8. [Sakuma] Trust Without Wavering

616 96 3
                                    

AoiKitahara present

10 Ways To Love

Joker Game belongs to Koji Yanagi

Warn: Typo(s), OOC, fluff, drabble, readers!insert, etc.

.
.
.

Sakuma bukanlah tipe pria yang akan cepat mengambil kesimpulan seorang diri, terlebih jika sudah menyangkut perihal kekasihnya, [name].

Ia juga tak menyangkal jika dirinya memang terkadang sulit untuk selalu berpikir baik tentang orang lain. Namun bagaimana pun juga, ia tak boleh sembarangan menilai apapun tanpa penjelasan lebih lanjut.

"Sakuma, hari ini aku ada acara pesta tahun baru bersama teman-teman kantorku."

Ucapan tersebut sukses membuat Sakuma yang sedari tadi asyik menonton televisi menjadi hilang fokus. Ia menoleh ke arah [name] yang sedang menyandarkan diri pada dinding di sisi kanannya sembari melipat kedua tangan di dada.

Alis Sakuma bertaut heran, ini sudah lewat dari tahun baru, kenapa baru sekarang ingin merayakannya?

"Bukannya tahun baru sudah lewat?" tanya Sakuma.

[Name] menghela napas sebentar sambil berjalan ke arah Sakuma, "Kami hanya baru bisa merayakan pestanya sekarang, banyak hal terjadi beberapa hari belakangan."

Ada satu perasaan dalam diri Sakuma yang cukup menggaggunya setelah mendengar ucapan kekasihnya. Terbesit pikiran, apakah tidak masalah membiarkan gadisnya pergi?

"Siapa saja yang ada di sana?" Sakuma mengalihkan wajah kembali menatap layar televisi yang menayangkan acara komedi.

[Name] berpikir sebentar, mencoba mengingat-ingat siapa saja yang nantinya akan hadir.

"Seto- kun, Katsuhiko- kun, dan Ryousuke- kun. Sisanya rekan kerjaku yang tak begitu kukenal," ucap [name] sambil menyesap secangkir kopi latte di atas meja.

Mendengar daftar nama tersebut, Sakuma agaknya sedikit ragu memberi izin. Terlebih rata-rata sepertinya teman sekantor [name] adalah pria.

Ayolah, Sakuma masihlah pria normal yang pastinya punya ketakutan dan ketidaknyamanan terhadap sesuatu yang mengancam keselamatan kekasihnya. Sejujurnya Sakuma sendiri tak bisa menyingkirkan pemikiran buruknya.

Mau bagaimana pun Sakuma hanya khawatir, bukan bermaksud apa-apa dalam artian lain.

"Bagaimana? Jika memang kau tak setuju, aku tidak akan pergi." Cangkir diletakkan, sedangkan tangan kanannya mengamit dan mengisi ruas jari tangan Sakuma yang berada di atas paha.

Kalau boleh jujur, Sakuma tak berniat memberi kekasihnya izin untuk pergi. Namun ia juga tak bisa bertindak egois tanpa memikirkan kekasihnya, [name] hanya ingin bersantai setelah lelah bekerja 'kan?

"Aku-" ucapan Sakuma terputus kala ia menatap wajah kekasihnya dari samping.

Pipinya terlihat kurus, garis hitam samar di bawah kantung mata pun tertangkap oleh netra kelamnya. Kenapa ia tak menyadari bahwa gadis itu sudah bekerja cukup keras dan sekarang malah bersikap egois?

Sakuma tersenyum kecil, membawa tangan [name] ke arahnya dan mengecup punggung tangan gadis tersebut dengan lembut.

"Aku mengizinkanmu, pergilah ke pestamu. Tapi Cinderella harus kembali sebelum tengah malam ya," candanya.

"Kenapa kau tidak melarangku?"

Senyumannya melebar menjadi penuh keceriaan, "Because you've worked hard, and this is the way to show my feelings. So, that's trust without wavering, [name]."

-FIN-

10 Ways To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang