Zweite: Katja and a Little Stroll

285 31 15
                                    

Zweite: Katja and a Little Stroll

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zweite: Katja and a Little Stroll

-

-

-

Sambil mengetuk-ngetuk lantai lift dengan Converse-nya, Annika menghela nafas gusar. Tangannya sedari tadi tak lepas dari handphone-nya yang ia genggam erat, matanya melirik ke arah jam Swatch warna-warni yang tak pernah lepas dari pergelangannya yang mungil, astaga, sudah jam 10, pasti Katja sudah menunggu lama.

Karena Annika adalah orang baru di Gelsenkirchen, temannya, Katja, bermaksud mengajaknya berkeliling. Katja sudah cukup lama mengenal Annika, bisa dibilang, mereka adalah teman masa kecil yang cukup akrab. Annika dan Katja sudah cukup lama tak bertemu karena Katja pindah ke Gelsenkirchen. Siapa sangka kalau kelak di kemudian hari Annika akan menyusulnya juga?

From: Kat

Aku ada di kafe yang ada di seberang apartemenmu

Oh, ya, aku sempat melihat kafe itu ketika datang kemarin, Annika mencoba mengingat.

Nika bisa melihat rambut pirang Katja dari seberang jalan ketika ia akhirnya keluar dari gedung apartemen.

"Kat!" terika Nika, membuat perempuan yang dipanggil menoleh, wajahnya sumringah.

"Nika! Cepat kemari!" Tangan Katja terlanjur terentang lebar untuk menyambut Nika yang berlari-lari kecil menghampirinya. Biasa, tipikal perempuan ketika lama tak bertemu. Mereka berpelukan sekitar 5 detik lamanya. Suara Nika yang saking senangnya terdengar seperti tercekik membuat Katja menggelengkan kepalanya pelan. Nika masih sama konyolnya seperti dulu!

"Ya ampun, Kat! Kupikir kita takkan bertemu lagi, astaga!" Nika berseru tak percaya. Katja hanya memutar bola matanya, lalu mengajak Annika untuk duduk di kursi.

"Jangan mendramatisir keadaan, Nika, ya ampun, kau ini suka sekali drama! Bagaimana? Kau sudah sarapan?" Katja membuka buku menu yang ada di depannya, membolak-balik halaman, meski ia tak lapar sama sekali karena perutnya sudah terisi sebelum menjemput Annika.

"Eh, aku sudah sarapan, hehehehe," Nika mengangkat sebungkus plastik dari dalam tasnya, "Biskuit, aku kenyang, aku makan 3 bungkus tadi."

Katja kembali menggeleng, "Kupikir sebenarnya kau tak harus memamerkan bungkus biskuit itu, tapi baiklah, aku juga sedang tidak lapar, kita pergi, yuk?"

***

Ini baru pukul 10, tapi Leon sudah kembali lapar.

Sejak pukul 7 pagi tadi, ia sudah berkendara sendiri ke training center Schalke, ada janji yang harus ditepati dengan fisioterapisnya, apa lagi kalau bukan berhubungan dengan bahu cedera yang membuatnya terdampar kembali ke Gelsenkirchen. Membayangkan seharusnya ia berada di Rio de Janeiro sekarang membuatnya kesal. Rasanya ia ingin sekali marah, tapi kepada siapa? Dirinya sendiri? Kecewa? Sedih?

The Small Girl Next Door [Leon Goretzka]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang