Tak terasa ternyata sudah hampir sejam kami mengobrol memang benar gabriel adalah orang yang seru untuk diajak mengobrol.
" liburan kemana saja mer?"
"ah kalau aku cuma dirumah saja, nggak tau juga mau kemana"
"nanti sore jalan yuk, kita ke caffe dekat alun alun "
"bo..bo.. boleh, jam berapa?" omongan ku tak beraturan, aku diajak jalan sama kak gabriel?? aku deg degan perasaan apa ini kenapa aku harus deg degan kami baru kenal dia adalah seniorku, dia tampan dan sepertinya banyak wanita yang terpikat dengan ketampanannya.
"sini tulis no hp kamu nanti kuhubungi" dia menyodorkan terlapak tangannya tepat didepan ku.
setelah itu kami pulang masing masing masih terpikir oleh pikiranku kami baru saja bertemu kemarin tapi hari ini sudah jalan bukankah ini terlalu cepat. ah sudah lah lagipula dia senior di sekolah tempat ku sekolah . tapi apa kak gabriel sudah punya pacar? bagaimana kalau pacarnya tahu aku jalan dengannya?. ah sudahlah itu urusan nanti lagipula kan kak gabriel yang mengajakku, aku ingin segera lari sampai rumah perutku sudah bunyi dari tadi badanku juga sudah basah dengan keringat.
*kriiiiing hp ku berdering tumben sekali hp ku berbunyi biasanya sangat sepi, eh tapi sebentar... wooow wooow woow ternyata sms dari kak gabriel.
.... merry ini kak gabriel, nanti sore jam 4 aku jemput ya kirim alamat kamu...
what jam 4? sekarang sudah jam 3 aku langsung kelabakan kesana kemari sibuk mencari cari pakaian ku kupilah pilah mana yang cocok untuk pergi bersama kak gabriel, lagi lagi aku bingung kenapa aku harus tampil beda dari biasanya, ah sudah lah ku pakai celana jeans dan sweater ku saja. tak lama aku selesai adikku berteriak dari lantai dasar yang terdengar sampai lantai 2,
"kak merry.... pacarmu dataaaaaaaaang"
dasar anak ini teriak sesukanya saja, bagaimana kalau kak gabriel dengar aku kan jadi tidak enak, sudahlah terserah dia aku bergegas mengambil sepatuku kemudian pamitan dengan ibuku. duh aku canggung nih sudah dibalik pintu padahal, tapi masih bingung harus bersikap bagaimana. ah aku harus benar benar menghilangkan rasa canggung ku, ayoo merry bersikap biasalah akhirnya aku memberanikan diri yeah aku suda keluar dari pintu kamipun langsung menuju caffe yang dimaksud kak gabriel.
sampai di depan caffe, waktu banyak terbuang karna aku kesulitan membuka helm ku, tiba tiba tanpa berkata kak gabriel mengangkat dagu ku dan membuka helmku, sepertinya saat itu muka ku memerah, aku sangat malu wajahnya sangat dekat tepat didepanku. saat sedang menyantap makanan tiba tiba kak gabriel mengatakan sesuatu dengan samar samar.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am a Mualaf
No Ficciónkutemukan seorang lelaki yang membuatku nyaman, ibadah gerejanya sangat rajin sangat memotivasiku, sampai akhirnya kami jadian. tetapi semua berubah saat lulus SMA dia menjadi seorang mualaf, ternyata sudah sejak kelas 2 sma dia ingin menjadi seoran...