3. [Hatano] Speak Without Accusing

988 126 23
                                    

AoiKitahara present

10 Ways To Love

Joker Game belongs to Koji Yanagi

Warn: Typo(s), OOC, fluff, drabble, readers!insert, etc.

.
.
.

Ryousuke Hatano tahu bahwa jatuh cinta itu tak semudah kelihatannya. Ia sadar ada komponen atau faktor yang menjadi penyangganya. Tak pernah terpikir bahwa dirinya akan jatuh hati kepada [name].

Ia selalu canggung dihadapan kaum hawa, namun kenapa hanya gadis itu yang mampu menghancurkan dinding pertahanan Hatano?

Sebenarnya, siapa gadis itu?

Tentang siapa sesungguhnya gadis tersebut sudah tak penting lagi bagi Hatano, percayalah semua hal yang dilihatnya pada diri [name] adalah bentuk kesempurnaan dari Sang Pencipta. Ah Hatano terlalu puitis karna mengatasnamakan kesempurnaan untuk gadis tersebut.

Karna nyatanya, manusia tak sesempurna itu untuk dipuja.

Hatano tak mampu mendeskripsikan perasaan yang sesungguhnya pada gadis tersebut, entah terlalu malu atau sungkan kepada [name].

"[Name], makan banyak seperti itu membuatmu terlihat seperti buntalan kue dango. Wanita biasanya selalu mengkhawatirkan berat badan, apa kau tidak?" tanya Hatano sambil menatap sang kekasih yang asyik menyantap hidangan di hadapannya.

[Name] mendengus sinis, "Aku tak peduli, lagipula memangnya kau tak suka dengan wanita yang bertubuh gemuk?"

"Kapan aku bilang seperti tidak menyukai gadis bertubuh gemuk? Selama itu kau, mau bagaimana pun juga tidak akan ada yang berubah." Hatano mengusap sudut bibir [name] menggunakan ibu jari.

"Kuharap itu bukan gombalan belaka," celetuk [name].

Tawa Hatano pecah hingga sukses membuat [name] terkejut, bagaimana bisa gadis itu berpikir bahwa ia hanya sedang menggombal? Jujur, Hatano tak pernah berpikir untuk menggombal seperti Kaminaga, memangnya apa untungnya?

Alis [name] mengerut heran, "Apa yang kau tertawai?"

Hatano mengakhiri tawanya. Ditatapnya wajah gadis tersebut, setiap inci wajahnya tak terlepas dari pandangan Hatano.

'Ternyata aku memang benar-benar menyukainya,' batin Hatano.

Cinta memang selalu membutakan panca indra. Hatano mengerti sekarang, ia tahu apa yang selalu dialami oleh seseorang yang tengah jatuh cinta, sebelumnya ia menganggap mereka yang tengah kasmaran terlalu berlebihan akan perasaan semacam itu.

Senyum seolah meremehkan pun di pamerkan, tangan kanannya menopang kepalanya yang miring ke kanan. Pose menyebalkan Hatano bagi [name].

"Kenapa tak kau coba untuk menebaknya sendiri [name]?" tanya Hatano yang seolah-olah tengah menantang [name].

"Menebaknya? Rasanya tadi aku mengatakan sesuatu hal yang serius, memangnya kapan aku bercanda padamu?" Hidangan kembali dikunyah, sedangkan manik matanya tengah meneliti Hatano.

"Apa kau seyakin itu?"

Pipi digembungkan keduanya tanda dirinya merasa sedikit kesal dengan ucapan Hatano, "Kalau begitu apa? Katakan yang jelas, berhentilah mengatakan hal secara terbelit-belit. Sikapmu itu bukan seperti biasanya."

Hatano terkekeh pelan, tangan kirinya mencubit pipi [name] pelan, "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, aku tak segombal Kaminaga."

"You know what I think, [name]? Love is when you speak without accusing. That's the way how I love you."

-FIN-

10 Ways To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang