4. Hal Baru

29 3 0
                                    

Author Pov

Pagi ini seperti biasa dirinya, Mihyun sudah bangun, bahkan lebih awal. Hari ini adalah hari kedua dirinya masuk kampus. Ia tidak tau kenapa bisa bangun lebih awal dari yang lain. bahkan subuh ini ia sudah mengenakan pakaian rapih, dan sudah menunggu orang-orang di rumahnya bangun.

"Omo!!" Pekikan seorang gadis yang lebih tua dari Mihyun, yaitu sang kakak-Kim Hyunmi- membuat atensi adiknya yang tadi fokus pada televisi berubah menjadi ke kakaknya. "Pagi kak!" Sapa Mihyun dengan cuek pada kakaknya. Ia pun kembali memfokuskan netranya menonton acara kartun Spongbob. Konyol memang kalau dipikir-pikir, adiknya yang jarang bisa bangun pagi tiba-tiba saja sudah rapi seperti ini bahkan menonton telivisi yang sama konyolnya dengan tingkahnya itu.

"Omo!" Lagi, kini suara pekikkan wanita paru baya terdengar kala melihat Mihyun sudah berada di depan televisi. Mihyun hanya mendengar pekikan tersebut dengan malas. Sesekali dirinya menatap bosan ke arah televisi. Sampai akhirnya fokusnya mengarah pada sosok lelaki  penuh wibawa dengan pakaian kantornya. "Appa! Kenapa Appa tumben sekali menggunakan pakaian serba warna biru tua seperti itu?" Tanya Mihyun santai kepada sang ayah. Ayah-nya yang mendengar hanya terkekeh pelan. "Kau sendiri, kenapa tumben sudah rapih jam segini?" Ayahnya kembali bertanya pada anaknya. Mihyun yang mendapat pertanyaan itu hanya menaikkan kedua bahunya, mengartikan bahwa dirinya tidak tau. Ayahnya pun melakukan hal sama dengan apa yang dilakukan anak bungsunya, yaitu menaikkan kedua bahunya. Sang anak hanya menatapnya dengan malas.

Sarapan pun telah siap. Kini, keluarga Kim memulai harinya dengan sarapan bersama. "Hey, apa kau sudah mempunyai teman di kampusmu?" Tanya sang kakak di sela-sela sarapannya. Sang adik yang ditanya hanya diam melanjutkan sarapannya. "Apa kamu sudah mencatat semua keperluan perusahaan?" Tanya sang kepala keluarga kepada sang anak tertua. "Aish, kenapa appa selalu menanyakan itu padaku? Bukankah itu urusan Ms.Jang." Jawab sang anak tertua merasa keberatan dengan pertanyaan ayahnya. "Ayah hanya ingin tau apa kau memperhatikan perusahaan atau tidak." Ujar ayahnya dengan enteng. Ya, kini kakaknya sudah berkerja di perusahaan ayahnya sendiri. 

Semua sudah pada berangkat, dengan Mihyun yang ikut dengan mobil kakaknya. Selama di perjalan keduanya memilih diam. Kakaknya yang fokus menyetir dan Mihyun yang fokus mendengarkan lagu melalui aerphonenya sambil memperhatikan jalan. Tidak terasa mereka sudah sampai kampus Mihyun. Mihyun pun pamit kepada kakaknya. Kemudian, melambaikkan tangannya ke pada mobil sang kakak.

Selama menelusuri kampusnya sendiri, bibirnya tidak berhenti menyenandungkan lagu yang yang ia dengar. 

Di balik jendela lantai 4, terdapat seorang laki-laki yang memerhatikan Mihyun. Senyumnya terus mengembang kala melihat gadis yang tak sengaja ia tabrak kemarin, sedang tersenyum senang. Mihyun tidak merasa sedang di perhatikan, tapi entah bagaimana pandangan mereka berdua dapat bertemu ketika Mihyun tidak sengaja melihat ke atas. pandangan itu berangsung lama selama 5 menit, sebelum akhirnya laki-laki itu lebih dulu memutuskan pandangan mereka berdua dengan salah tingkahnya ia pergi menjauh dari jendela. Mihyun pun kembali melangkahkan kakinya menuju gedung jurusannya.

-

-

-

-

-

Kelas kembali ramai, satu per satu teman-temannya menjadi saling akrab. Bahkan Mihyun juga sudah mendapat teman ngobrol, walaupun dirinya tidak terlalu banyak bicara. Jisoo yang baru saja datang langsung menghampiri tempat duduk Mihyun. Jisoo merasa sangat tidak canggung jika berdekatan dengan Mihyun, justru ia malah merasa sangat senang. Jisoo kembali mengajak Mihyun pulang bersama. Padahal kelasnya pun belum di mulai, tapi Jisoo sudah mengajaknya pulang bersama. Mihyun hanya diam menanggapinya sambil terus fokus menggambar sesuatu di kertas putih polos yang ia miliki.

This Feeling Can't Reach You (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang