Sore itu langit mendung dan hujan membasahi jalanan. Beberapa murid berlari-lari di tengah hujan menggunakan jaket, tas, buku, atau apapun agar tidak basah selama perjalanan pulang. Pukul 15.00 seharusnya murid-murid SMA Beddingfield sudah pulang ke rumah masing-masing, tetapi Maria dan Matthew masih di sekolah.
Di ruang musik, Maria duduk di sebelah Matthew yang sedang memainkan piano di depan mereka. Dari jari-jari cowok tujuh belas tahun ini, nada-nada indah mengalun. Tetapi nada-nada tersebut sendu bagaikan langit yang mendung, mengiringi rintik-rintik hujan.
Entah mengapa, Maria merasa terhanyut dalam dentingan piano yang bercampur dengan rintikan hujan. "Lagu ini... judulnya apa?", tanya Maria yang sejak tadi memperhatikan Matthew yang menghayati permainannya.
Matthew balas menatapnya dan menjawab singkat, "Melody of Rain - Melodi Hujan."
"Heh?", Maria terlihat bingung, "Melodi Hujan? Aku tidak pernah mendengar judul lagu seperti itu..." Maria berpikir sejenak sedangkan Matthew malah tertawa kecil.
Maria langsung curiga dan meninju lengan Matthew, "Ini lagu karanganmu sendiri yah???"
Bukannya menjawab, Matthew malah tertawa terbahak-bahak, kemudian bertanya balik pada Maria, "Aku main piano sebagus itukah? Seperti profesional?"
"Cihh.. sombong!", balas Maria enggan mengakui kepiawaian Matthew bermain piano.
"Tapi kenapa Melodi Hujan? Memangnya hujan ada nadanya?", tanya Maria sambil beranjak dari kursi dan berjalan menuju jendela, melayangkan pandangan ke lapangan sekolah yang dibasahi hujan.
Dengan perlahan Matthew menghampiri Maria dan membuka jendela ruang musik.
"Ahhh!! Basah!! Kenapa kamu buka jendelanya??", omel Maria yang terkena cipratan hujan. Tetapi Matthew mengabaikan ocehan Maria dan menutup mata Maria dengan tangannya dari belakang. Maria terdiam.
"Coba kamu dengarkan dengan mata tertutup, air hujan yang mengenai tanah, aspal, atap, pepohonan... semuanya menghasilkan bunyi yang berbeda." kata Matthew pelan sambil perlahan menarik tangannya dari wajah Maria. Untuk sejenak, di tengah keheningan dan dinginnya udara, keduanya hanya mendengarkan bunyi hujan tanpa bicara apapun.
Sambil masih memejamkan matanya, Maria menghirup napas dalam dan menghela, "Aku suka bau hujan, terkesan earthy."
Matthew diam sejenak, kemudian menambahkan, "Menurutku, hujan memang menenangkan, tapi ada kesan sedih yang mendalam." Matanya menerawang jauh ke langit yang hujan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine in the Rain
Saggistica"Can I... just... love you?" Tanya Maria dengan suara parau. Ia menatap Matt lekat dengan matanya yang sembab. Matt memalingkan wajahnya, menghindari tatapan Maria. Ia diam. "I love you." Ucap Maria. Air mata mengalir dari pelupuk matanya. Matt teta...