Ayano's Love Story

52 4 3
                                    

Baru liat video "Sentimental Love Heart" jadi pengen bikin fanficnya.

Baru liat video "Sentimental Love Heart" jadi pengen bikin fanficnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"You don't need a reason to love someone."

----

"Selama ini, kaulah yang telah membuatku tersenyum.."

"Ini salahku karena selalu tersipu malu, ya?"

----

Hari ini seperti biasa, aku duduk manis di kursiku. Mengamati Shintarou.

Shintarou orangnya memang pendiam dan sifatnya agak dingin. Tapi entah kenapa aku selalu ingin berada di sisinya.

Belakangan ini, aku jadi gampang malu dan ketika aku berjalan bersama Shintarou jantungku berdegup kencang. Belakangan aku mulai menyadarinya, bahwa aku menyukai Shintarou. Sifat pendiamnya itulah yang membuatnya tampak seperti hanya mengucapkan kata-kata untukku, dan itu membuatku sangat senang.

Hari ini pun Shintarou mendapat nilai tertinggi di kelas. Sedangkan aku harus mendapat kelas tambahan. Hehehe, harusnya aku belajar lebih keras, dasar Ayano bodoh.

Shintarou hanya memandang kertas ujiannya yang mendapat nilai sempurna dan tidak mengucapkan apa-apa.

"Selamat, Shintarou!" Rasanya aku ingin mengucapkan hal semacam itu. Haah, sebenarnya apa yang kuinginkan?

----

Hari ini pun kami berjalan di jalan yang sama, pulang bersama seperti biasanya. Saat ini aku tidak bisa bilang aku adalah kekasihnya, tapi aku tetap bahagia.

Di bawah langit senja, sosoknya yang berjalan pelan dan bayangan yang mengikutinya. Melihat itu saja, sudah cukup membuatku tersenyum.

Aku sungguh mencintainya, mencintai Shintarou. Aku ingin dia mencintaiku juga. Apakah aku egois jika berpikir seperti itu? Shintarou, aku benar-benar ingin tahu perasaanmu yang sebenarnya.

Perasaan egois itulah yang dapat kupeluk sampai akhir. Aku tak pernah bisa mengungkapkannya.

"Nee-chan!" Shuuya berteriak ke arahku.

"Shuuya.."

"Jangan pergi, nee-chan!" Teriaknya lagi.

"Maafkan aku Shuuya,"

"Ternyata ini menakutkan.."

Saat-saat terakhir itu paling kuingat. Hari ketika aku mulai memasuki daze dan meninggalkan dunia dan semua orang, maaf. Aku meninggalkan Shintarou tanpa mengungkapkan perasaanku.

"Maaf, maaf, ya.. maaf karena aku lemah.."

----

Di dalam daze, aku mengamati semua orang. Termasuk orang yang kucintai-- Shintarou.

Wajahnya yang memerah tersipu malu karena digoda oleh teman-teman tentangku. Entah kenapa sebuah senyuman tipis terbit di wajahku.

Dan tiba-tiba saja, air mata mulai jatuh dari mataku. Mengingat hal-hal tentangmu saja membuatku tak bisa berhenti menangis, Shintarou.

Anggota mekakushi-dan mulai bertambah banyak seiring waktu. Aku sangat bahagia, akhirnya Shuuya, Tsubomi, dan Kousuke dapat tersenyum lagi. Tapi.. apakah Shuuya benar-benar tersenyum, ya? Apakah ini semua salahku karena ia tersenyum palsu?

Tapi.. kumohon. Sedikit lagi, aku tak ingin melepas perasaan ini.

Aku masih ingin melihat sosok Shintarou walau hanya melihat punggungnya. Aku ingin mencintainya sedemikian rupa layaknya aku mencintainya dahulu.

Bahkan sampai sekarang pun, aku masih mencintainya.

----

Semua orang mulai tumbuh menjadi dewasa. Hanya aku yang tertinggal, tapi apakah dengan itu rasa sakit yang kurasakan di dadaku ini dapat hilang?

Rasa bersalahku karena pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal.

Semakin aku mengingatnya, rasanya semakin sakit.

"Maaf, maafkan aku karena tidak dapat mengucapkan 'selamat tinggal'.."

Musim pun mulai berganti..

----

"Shintarou, terima kasih telah menjemputku. Terima kasih telah membawaku keluar dari kesepianku. Maafkan aku,"

"Yo, Ayano," suara itu, suara yang mendamaikan hatiku dan menerbitkan senyumku. Aku menoleh ke arahnya.

"Shintarou?"

Saat ini, kedua bayangan yang bertemu di bawah langit saling memandang satu sama lain.

Pertemuan kita kembali pastinya adalah berkah tuhan, tapi..

Bukti kita mulai bertumbuh besar adalah persaan kita yang saling menyatu. Saling memahami dan saling melengkapi.

Tak apa, aku senang.

Tak apa seperti ini, aku sudah bahagia..

Kebahagiaan yang benar-benar tidak ada bandingannya karena..

Shintarou, aku bertemu lagi denganmu..

Orang yang sangat kucintai.

-Fin.-

Diary Of Me :vTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang