ya!ya! Kau ingin merusak karyaku eoh?" Kata Suzy berusaha melepas pelukan Irene
"Ck, kau ini tak pernah mendukung suasana" kata Irene sebal
"Sudahlah cepat ke bawah, Taeyong pasti sudah menjemputmu" kata Suzy
Irene akhirnya keluar dari kamarnya dan diikuti oleh Suzy. Mereka berjalan ke arah ruang tamu.
"Maaf membuatmu menunggu lama" kata Irene
Taeyong berdiri dan membalikkan tubuhnya. Seketika Ia membelalakan matanya bahkan mulutnya sampai membuka.
"Yeppuda" gumamnya
"Taeyong-ah matamu seperti akan keluar" kata Suzy menyindir
"Ah k-kau kan sudah selesai, s-sebaiknya kita berangkat" kata Taeyong gugup
Mereka bertiga berjalan ke arah luar. Suzy tersenyum pada mereka.
"Kau bawa mobil?" Tanya Irene
"Memangnya kau ingin jalan kaki apa sampai sana?" Tanya Taeyong
"Astaga, kata - katamu terlalu sadis tuan" kata Irene
"Noona kami pergi dulu" kata Taeyong
"Eoh, hati - hati. Oh ya jangan lupa antarkan tuan putri ini sebelum tengah malam oke?" jawab Suzy
"Tentu saja Noona cantik" kata Taeyong kemudian mengedipkan salah satu matanya pada Suzy
"Ya! Berhenti menggoda Eonniku!" Kata Irene kemudian memukul kepala Taeyong
"Taeyong tidak terlalu buruk juga" kata Suzy
"Ya! Eonni kenapa kau jadi ikut - ikutan sih?" Kata Irene kesal
"Noona tunggulah aku sampai lulus setelah itu aku akan melamarmu" kata Taeyong kemudian langsung mendapat tatapan tajam dari Irene
"Ya aku akan menunggumu Taeyong" jawab Suzy sambil tertawa
Irene langsung berjalan ke arah mobil Taeyong dan masuk meningalkan mereka berdua yang masih tertawa.
"Aku pergi" kata Taeyong pada Suzy kemudian berjalan ke arah mobilnya
Suzy hanya membalasnya dengan anggukan kemudian berjalan memasuki rumahnya.
"Ah kenapa ini sangat sakit?" Kata Suzy lirih
Tubuh Suzy perlahan turun seiring bertambahnya rasa sakit tersebut.
Sementara di sisi lain Taeyong sedang mengendarai mobilnya, sesekali Ia melirik Irene.
"Kau marah?" Tanya Taeyong
"Tidak, aku hanya kesal padamu" jawab Irene
"Kau.. cemburu?" Tanya Taeyong
"Apa kau gila?" Tanya Irene
"Ya aku gila" jawab Taeyong
"Ah sudahlah, kau itu selalu memancing emosiku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Expectation Of Love (Vrene - Book I)
FanfictionApa arti perempuan kedua? Itulah Irene, Ia hidup dalam bayang - bayang hubungan orang lain. Hubungan yang seharusnya tak ada kehadiran orang sepertinya. Apa kalian berfikir Irene kejam? Tentu saja! Irene sama saja dengan orang yang merusak kebahagia...
