Chapter3

143 13 0
                                    

            You Perfect Man...
               ---------------------

"Heyyy!!! Apa yang kau lakukan di luar sana hingga empat hari ini baru kau kembali!"

Suara keras nan cempreng itu membuatnya sedikit terkejut, pasalnya ia mengira bahwa tidak ada satupun dirumah ini, mengingat orang tuanya saat ini berada di spanyol untuk urusan bisnis, dan lihatlah siapa yang tertinggal.

"Heyyy!!...ini benar kau kan? Bukan hantu..???"

Pria itu menghela nafas lelahnya dan sedikit berbalik. "Sejak kapan kau berdiri disitu?"

"APA!! KAU BILANG!??...ckckck...AKU DISINI MENUNGGUMU DARI EMPAT HARI YANG LALU, DAN SEKARANG KAU BILA___"

"Sssstt...aku lelah" dan pria itu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

"CAKKA STEVENT ALVAROOOO!!!"

Ckckckck....dasar gadis toa pikirnya.

.......

Gadis itu memandang sosok pria yang sedang berjalan menaiki gundukan tangga dengan amat kesal, sudah empat hari ini ia bermalam sendiri tanpa ada yang menemani, dan sekarang ia dibuat kesal sendiri oleh sosok pria abu-abu.

"Lihat saja tuan cuek,apa yang akan aku lakukan" gadis itu tersenyum sinis dan berjalan ke arah taman dengan girang sambil memikirkan apa yang akan terjadi.

Setelah sampai ditaman, gadis itu mengambil benda panjang yang melingkar disisi keran air,dan menatap kesebuah jendela kaca besar yang berada diatas sana, seraya tersenyum iblis, dan memutar kerannya, dan...

Satu...

Dua...

Tig...

"ASHILLAAAA!!!!".

Gadis itu tertawa ketika rencananya berhasil. " ups! Maaf basah ya?" Memperlihatkan wajah menyesalnya hanya beberapa detik dan kembali tertawa. "Hahahahahaha".

gadis itu asyik tertawa hingga tak sadar kalau tubuhnya telah di angkat oleh seseorang.

"Aaaaaaa! Turunkan aku!"

"Kau ingin bermain denganku bukan?"
Pria yang bernama Cakka itu tersenyum licik,dan membawa gadis yang digendongannya menuju kolam besar yang tak jauh dari taman.

"Aku tidak mau!" Gadis itu mencoba untuk melepaskan diri,namun tidak bisa.

"Benarkah?"

"Iya! Aku ti___"

Byuuuuurrrr....

+++++++++

Hening...

Tidak ada suara apapun di ruangan yang kecil ini,dan tak ada cahaya lampu yang menerangi kecuali cahaya rembulan yang menyelinap masuk dari celah-celah genteng yang rusak.
Namun samar -samar terdengar hembusan nafas dari beberapa orang yang berada di dalamnya.

"Apa yang terjadi?"

Pria yang tak terlihat wajahnya itu dikarenakan minimnya cahaya,perlahan mendekat kepada sosok yang tengah terikat di bangku,dan berjongkok di depannya sehingga terlihat sedikit wajahnya dari pantulan cahaya rembulan.

"Katakan padaku!"

"Varo...percuma ka__"

DORR..

Satu butir benda runcing dan kecil itu menembus kaki pria paruh baya yang didepannya itu dengan sangat cepat.

"Katakan padaku,atau akan aku luncurkan satu lagi!" Pria yang disebut Varo itu meletakkan ujung pistol yang di genggamnya tepat pada pelipis pria paruh baya itu.

"Semuanya tidak akan kembali,walaupun kau melenyapkan semua orang yang telah membuat masalalumu menjadi buruk,tetap saja....tidak akan kembali!" Pria paruh baya itu tersenyum kecut mengingat masalalu buruk yang menimpa pria didepannya ini.
"Ingat Varo...tidak akan kembali!"

DOORR...

Peluru panas itu berhasil menembus pelipis pria paruh baya itu dengan sangat mulus,

"Bawa mayat pria ini ketempat yang tidak dapat dijangkau oleh siapapun!"

Dan pria bernama Varo itu berjalan meninggalkan rumah kecil itu dengan emosi yang tertahan.

-----------------

»Alfagarzio99«
_____________


You Perfect Man [For Me]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang