*satu

88 8 6
                                    


Bahagia itu ngak harus dengan kekasih kalo sahabat aja bisa buat kita menjadi orang paling beruntung sedunia. -Shasa

___________

Knok..knok..knok.

Suara ketukan pintu milik keluarga Pak Gandi terdengar jelas sampai teras rumah tetangga samping kanan dan kiri. Bertamu di pagi hari. Ayam jantan saja baru berkokok, matahari baru saja tersenyum pada pagi ini.

Jengkel rasanya ngeladeni  tamu yang lupa waktu, bukan tidak sopan tapi memang ini masih sangat pagi untuk bertamu kerumah orang

Knok..knok..knok..

"Iya bentar,sabar donk!!" Sebal Bu Ratih.

Ketukan pintu untuk kedua kalinya membuat bu Ratih mengumpulkan nyawa nya terbangun dan menjumpai siapa tamu yang berada dibalik pintu rumahnya.

Dan ketika pintu dibuka Bu Ratih mendapati seorang gadis berkerudung Rabbani yang panjang sampai menutupi hampir setengah badan atasnya dengan seragam abu-abu putih, melempar senyum ke Bu Ratih, belum sempat Bu Ratih membalas senyumnya dan

'Cekrek..cekrek..cekrek'

"Selamat pagi tante, Shasa nya ada?" Dengan polosnya ia bertanya, Setelah memotret dengan kamera merk teranyar.

Bu Ratih melihat langit, kelihatannya ini memang sudah cukup siang untuk memulai pagi. Bu Ratih memandangi Isa dengan wajah kecut "Itu masih di kamar, masuk aja langsung ke kamarnya" padat dan singkat.

Tanpa menjawab, Bu Ratih pergi meninggalkan Isa dan memulai kegiatan masak memasak sarapan didapur dan mengurus keperluan sekolah ank laki-lakinya  yang masih kelas 2 Sekolah Dasar.

Isa masuk dengan sungkan.
"Assalamualaikum " Salamnya kepada seluruh makhluk yang tinggal dirumah itu.

Terlihat seorang pria berkumis bertubuh gempal duduk di sofa berwarna merah maroon.Sedang membaca koran dan menikmati kopi pahitnya.Ya itulah ayah Shasa, Pak Gandi yang notabene merupakan Bapak ketua RT di lingkungannya.
Keluarga Shasa memang lah keluarga yang kecil, namun bahagia serta memiliki kelucuan pada setiap anggotanya. Keluarga Shasa terdiri dari ayah,ibunya,dia sendiri dan adik laki-laki kembar.

"Wassalamualaikum"jawab Pak Gandi sambil membenarkan posisi duduknya saat membaca koran

"Isa!Rajin banget pagi2 udah datang, beda sama anak om! Jam segini masih ngiler dikamar."

"Hehehe.. iya om " Jawab Isa dengan cengiran garing sambil meggaruk tenguknya yang tidak gatal.

"Shasa masih tidur om?" Tanyanya kaget

"Iya tuh dikamar,tadi sih udah bangun tapi abis itu tidur lagi!"

"Om,Isa ke kamarnya Shasa boleh,kan?"

"Iya"

Sebelum ia melanjutkan langkahnya. Ada sahutan dari balik pintu kamar Shasa.

"Lha lu udah dateng gua baru aja mau mandi!" Suara Shasa yang terdengar sangat malas

Daun pintu kamar Shasa sedikit terbuka ,dan menyisakan rasa penasaran Isa. Isa berusaha mendorong daun pintu agar terbuka lebar dan yang ia dapati, Shasa yang masih dengan baju piyamanya.

"Astagfirullahaladzim"

Isa kaget bukan main ketika melihat Shasa belum bersiap sama sekali untuk berangkat sekolah. Isa tertegun melihat temannya yang berada di hadapannya itu. Kemudian mulai mencari topik pembicaraan.

"Mulai deh lebaynya. Drama queen banget" Sambil meletakkan handuk di pundaknya dengan rambut diikat seadanya.

"Ini udah jam berapa Sha!
Ntar telat gimana? Mau lo ditelen hidup-hidup sama 
Bu Misha  (guru BK paling killer diantara yang lain)? Hah?
Ya Allah Ya Rabbi apa salah dan dosaku padamu?"gerutunya

"Udah santai aja,ini baru jam---" Terdiam sejenak dan melirik jam dinding .

"Ya tuhan demi calon suamiku yang ada dimasa depan (Zayn Malik). Ini udah kesiangan!!"  Kagetnya ketika melihat jam dinding bergambarkan boyband kesukaannya itu menunjukkan pukul 6 pagi.

"Sekarang elu yang lebay. Udah buruan" Sarannya kepada Shasa.

Tak berpikir panjang Shasa langsung lari kayak bencong di lampu merah yang dirazia ama satpol PP, mana pake sendal jepit lagi.

~skip~

Didepan rumah terparkir motor metic milik Isa yang berwarna merah  hitam.

"Motor  lagi,kapan naik pangkatnya?"

"Masih mending gua mau nebengin lu! Kalo ngak? gak tau deh gimana nasib lu!"

"Ya bukannya gue gatau terimakasih atau ga bersyukur, tapi mungkin gk sih lo ngertiin perasaan motor lo ini?"

Sederhananya mereka untuk bahagia. Hanya dengan lelucon receh mereka melukis senyum diwajah sahabat yang paling mereka cintai.

"Udah semua,jangan sampe ada yang ketinggalan."

"Bewel lu nyet! Gue kepret jadi Raisa lho!"

"Sesama umat Muslim. Kita harus saling mengingatkan.Betul tidak?" Ucap Isa dengan santun.

"Betul,betul,betul! Curhat donk mah! Udah kayak bener aja idup lu" Protes Shasa

Inilah gaya kolaborasi antara mamah dedeh dengan upin dan ipin yang diberikan Shasa ketika mendengar nasehat dari temannya sendiri.

"Gue nyesel-"
Belum sempat Isa melanjutkan kalimatnya Shasa langsung memotong dan menyodorkan pertanyaan padanya.

"Lo nyesel kenapa?kaga dikasi uang jajan ama emak lu?"

"Gue nyesel. Kenapa tadi gue gak sempet moto pas bangun tidur lengkap dengan wajah kusut lo pas banggun tidur?! Sungguh tidak ada gunanya aku  membawa camera ini. Gak  dapat Heatrik deh gue." Sesal Isa

"Mungkin bukan rejekimu nak!!  Kurang beramal kali lu. 
Ayo berangkat keburu makin siang"

"Iye.iye gue denger kali."

_bersambung_

Halo ...
ini cerita pertamaku
Jadi maap kalo gaje . #silentreader gak baik buat kesehatan

I'm  Done.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang