Senin, 15 Agustus 2016
Pagi ini aku berjalan dari dormitory jam 7.30 . Acara ospek akan dimulai pukul 8. Oh iya, aku sudah tinggal di dormitory sejak 2 hari lalu dan aku sudah membereskan semua dekorasi di kamarku. Cukup bangga aku dengan hasil dekorasi simpel tapi terlihat elegan dan tentunya tertata rapih. Semua mahasiswa dan mahasiswi mulai berdatangan untuk mengikuti ospek. Berbeda dengan universitas lain, UPH mengadakan ospek dengan mencampur semua jurusan menjadi satu. Disini aku hanya berdiri diam karena aku satu satunya murid dari SMA st. Paul yang diterima dan lolos tes masuk disini. Aku benar-benar tidak mengenali mereka semua sampai akhirnya ada 1 laki laki yang tak sengaja menabrakku. "Eh maaf gua ga sengaja." Katanya sambil tetap terburu-buru. "Ehiya gapapa." Kataku cuek. Lalu laki-laki itu meninggalkanku tetap di tempat itu.
Acara ospekpun dimulai. Semua mahasiswa baru diperintahkan untuk duduk. Ketua acara ospek ini mulai bercuap. Sampai akhirnya kami disuruh untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 15 orang 1 kelompoknya. Aku cukup panik untuk memilih mau masuk ke kelompok mana aku ini. Untungnya ada 1 orang perempuan yang mengajakku untuk 1 kelompok bareng dengannya. Anehnya di kelompokku itu hanya ada 3 orang perempuan dan sisanya laki-laki. Aku tak masalah dengan hal itu, hanya aneh saja bisa kebetulan seperti itu.Semuanya pun berkenalan, begitupun denganku. Aku berkenalan dengan semuanya, tetapi ada 1 laki-laki yang membuatku mengingat tentang dia. Wajahnya cukup mirip dan aku masih ingat betul bagaimana wajahnya. Tetapi anehnya ia bernama Vincent. Sangat jauh berbeda dengan nama dia yang telah menghilang.
Ahhh
sepertinya aku terlalu banyak memikirkan dia yang takkan pernah kembali. Sudah seharusnya aku melupakan dia........
.
.
.
Walau sulit.Acara ospek yang menyebalkan itu akhirnya berakhir. Untunglah hanya berlangsung 1 minggu, kalau lebih mungkin aku sudah menjadi gila karena jengkelnya dengan senior disini. Aku tak tahu apakah mereka hanya berpura pura galak atau memang beneran galak. Karena Ospek itu aku jadi mengenal dekat dengan teman sekelompokku. Kami semua berbeda jurusan hanya aku dan Brandon yang menggambil jurusan perhotelan. Untunglah aku memiliki 1 teman sekarang. Aku bukan tipe orang yang susah bergaul, tetapi dengan banyaknya orang disini membuatku sulit untuk berteman. Setiap pagi aku berjalan menuju fakultas masing masing bersama Dita dan Aleandra. Mereka berdua adalah temanku di kampus sekaligus teman sekelompok ospek. Dita berkuliah di jurusan kesenian dan Aleandra di jurusan kedokteran. Lebih pasnya lagi kami sekelompok fakultasnya berdekatan dan jurusan kami yang tak jauh dari perhotelan, seni, dan kedokteran. Fakultas kami semua bersebelahan dan tidak menutup kemungkinan untuk kami sering berkumpul. Dan dia si Vincent masuk ke jurusan kedokteran, sama persis dengan keinginan Rico dulu. Ahh aku memang benar-benar terlalu banyak memikirkan dia. Hari-hari ku disini cukup menyenangkan. Selain bersama Brandon, aku tentunya memiliki teman lain di kelasku. Lagi pula aku dan Brandon tak sekelas, aku dan dia hanya pergi, nongkrong, dan pulang bersama dia. Tak jarang juga aku makan siang hanya berdua dengan Brandon, tidak bersama yang lainnya karena jam kelas yang berbeda. Sepertinya aku sudah merasa mampu untuk melupakan Rico, laki-laki yang menghilang secara tiba-tiba. Yap, aku menemukan penggantinya, Brandon. Sosok laki-laki yang sering membuat aku tertawa lepas. Pribadi yang humoris dan pengertian membuatku nyaman dengannya.
Tidak.
Tidak.
Ini aku tidak baper.
Hanya....... mulai nyaman aja dengannya.
Ternyata ada orang yang bisa menggantikan dia, begitu lama aku sulit melupakan dia.
.
.
.
Tetapi sosok Vincent yang selalu mengingatkan aku tentangnya.
•
•
•
TBC ❤️
Please vote dan commentnya ya. Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA YANG SELALU KU TUNGGU (REVISI)
Teen FictionWaktu bersama dengannya sekarang hanya kenangan yang tak terganti. Dia yang menghilang tiba-tiba. Tanpa salam perpisahan dan pertemuan yang terakhir. Kemana dia? Apakah ada masalah yang serius? Sampai harus menghilang tiba-tiba? Akankah ku b...