Chapter6

111 14 0
                                    

Hallooo kalian semua,yg udah mau baca cerita ini aku ngucapin terimakasih bngt,dan yg dh mau ngevote jg, walau blm ada yg mengomentari ceritaku kaya' gimana gk papa
Dan menurut kalian ceritaku ini cukup bagus gak? Kalo gk bagus ya tinggalin aja, aku gk maksa kalian harus baca ceritaku, krna aku juga lumayan lama bikin ceritanya, krn aku harus bikin ini-itu yg gk ada hubunganx sama cerita ini. Yah udah bacotx gak lama2 bosen juga ngeliatinx.

          SELAMAT MEMBACA

                  ------------------

Hari ini Shilla memiliki jadwal untuk menjemput orang tuanya dibandara, walau seharusnya sudah ada supir dan orang kepercayaan papanya yang siap untuk menjemput, namun gadis itu tetap saja mengatakan kalau itu kewajibannya untuk menjemput orang tuanya.

Shilla sudah duduk dikursi panjang yang tak jauh dari mobilnya berada sambil memainkan ponsel dan mengirim pesan teks singkat disana.  

Tidak perlu menunggu lama, dari arah samping kirinya sudah terlihat dua manusia yang berjalan beriringan menuju kearahnya. Dan tak membuang-buang waktu lagi, Shilla berlari dan merentangkan kedua tangannya untuk memeluk dua manusia yang juga ikut merentangkan kedua tangan mereka. 

"Shilla kangen sama kalian"

"Iya sayang, mommy juga sangat merindukanmu" wanita itu mengelus pucuk kepala anak gadisnya dengan sayang.

"apa kau baik-baik saja selama aku dan mommymu berada diluar kota?" Damian menatap putrinya yang sedang memeluknya manja.

Shilla menganggukan kepalanya "Shilla baik kok Dad, tidak ada yang perlu dikhawatirkan" Dan tersenyum mendapatkan kecupan hangat dari pria yang menjadi kebanggaannya.       

"Kalau begitu,ayo kita pulang!"

+++++++++

Pria berjas abu-abu itu tengah disibukan dengan tumpukan berkas-berkas yang begitu banyak, hingga membuatnya melewatkan jam makan siangnya.

Drrrt..

Drrrt...

Tanpa melihat dari siapa penelpon tersebut, langsung saja diangkatnya dan langsung dihadiahi teriakan cempreng yang menggelikan.

"Hm...aku sibuk"

"....."

"Mungkin lain waktu"

"....."

Ceklek...

Pintu terbuka dan menampakan seorang pria tampan dengan senyum mengejeknya, dan itu membuat Cakka memutar bola matanya jengah.

"Nanti malam aku pulang"

"....."

"Atau tidak sama sekali!"

Tut...tuut..

Sambungan terputus, dan tidak lain Cakkalah yang memutuskan sambungan tersebut.

Cakka menyipitkan matanya mendapati pria yang sudah duduk disofa.

"Hentikan itu Cakka, itu sangat menggemaskan bagiku" ujar pria itu seraya merapikan gaya duduknya.

Pria itu kembali bersuara, karna ia tau kalau manusia yang duduk layaknya raja itu tidak  akan mau bertanya dahulu kepadanya melainkan hanya dengan menyipitkan bola matanya.

"Kau tau? Orang tua angkatmu itu telah kembali dan mungkin akan mengadakan pesta keberhasilan mereka dalam menjalankan bisnis dispanyol beberapa minggu lalu."

Cakka sepertinya sedang mengingat sesuatu. "Apa tadi dia menyuruhku untuk ikut dengannya?"

"Ikut serta dalam pesta tersebut?" Cakka mengangguk-anggukan kepalanya bahwa ia mengerti akan sambungan tadi.

"Ah! Itu menyenangkan karna mungkin banyak gadis cantik disana" pria itu menyandarkan bahunya pada sandaran sofa dan tersenyum akan hayalan bodohnya sendiri.

Cakka mendesis, selalu saja seperti itu kalakuan sahabatnya yang memiliki otak liar.

"Apa kau punya rencana untuk hari ini, Cakka?"

"Hm..tentu saja!" Dan pandangan mereka bertemu menimbulkan kilatan cahaya yang tajam, seolah-olah mereka sedang menyalurkan ide yang membuat mereka senang.

++++++++++

Shilla, gadis itu mendengus kesal selalu saja seperti itu kalau sambungan telephonenya diputus, sebenarnya bukan sambungan melainkan percakapan yang menjengkelkan.

"Huff! Dasar pria kejam!"

Gadis itu menghentak-hentakan kakinya dan berjalan ke kamarnya.

"pria itu sungguh menyebalkan!" Shilla merebahkan dirinya di kasur yang menjadi teman curhatnya.

Berguling kesana-kemari tidak memperdulikan ranjangnya yang mulai berantakan karna ulahnya sendiri. Dan terjungkal ke lantai karna otak cantiknya telah menemukan cara untuk memaksa pria kejam itu ikut dengannya. 

"Lihat saja kau tidak akan menolak lagi,sayangku!"

++++++++++

Banyak pria yang mengenakan jas hitam serta kaca-mata hitam, mereka sedang berdiri menunggu kedatangan boss mereka yang sebentar lagi akan tiba dilokasi yang telah ditentukan.

"Charlie, aku butuh kau untuk mengoreksi data pribadi dari orang ini!" Pria yang baru saja turun dari mobilnya itu langsung menyodorkan secarik kertas beserta nama lengkap dan foto orang tersebut yang akan dicari.

"Baik pak!" Pria yang ditunjuk tadi langsung bergegas untuk menjalankan tugas yang telah diberikan.

"Silahkan masuk" pria yang terlihat paling tua disitu mempersilahkan bossnya untuk masuk kedalam gedung tua yang sedikit memberikan kesan menyeramkan.  

"Apa kalian tau tentang pesta itu?"

"Ya pak! Pesta diadakan pukul tujuh malam dan ini berkas tentang lokasi diadakanya pesta, pak!"

Pria itu menerima berkas yang diberikan oleh orang kepercayaannya untuk melacak setiap pergerakan keluarga Hunter.

Hm...kalian akan tau, siapa aku sekarang...

Pria itu menyunggikan senyum iblisnya dan memberikan beberapa instruksi kepada anak buahnya untuk menjalankan missi penting yang hanya dirinya yang tau dan orang-orang kepercayaanya.

                »Alfagarzio99«
          
   

You Perfect Man [For Me]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang