.
.
.Haneul mengerjapkan matanya pelan, tangannya bergerak menyibak rambut dari sisi wajahnya. Gadis itu menengadahkan kepalanya keatas, menantang teriknya matahari yang masih kentara rasanya walau ia terduduk dibawah pohon yang cukup rindang.
Ini pertengahan musim panas, seharusnya ia lebih memilih berdiam diri di rumah untuk istirahat ditemani pendingin ruangan dan cuddle bersama kekasihnya dari pada pergi kencan di tengah terik matahari empat puluh derajat celcius ini. Tapi sungguh, walau pendingin ruangan dan cuddle lebih terdengar menarik, Haneul tetap lebih memilih pergi kencan di siang bolong bersama Yoongi. Pasalnya tidak setiap hari kekasihnya itu ingin menghabiskan waktu di luar rumah, apalagi musim panas. Dan, Haneul tidak ingin melewatkan kesempatan ini.
Matanya memicing ketika mendapati sosok pucat kekasihnya dari kejauhan. Haneul terkekeh, tatkala ia dapati raut wajah Yoongi yang terlihat sangat tidak bersahabat dengan dua ice cream cone di tangannya.
Itu karena Haneul meminta-lebih tepatnya memaksa-Yoongi untuk membelikannya ice cream walau gadis itu tahu dan paham Yoongi tidak akan mau menggerakan tubuhnya.
Well, akhirnya Yoongi mau ketika Haneul mulai merengek dan mengancam akan pulang jika Yoongi tidak mau membelikannya. Dan Yoongi bangkit walau terpaksa.
"Ingatkan aku untuk tidak membeli ice cream di tempat itu lagi." Yoongi berkata setelah ia mendudukan diri disamping Haneul.
Haneul mengernyit, mendelik ke arah toko dengan warna merah muda mendominasi bangunan tersebut.
"Kenapa?"
Haneul bergerak, mengambil ice creamnya dari tangan Yoongi, lalu menyandarkan kepalanya ke bahu lelaki tersebut.
"Well, anak laki-laki penjaga toko itu mengatakan ice cream bubble gum maple sirup ditambah taburan rainbow chip-mu adalah pilihan yang buruk. Aku marah dan bilang bahwa ia harus berhenti kerja di sana dan pulang sebelum aku menyeretnya."
Apa? Haneul tidak salah dengar, kan?
"Awww~ aku tidak pernah tahu bahwa kau bisa seromantis itu. Maksudku kau marah dan membela seleraku ketika anak-"
"Aku marah karena ia mengira aku yang pesan ice cream rasa bubble gum itu. Eww, dia bodoh atau apa. Orang sepertiku terlalu berkelas untuk itu."
Dan kerutan di wajah Haneul kembali saat itu juga, decihan kesal terlontar dari bibirnya. Gadis itu mengangkat kepalanya dari bahu Yoongi dan memukul lengan lelaki itu keras.
"Kau menyebalkan!* rutuknya lalu memilih mundur perlahan dari duduknya semula untuk bersandar pada pohon tempat dirinya dan Yoongi berteduh.
Pandangannya beralih keseliling taman. Taman itu tidak terlalu ramai dan tidak sepi juga. Ada beberapa anak bermain bola di lapangan tak jauh dari mereka duduk, seorang nenek dan anjingnya, satu keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri dan tiga anak, dan dua pasangan-yang sepertinya-kekasih di kedua sudut taman tersebut.
Haneul mendengus ketika mendapati pasangan tadi sedang bertatap-tatapan mesra dan tersenyum manja. Ia dan Yoongi tidak pernah semesra itu di depan publik. Itu semua karena Yoongi bilang bahwa hubungan mereka bukan 'pertunjukan' yang dapat ditonton sembarang orang. Tapi tetap saja, Haneul juga ingin melakukan skinship di publik sama seperti pasangan lainnya. Ia dan Yoongi lebih terlihat seperti kucing dan tikus ketimbang pasangan.