SEMBILAN

54 11 4
                                    

Lanjutan part enam.
-----------------------------------------------------------

Saat melewati lapangan, Indy merasakan ada bola basket yang melayang ke arah kepalanya, saat Indy mendongak keatas.

BRAK!!!

"INDY!" Suara benturan itu sangatlah kencang hingga Indy tidak sadarkan diri.

Semua orang yang melihat kejadian itu langsung mengerumuni Indy yang sudah tergeletak dilapangan. Tiba-tiba ada sesorang laki-laki memakai baju basket yang diketahui dia adalah Dion. Dialah yang tidak sengaja melempar bola basket itu kearah Indy.

"Indy! bangun Indy!" teriak Clau yang terdengar sangat panik.

"Biar gue aja yang bawa dia keUKS" kata Dion yang tak kalah paniknya.

Dion mengendong Indy sampai keUKS dengan gaya bride style. Banyak orang yang melongo kaget terutama kaum hawa, tidak biasanya Dion mau melakukan itu kepada siapapun yang didekatnya, termasuk pacarnya yaitu Ilona, cewek paling populer dan cewek yang paling diincar kaum adam.

Setelah direbahkan diatas kasur UKS, beberapa menit kemudian Indy siuman, Indy masih memejamkan matanya dan memegang kepalanya yang terasa pusing karena terkena bola.

"Indy? lo gak apa apa?" tanya Dion terlihat sangat khawatir.

Saat Indy membuka matanya dan melihat Dion, Indy malah mendengus kesal sambil berdecak.

"Ck, Gak apa apa gigi lo bentol! pasti lo kan yang ngelempar bolanya ke gue?!"

"Masih mending gue mau gendong lo keUKS. Kalau gak, gak ada yang mau tuh gendong lo yang badannya berat" kata Dion ketus.

"Gak tau diri banget sih lo! lo tuh harusnya minta maaf ke gue!" Indy berteriak dengan suara nyaringnya. Dion hanya menutup telinganya.

'Sumpah nih cewek songong banget ke gue' batin Dion yang sangat emosi, Dion menarik nafasnya lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Yaudah deh gue minta maaf ya?" Dion mengacungkan jari kelingking nya yang mengartikan meminta perdamaian. Indy yang dari tadi manyun hanya diam.

"Indy cantik deh" Dion menggoda Indy sambil mengedipkan matanya.

"Hmm oke gue maafin" akhirnya Indy memaafkan Dion dan mengapitkan kelingkingnya dikelingking Dion. "Tapiii––" Indy menggantungkan kata-katanya.

"Tapi?" Dion menaikkan alisnya, menunggu kalimat Indy.

"Tapi lo harus nurutin apa yang gue mau" Indy tersenyum penuh harap.

"Emang lo mau gue harus apaan?" tanya Dion dengan santai.

Indy terlihat memikirkan sesuatu, jari telunjuknya berada tepat didagunya.
"Ada aja, kepo amat lo. nanti juga bakal gue kasih tau"

Mendengar kalimat itu Dion merasa bosan dan meninggalkan Indy sendirian, Indy berdecak. "Loh kok malah pergi sih! DION!"

Dion pun yang sudah berada diluar UKS, menoleh kebelakang kearah Indy yang dari tadi memanggil namanya dan melihat mukanya Indy yang sudah memerah karena marah. Dion hanya tersenyum kecil melihat Indy, yang baginya muka Indy kalau sedang seperti itu cute.

***

Indy pergi ke kelasnya sendirian, dan tiba-tiba saja ada tiga cewe, mereka adalah cewek-cewek paling nge-hits disekolahnya. Salah satu dari mereka yang bernama Ilona maju dan mendorong tubuh Indy kebelakang yang hampir membuat Indy terjatuh.

"Maksud lo apaan kayak gitu?" Indy mengatakannya dengan muka songongnya, sambil membenarkan topi kesayangannya yang selalu dia pakai.

"Gak usah SOK SUCI deh lo!" Ilona menekannya kata-kata sok suci sambil membulatkan matanya.

Indy hanya mengernyit bingung. "Maksud lo?"

"Lo ngapain segala pura-pura pingsan hah?! lo cari perhatian kan ke bebeb Dion?!" Indy yang mendengar itu merasa jijik.

"Oh itu pacar lo..." Indy mengatakannya dengan santai dan tersenyum sinis "Makannya kalau punya cowok tuh dijaga baik-baik, kalau diambil sama gue aja baru tau rasa lo" lanjut Indy dengan kata-katanya yang membuat Ilona terbelalak kaget, emosinya sudah meluap dia mengepalkan tangannya. Kedua temannya hanya sibuk dengan kerjaanya masing-masing, yang satu lagi ngaca sambil bedakan dan yang satunya lagi memainkan handphone nya.

Lalu Ilona melayangkan tangannya kearah Indy, namun ada tangan lain yang menahan tangan Ilona dengan keras. Ilona meringis kesakitan.

"Bebeb, sakit tauk" Ilona mengubah suaranya yang tadinya nyaring sekarang menjadi manja.

"Jangan lo apa apain Indy!" kata Dion dengan suaranya yang menggelegar.

"Aku gak apa apain dia kok beb, iyakan Indy?"

"Bohong tuh Dion, masa ya tadi dia ngejelek-jelekin lo gitu, terus ya dia bilang kalau lo itu cuma pacar sementara dia doang" Indy melanjutkan kata-katanya sambil berbisik ketelinga Dion " Dia punya selingkuh"

Mendengar kata-kata Indy, seketika mata Dion membulat dan membawa Indy pergi entah kemana meninggalkan Ilona dan kedua dayangnya. Indy tersenyum penuh kemenangan dan menjulurkan lidahnya ke arah Ilona. Ilona menggeram kesal sambil menghentakkan kakinya berkali-kali lalu pergi.

***

Saat bel pulang sekolah berbunyi, Indy pergi menuju gerbang sekolah, kelihatannya dia sedang menunggu seseorang.

'Kemana sih siDion?' batin Indy.

Tak lama kemudian Dion terheran-heran melihat Indy yang biasanya langsung pulang, tetapi sekarang malah kelihatan meunggu seseorang.

"Lagi nungguin siapa lo?" heran Dion kepada Indy, Indy yang membekalangi Dion lalu menoleh kebelakang. "Eh elo gue tungguin dari tadi, ngapain aja sih lo?"

Dion mengernyit bingung "Ngapain lo nungguin gue?"

"Gue mau numpang naik motor" Indy tersenyum lebar hingga terlihat deretan gigi putihnya yang rapih.

"Gak tau malu banget sih lo" Dion langsung pergi untuk menyalakan motornya. Sedangkan Indy hanya terdiam ditempat.

"Jadi numpang gak sih lo?" tanya Dion dengan ketus.

"Eh iya" Indy terbuyar dari lamunannya."Biasa aja kali mukanya, gak usah jutek-jutek amat" kata Indy sewot.

"Terserah gue lah muka-muka gue, kenapa jadi lo yang sewot" kaya Dion yang tak kalah sewotnya. Dan menjalankan motornya, Indy mendengus kesal mendengar kata-kata Dion.

Sekitar 10 menit, mereka berdua sampai dirumah Indy. Indy langsung turun dari motor dan meninggalkan Dion tanpa berterima kasih.

"INDY! gue tunggu lo di ultah adik gue besok" teriak Dion yang ditanggapi Indy dengan jari tengahnya yang mengarah ke Dion.

Fuck?

'Sumpah baru sekali dalam seumur hidup, ada cewek yang kayak gitu sama gue' Dion berbicara dalam hati.

***

I chose you not because of what you have,not too physical. I chose you because i'm comfortable and i'm happy.

»»»»»»»»»..................................«««««««««

Kalau ada typo atau ada yang gak ngerti comment aja ya guys :v
Next story lanjutan yang part delapan.
______

makasih yang udah vote dan yang udah baca...
makasih juga yang udah comment baik-baik:v

INDIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang