TIGABELAS

27 11 0
                                    

Sesampainya dirumah, Indy merasa bersalah karena meninggalkan Dion pulang bersama si Cabe itu, dan Indy pun langsung sms Dion.

Cindy: Dion.

Dion: ?

Cindy: singkat amat dah lo jawabnya.

Dion: Oh.

Cindy: Gue cuman mau minta maaf ninggalin lo dan milih pulang sama siBobby. Maafin yak?

Dion: hm.

Cindy: Ih singkat banget jawabnya. Lo itu ya labil banget sih jadi orang, kadang lo perhatian kegue kadang juga lo cuek kegue.

Dion: Trs?

Cindy: Auah labil. Si labilabilabilabil!
Gue kesel sama lo.

Dion hanya nge read sms dari Indy , kekesalan Indy makin bertambah ke dia. Indy melempar handphone nya kesembarang tempat.Fuck!

***

Indy POV.

Pagi-pagi ini gue mau berangkat kesekolah, tapi bukan Dion yang menjemput gue melainkan Bobby.

"Loh kok elo sih yang jemput gue?" gue bener-bener heran.

"Emangnya gak boleh? oh yaudah gue pergi langsung aja ya kesekolah" katanya sambil menyalakan motornya.

"Eh eh.. jangan dong. Jangan langsung ngambek gitu napah" kata gue mengerucutkan bibir.

"Iya deh... yaudah ayo udah siap kan?" tanya dia ke gue. Gue menjawab dengan mengacungkan jempol.

***

Dion POV.

"Pokoknya Indy harus kasih penjelasan ke gue waktu kejadian yang kemarin" gue pun berhenti tepat didepan rumah Indy dan mengelakson mobil gue. Tapi yang keluar bukanlah Indy melainkan mamahnya, gue bingung banget, atau Indy gak masuk sekolah ya?

"Eh kamu Dion kan? mau jemput Indy ya?"tanya mamahnya Indy

"Iya tante" gue pun menjawabnya sambil tersenyum.

"Wah maaf nih Dion, Indynya sudah berangkat duluan sama temannya"

"Kalau boleh tau siapa ya tante?" tanya gue.

"Tante juga kurang tau tuh, yang pasti teman cowoknya" katanya.

'Siapa ya?' batin gue.

Gue pun langsung berpamitan dan berterima kasih ke mamahnya Indy.

***

Motor Bobby sudah terparkir di tempat parkir sekolah. Indy pun langsung turun dari motor itu.

"Indy mau sekalian gue anterin kekelas lo?" tanya Bobby.

"Eh gak usah, gue bisa sendiri kok" Indy mengatakannya sambil memasang topi pemberian Bobby dikepalanya.

"Yaudah gue kekelas gue duluan ya. Bye" Bobby melambaikan tangannya ke Indy. Indy pun langsung pergi juga dari tempat parkiran, tapi ada tangan yang menahannya

"Ih apaan sih?!" Indy berusaha melepaskan genggaman cowok tersebut tetapi tenaga cowok itu lebih kuat.

"Dion lepasin tangan gue!" Indy membentak dan membuat Dion melepas genggamannya.

"Lo tadi berangkat sama siapa?"  tanya Dion dengan wajah datar.

"Sama Bobby. kenapa? gak boleh?" Indy mulai menampakan wajah songongnya. Dion sempat kaget ketika mendengar jawaban Indy bahwa Bobbylah yang menjemput Indy.

"Gak boleh, lo harus berangkat sekolah sama gue terus"

"Emangnya kenapa?" kata indy dengan jutek.Suasana hening seketika, dan beberapa detik kemudian Dion berbicara.

"Karena lo gak boleh deket-deket sama dia"

"Emang lo siapa gue, ngelarang-ngelarang gue buat deket sama Bobby?"

Dion diam mematung mendengar pertanyaan Indy. 'Iya bener, gue kan bukan siapa-siapanya dia' Dion berbicara dalam hati.

"Gak bisa jawab kan lo? udah ah dari pada ngehabisin waktu buat ngomong yang gak penting sama lo, mendingan gue cabut ke kelas" Indy bergumam, tapi masih terdengar ditelinga Dion.

Dion yang dari tadi terdiam ditempat, lalu dia meninggalkan tempat itu.

***

Indy POV.

"CAU" teriak gue didalam kelas yang membuat semua murid menoleh kepadanya.

"Nyantai aja bang teriaknya" teriak si Boby ke gue sampai ludahnya bermuncratan kemana-mana.

"Ini udah nyantai kali bro, elo tuh yang kagak nyantai" kata gue sambil tersenyum miring.

"Apa?" Si Cau menjawabnya dengan tampang malas.

"Lu gak marah kan ke gue, waktu kejadian yang pas itu?" bisik gue.

"Hm"

"Ih jawab tuh yang bener napah jangan hm doang" gue mulai kesal kalau ada orang yang ngejawab pertanyaan gue dengan hm doang.

"Iya Cindy.Miala.Cintya" Kata dia sambil menekankan nama gue. Gue cuma bisa nyengir ke dia.

"Lo suka ya Cau sama si Dion?" gue berusaha menggoda si Cau. Dan ternyata berhasil, pipinya sekarang sudah memerah padam "Ciee blushing"

"Apaan sih gue tuh gak suka sama dia" katanya yang pipinya masih memerah.

"Jangan dipendem terus-teruan Cau, nanti gue dapetin duluan aja lo baru nyesel, eh keceplosan deh" gue menutup mulut gue. Sedangkan Cau melihat gue dengan tajam.

"Gue cuman bercanda Cau" kata gue sambil membentuk jari menjadi huruf 'V'.

***

Indy berjalan menuju gerbang sekolah bersama Clau. Sampai akhirnya Clau dijemput oleh jemputannya.

Tin! Tin!

Suara klakson itu membuat Indy menoleh kearah sampingnya, dan ternyata ada Dion.

"Mau pulang bareng gue gak?" kata Dion dari dalam mobilnya.

"Mau gak ya?" Indy menempatkan jari telunjuk di dagunya.

"Kebanyakan mikir lo. Ayo cepet masuk ke mobil gue" Indy pun langsung memasuki mobilnya Dion.

Disepanjang perjalanan Dion hanya fokus ke jalan. ketika diperjalanan macet Dion mendengus kesal dan melirik Indy yang sedang tertidur, Wajahnya sangat terlihat damai.

Tak lama senyuman Dion mengembang "Gue tau sekarang lo siapa Dy, tapi gue gak mau nyakitin perasaan lo kalau lo tau gue ini siapa"

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Panjang kan? panjang banget malah.

Susah loh bikin cerita ini, jadi jangan lupa ya vote sama comment kalau ada yang gak ngerti ya kalian..

Maafkan kalau ada typo🙏.

INDIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang