Chapter 5

4.5K 240 67
                                    

Ali pov
Dia kembali, menampakkan dirinya di depan sambil mengumbarkan senyum nya yg tak pernah kulupakan.

"Hai perkenalkan aku Caca letta argianta, kalian bisa panggil aku caca, aku pindahan dari belanda. Aku harap kalian menerima ku dengan baik" ucap caca, ya yg ku mksud dia kembali adalah caca. Dia adalah cinta pertamaku, bahkan dia masih ada dalam hatiku.

"Oke caca kamu boleh duduk di samping ali, ali tolong kamu berdiri biar caca tau kamu" ucap ibu nana

Aku terpaku ketika mendengarkan ucapan ibu nana, akupun berdiri dari dudukku dan caca pun mulai melangkah.

"Hai li, lama tak berjumpa. Aku kangen sama kamu" bisik caca

Aku hanya tersenyum kaku ke dia. Selama pelajaran aku tak konsen karena caca menggenggam tangan ku, aku melepaskan tangan ku tetapi dia kembali menautkan jarinya jadi kubiar kan saja, lagipula siapa yg akan marah? Tak adakan.

Jam pelajaran selanjut nya adalah olahraga. Ketika selesai ganti baju, aku melihat tubuh mungil yg sedang berdiri di dpn tiang bendera sambil hormat, ku sipitkan mataku agar aku bisa melihat siapa wanita itu. Ketika angel mendekatinya, dia mengejek nya dan dia meneriaki nama wanita tubuh mungil itu. Ketika mendengar nama nya aku terbelalak kaget, ternyata dia prilly. Kenapa dia bisa dihukum? Padahal dia anak yg paling rajin bahkan dia di cap sebagai murid anti hukuman.

Angel mempermalukan prilly, tmn kls ku semua tertawa dan aku tak sengaja tertawa. Tiba2 aku di kejutkan oleh tangan putih mulus yg memegang tangan ku secara tiba2. Aku melihat bahwa caca lah pemilik tangan itu, aku tersenyum tulus kepadanya, ketika ku pandangkan lagi mataku kedepan, aku menyerit, kemana prilly? Kenapa ia sudah tak ada? Ah biarkan saja, apa peduli ku? Lagi pula dia hanya kugunakan sebagai pelampiasan ku.

Skip

Ketika istirahat, aku sudah janjian dengan caca untuk pergi kekantin tapi aku menyuruh caca untuk duluan karena aku ingin ke wc dlu, ketika melewati kelas prilly dia memanggil ku jadi ku balikkan badan ku. Dia bilang ingin bicara kepadaku tetapi di taman belakang sekolah jadi ku tinggal kan dia tanpa memegang tangannya, jujur aku sudah bosan dengan dia, sikapnya sangat aneh. Kurasa.

Ketika di belakang sekolah, ia menanyakan ku ttg caca tetapi aku tak memberi tahunya siapa caca, bahkan aku membentaknya dan meninggalkannya yg tengah menangis.

Hei lihat dia sangat cengeng, tapi aku memberi tahu bahwa aku akan lomba nnti sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hei lihat dia sangat cengeng, tapi aku memberi tahu bahwa aku akan lomba nnti sore. Entahlah aku merasa senang ketika melihat dia menghadiri setiap pertandingan ku.

Setelah pulang sekolah, aku mengantar caca pulang. Aku sempat melihat prilly yg tengah menatap ku sama caca, aku terpaku ketika melihat air matanya yg tengah menggenang di pelupuk matanya, ada perasaan sakit di hatiku tapi segera ku tepis perasaan itu. Aku harus fokus kepada caca, dia sudah kembali dan aku tak akan sia2 kan kesempatan ini.

"Ca.. Rumah kamu dimana? Masih yg dulu atau kanu udah pindah?"

"rumah ku masih yg dlu kok li, aku gak bakalan pindah krn rumah itu sudah menyimpan banyak kenangan kita berdua"

Aku terharu ketika mendengar kata2nya.

Skip

Tak terasa sudah sore, itu artinya aku sudah akan bertanding, tapi sampai sekarang aku tak melihat prilly di bangku penonton, kemana dia? Apa dia tak datang? Knp perasaan ku sangat gundah? Eh tunggu aku melihat sosok mungil yg duduk di sana dengan penampilan sangat santai, tapi dia sangat cantik ketika memilih style seperti ini.

Pertandingan pun dimulai, entah kenapa aku merasa sangat senang ketika melihat prilly. Dengan semangat aku memasukkan bola ke ring dan see? Lagi2 sklh ku menang, aku tersenyum bangga. Ketika duduk aku menunggu kehadiran prilly, tiba2 ada caca dtg dan memelukju sangat erat, aku terkejut dan akupun membalas pelukannya takkalah erat. Aku tak sadar jika prilly sudah ada di hadapan ku, aku segera melepaskan pelukanku dengan caca.

Aku baru menyadari bahwa prilly tak sendiri, ia bersama seorang pria. Pria ini sangat familiar, dia memberikanku selamat. Aku menanyakan namanya ternyata dia adalah kapten basket yg kemarin ku lawan. Aku terpaku melihat tangan prilly terpaut di tangan rafa rafa ini. Aku menatapnya tajam tapi ia menunduk. Hei aku ini pacarnya kenapa dia berani skli berpegangan dengan lelaki lain?

Rafa ini memperkenalkan prilly dan dia mengatakan bahwa kami mungkin kenal tapi ku katakan bahwa aku tak mengenalnya karena sibuk dalam organisasi basket ku. Ku lihat prilly ingin menangis, ku tau ini memang menyakitkan tapi yah sudahlah aku ingin cepat putus dengannya. Aku kaget ketika dia lari dan rafa mengejarnya. Sejujurnya aku ingin mengejarnya tapi mengingat ada caca jadi kuurungkan niat ku. Aku terpaku ketika melihat ada botol air minum dan handuk yg prilly pegang, aku merasa bersalah, pasti ia sangat tersakiti karena diriku. Aku menepis perasaan ku itu dan mengalihkan perhatian caca.

***
HAI I'M BACK
DISINI AKU BIKIN KHUSUS ALI POV EHEHEHE, MAAF YAH BARU NEXT SOALNYA BARU DAPAT IDE DAN MAAF JIKA FEEL NYA GADAPET SOALNYA AKU MASIH PEMULA OIYA MAAF JUGA KALO MASIH TYPO YAH:)

-JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YAH GUYS
-MANGGIL NYA ADEK ATAU APALAH SOALNYA MASIH KELAS 8

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Basketball or girlfriend? [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang