3. Ice Cream

41 2 0
                                    

Hallo! aku kembali. Maaf terlalu lama mempublish kembali cerita ini.

Semoga kalian masih ngefeel ya sama cerita aku ini :)




Jisoo Pov

Kini aku tengah menggenggam tangan Mihyun dengan erat. sangat mudah membawa dia pergi, ku pikir akan sulit. walaupun sedikit-sedikit dirinya mengeluh karena langkahku yang terlalu cepat dan genggaman yang terlalu erat pada tanganya. "Joshua..." Panggil seseorang menyebut namaku. Namun, aku menghiraukannya dan memilih fokus kepada gadis yang sedang ku tarik.

Author Pov

"Jisoo-ah... Sebenarnya kau ini ingin mengajakku kemana? Dari tadi kau terus saja menyeretku untuk mengikuti langkahmu!" Kesal Mihyun pada orang yang baru iya kenal tadi di kelas. 'Oh bayangkan baru kenal saja sudah seperti ini bagaimana kalau sudah semakin dekat. Ku tak akan habis pikir pada orang ini dengan enaknya menarik tangan orang dan mengikuti langkahnya pergi' Batin Mihyun.

"jja. Kita sampai" Ujarnya ketika menghentikan langkahnya. Mihyun pun ikut berhenti dan melihat nama kedai tersebut "Wemi Ice Cream" Ucap Mihyun begitu melihat nama kedai tersebut. "Katanya ice cream disini enak. Ayo kita masuk!" Ujar Jisoo langsung menarik kembali Mihyun ke dalam kedai, mau tak mau Mihyun pun mengikutinya kembali. "Woaaahh, keren sekali dekorasinya." Mihyun yang sambil menatap kagum pada hiasan-hiasan di kedai Wemi.

"Annyeonghaseyo. Selamat datang di Wemi Ice Cream. Ingin pesan apa?" Ujar ahgasi yang menjaga kasir tersebut.

"Ice cream avocado mint 1 ... Hei! Kau ingin rasa apa?" Tanya Jisoo pada Mihyun, Mihyun yang mendengar itu langsung bilang "Ohhyaa,, ice cream strawberry."

"Jadi, ice cream avocado 1 dan ice cream strawberry 1?" Ulang ahgasi itu lagi. Jisoo dan Mihyun pun hanya mengganggukan kepala; bahwa pesanan itu benar. "Baik, silahkan tunggu sebentar." Ucap ahgasi itu lagi dengan tersenyum.

Kini, Jisoo dan Mihyun sedang duduk di salah satu tempat yang tersedia. Hanya butuh beberapa menit dan seorang ahgasi datang dengan membawa pesanan mereka. "Selamat menikmati!" Ucap ahgasi itu setelah meletakkan pesanan mereka dan pergi meninggalkan mereka.

"Sepertinya enak." Ucap Mihyun ketika melihat eskrimnya dengan mata yang berbinar-binar. "Sudah makanlah, jangan sampai terlalu lumer duluan sebelum kau makan." Ujar Jisoo pada Mihyun sambil tertawa kecil kepada Mihyun. "selamat menikmati!!" ucap Mihyun lagi dengan senang dan kini mereka pun menikmati es krim tersebut dengan tenang.

Tiba-tiba Mihyun teringat kalau tadi saat masih dikampus iya ingin membeli eskrim dulu, tanpa bilang oleh siapa pun tapi justru sekarang tiba-tiba saja Jisoo membawanya ke kedai es krim, "Ohiya Jisoo-ah, dari mana kau tau aku ingin ke tempat es krim?" Tanya Mihyun kepada Jisoo yang masih sambil menikmati eskrim mereka masing-masing. "Entahlah, tiba-tiba saja aku ingin memakan es krim dan ketika aku melihat mu di koridor tadi langsung saja aku mengajakmu." Jawab Jisoo santai masih tetap fokus memakan eskrimnya, Mihyun benar-benar tak percaya dengan jawaban dari Jisoo 'sebuah kebetulan gitu?' pikir Mihyun. Sang gadis kembali bertanya kepada Jisoo sambil menatap kearah Jisoo "Apa kau bisa baca pikiran orang?" Tanyanya langsung sehingga membuat Jisoo sedikit tersedak "Uhukk...uhukk... kau ada-ada saja Mihyun-ah." Jawab Jisoo sambil sedikit terbatuk-batuk karena tersedak es krim. Namun, Mihyun tetap menatap Jisoo, seperti menyelidiki sesuatu mencari-cari kebohongan atas jawaban Jisoo tadi. Merasa masih di perhatikan, Jisoo pun ikut menatap Mihyun "Mungkin itu semua memang hanya kebetulan." ucap Jisoo sambil menatap mata Mihyun yang seakan meyakinkan semua ucapannya itu benar dengan Jisoo yang juga menepuk-nepuk pelan punggu tangan sang gadis. Mihyun tak menjawab dan ia pun kembali memakan es krimnya 'mungkin memang kebetulan' pikirnya lagi.

-

-

-

-

-

Mihyun sudah berada di rumahnya beberapa jam yang lalu. Tubuhnya benar-benar terasa lelah. Ia mencoba mengistirahatkan tubuhnya sejenak sebelum membersihkan tubuhnya. "Bagaimana di kampusmu? Apa kau sudah mendapat teman?" Baru beberapa detik ia memejamkan matanya tetapi suara sang ibu seketika melarangnya untuk beristirahat sejenak. Dengan terpaksa ia mendudukkan membuka matanya dan duduk dengan tegap tapi tetap bersender pada bahu sofa rumahnya.

"Ya, biasa saja. Seperti kampus-kampus biasa menurutku." Ujar Mihyun dengan cuek. Ibunya yang tiba-tiba sudah di samping anaknya, segera memukul kepalanya dengan majalah yang ada di meja dengan pelan. "Yak! Eomma!" Mihyun sedikit berteriak karena kaget tiba-tiba kepalanya di hadiahi sebuah pukulan oleh ibunya. "Mungkin aku akan mendapat teman. Mungkin." Ujarnya dengan menekankan pada kata 'Mungkin'. "Ibu mau kau sudah punya teman besok!" Ujar sang ibu seperti sebuah ancaman. Sedangkan, yang mendapat peringatan hanya mebuang nafasnya dengan malas.

Jisoo Pov

Aku tidak menyangka jika bertemu dengan gadis seperti dirinya. Sangat menyenangkan. Jadi, tidak sabar akan bertemu dengannya besok. Kenapa aku jadi terus membayangkan wajahnya. padahal aku saja baru bertemu dengannya hari ini. 

Ting!

Sebuah suara notifikasi dari ponselku berbunyi, dengan segera aku membuka lockscreen ponselku. Ketika, aku mengetahui notifikasi itu dari siapa aku hanya tersenyum tipis tanpa niat ingin membukanya. Aku pun memilih meletakkan ponsel itu di meja tamu.

Lebih baik aku membersihkan tubuhku. Aku melangkahkan kakiku menuju kamar pribadi ku dan segera masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. 

-

-

-

-

-

pukul 7 malam. 

Sudah waktunya makan malam. 

Ting!

Lagi, ponsel ku berbunyi. Aku sedikit mengintip layar yang menyala itu untuk mengetahui notifikasi dari siapa. Lagi dan Lagi ternyata itu dari orang yang sama. Mau tak mau aku pun membukanya tanpa ada niatan membalasnya.

3 pesan belum terbaca.

Jine : Apa kau baik-baik saja disana? Aku dengar tadi  kau mengabaikan panggilan Junghan. Kenapa?

Jine : Aku merindukanmu. Kau baik-baik saja kan disana?

Jine : Apa kau sudah makan malam? Aku ingin kau membalas pesanku. Aku mohon.

Aku hanya mengela nafas. 

Kenapa orang itu jadi peduli pada diriku. Aku masih tidak habis pikir dengan yang ada di pikirannya. Pesananku telah tiba. Sebuah Jjangmyeon menjadi menu makan malamku saat ini. Dari pada mendingin lebih baik aku memakannya sekarang.


tbc.

Segini dulu ya aku update nya, aku usahain update cepet kok :)

vote atau komennya ya, aku butuh kritik dan sarannya tentang cerita atau apapun itu. Terima kasih banyak yang masih mau membaca cerita aku ini^^

This Feeling Can't Reach You (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang