"ICU?? Mama sakit apa kak??"
"Mmama... Sakit DBD dek" jawab Robi.
"Astagfirullah, parah ya kak?? Kok sampai masuk ICU?"
Robi hanya diam. Kemudian menarik Neysha untuk pergi ke ruang ICU. Robi memasuki kamar Rani disusul Neysha yang mukanya lagi pucat.
Robi memegang tangan Rani yang tertidur.
"Mama, pasti kuat dek."Neysha mengangguk setuju. Dia menatap sekujur tubuh mamanya. Lemah. Tak sekuat biasanya. Mamanya jarang sakit. Tapi hari ini dia mendapati mamanya yang sedang melawan penyakitnya.
"Jagain mama dulu dek. Mau ketemu dokter." Kata Robi sambil beranjak dari duduknya.
~~~
Neysha berangkat dari rumah sakit. Malu sih iya. Dandanan seperti itu, harus berjalan di rumah sakit. Namun, mau gimana lagi, dia harus menjaga mamanya.
Setelah sampai sekolah, dia berpapasan dengan Naya.
"Siap-siap di bentakin coy!" Kata Naya sambil cengengesan.
Acara hari ini adalah pengenalan lingkungan sekolah. Setiap kelas dengan 3 senior berkeliling ke sekolah untuk mengenal ruangan yang ada di sekolah. Di kelas Neysha, 10 IPA 5, didampingi oleh Gilang, Aldi, dan Mela.
Sebelum dimulai, Alif mendekati Gilang.
"Lang, tukeran dong! Lo di IPS 1 ya!" Pinta Alif."Ogah gue, gue udah PW" jawab Gilang.
"Please, broo. Gue traktir nanti." Gilang yang memang suka ditraktir pun mengangguk mantap sambil pindah kebarisan ke 10 IPS 1 dan Alif menggantikan posisinya.
10 IPA 5 memutari sekolah. Alif berjalan dekat dengan Neysha dan Naya sambil menjelaskan. Hal itu, membuat Neysha panas dingin.
Rombongan 10 IPA 5 sudah berada di rooftop gedung B.
"Itu ruangan tempat apa ya, Nay?" Bisik Neysha pada Naya sambil menunjuk ruangan uang dimaksud. Pasalnya ruangan itu hanya ada satu di rooftop.
"Ruangan itu gak boleh dimasukin siswa, bahkan guru tidak tau itu tempat apa. Hanya pemilik sekolah ini yang tau."
Neysha dan Naya hanya ber-oh sambil ngangguk-ngangguk.
Stoop!
Bukannya Neysha tanya pada Naya? Kok Naya ikutan ngangguk?
Neysha dan Naya serempak melihat arah suara tadi. Dan dilihatnya Alif yang mukanya sudah dekat dengan telinga mereka berdua. Neysha dan Naya pun kaget. Alif hanya terkekeh gak jelas.
Nggak terasa jam sudah jam 10. Memutari seluruh sekolah memakan waktu 1 jam. Memang membuat lelah. Bahkan teman satu kelas Neysha ada yang pingsan.
Neysha dan Naya pergi ke kamar mandi. Ini jam istirahat.
"Kak Alif itu aneh ya Nay?" Tanya Neysha sambil mencuci tangannya.
"Aneh gimana?" Naya malah balik tanya.
"Kemarin dia bentakin gue. Pas pulang dia ngajakin gue ngobrol." Kata Neysha.
"Paling dia itu cuma acting aja kali, kalo pas MOS dia emang galak. Kalo nggak pas MOS, mungkin sebenarnya dia baik."
Neysha hanya ngangguk-ngangguk paham. Kemudian dia teringat sesuatu.
"Naya, gue baru inget kalo nanti gue mau diajakin ngobrol sama dia."
Jam pulang sekolah pun tiba. Neysha duduk menunggu Robi. Padahal Neysha ingin cepat bertemu mamanya, tapi nyatanya Robi selalu saja telat menjemputnya.
"Neysha?" Neysha menoleh ke sumber suara. Yang dilihatnya adalah Alif dan Gilang.
"Gue mau nglanjutin omongan gue kemarin, Maaf karena gue bentakin lo." Sambung Alif.
"Gapapa kak, kemarin salah saya kok" jawab Neysha.
"Makasih, oh ya, lo belum dijemput?" Tanya Alif.
"Belum" jawab Neysha,
"Ya udah kita tungguin dia ya Lang" kata Alif pada Gilang.
"Ga usah kak. Mungkin sebentar lagi dateng" tolak Neysha.
"Gapapa kali dek! Masa ada adek kelas yang belum dijemput kita tinggalin gitu aja. Kalo ada apa-apa kan repot" kali ini Gilang angkat bicara.
Neysha hanya tersenyum. Mereka benar-benar menunggu. Tapi tidak ada yang bicara. Hanya suara kendaraan bermotor yang memecahkan kegeningan mereka.
Sudah setengah jam mereka disana tapi belum ada tanda kehadiran Robi. Neysha jadi jengkel.
Kaki Neysha bergerak-gerak tanda gelisah. Dia tidak enak dengan Alif dan Gilang.
"Coba lo telfon!" Suruh Alif sambil menyodorkan HP nya. Peserta MOS memang tidak diperkenankan membawa HP. Dengan ragu-ragu dia mengambil HP Alif. Dengan segera, dia menelfon kakaknya.
"Halo kak??"
"....."
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Boy
Non-FictionKalau kita suka seseorang langsung ngomong aja nggak usah pakai bbm, apalagi dapet pinnya dari orang lain