{Part 2}

106 5 2
                                    

Disaat pembagian raport,aku meminta suapaya Ayah yang mengambilnya.

"Ayah"
"Iyah?"
"Ayah yang ngambil raportku ya yah"pintaku."Iya nanti Ayah ambilkan"jawab Ayah."Makasih Ayah"aku tersenyum dan memeluk Ayah.

Aku memilih di rumah saja,tidak ikut dengan Ayah ke sekolah.

Setelah Ayah pulang,Ayah menyuruh Bi Iyem untuk memanggilku.

Tok tok tok terdengar suara pintu kamarku di ketuk,aku membuka pintu dan mendapatkan Bi Iyem di depan pintu kamarku.

"Ada apa Bi?"tanyaku."non di panggil Ayah,suruh ke bawah"jawab Bi Iyem."ywdh bentar lagi saya turuh"jawabku.

Aku menuruni anak tangga dengan melihat ke arah ruang tamu dan aku menemukan Ayah sedang melihat-lihat raportku.

Aku sangat takut dengan nilai raportku,apa lagi akhir-akhir ini nilaiku sangat turun.

Aku takut Ayah marah padaku,dan apa yang aku takuti terjadi.benar Ayah memarahiku karna nilaiku sangat jelek.

"Nanda!!"
"Iya Ayah?"jawabku."SINI KAMU!!!"jawab Ayahku dengan nada keras."Kenapa Ayah?"jawabku dengan suara pelan dan menundukan kepalaku."KENAPA NILAIMU JELEK,AYAH SUDAH MENYURUHMU UNTUK BELAJAR!!!"bentak Ayahku membuatku menangis."ma..maaf Ayah"jawabku dengan tersenguk-senguk karna bercampur dengan tangisanku.

Lalu Ayahku mengatakan."Gak usah sekolah lagi,percuma sekolah kalau kamu malas begini!!!"Ayah mengatakan itu padaku."Ayah maaf Ayah"permohonanku pada Ayah.

Tangisanku semakin menjadi-jadi,karna bentakan dari Ayah.

Dan tiba-tiba sebuah tamparan mendaran di pipiku.Aku menangis dan aku pergi meninggalkan Ayah,aku berlari ke kamarku sambil menangis.

Aku tidak menyangka Ayah akan bersikap seperti ini padaku,seandainya ada Bunda tadi pasti Ayah tidak akan menamparku.

"Ayah Bunda maafkan aku,mungkin aku tidak bisa mendapat prestasi di bidang pelajaran tapi aku bisa mendapat prestasi lewat apa saja,seperti aku mendapat prestasi di eskulku,tapi Ayah tidak bangga atas prestasiku yang telah ku dapatkan di eskulku"kataku dalam hati.

Aku terus menangis..dan tidak terasa aku sudah masuk ke dalam mimpiku.

Bunda pov

Aku masuk ke dalam kamar Nanda dan melihat Nanda sedang tertidur.

Aku mengelus rambutnya dan menciumnya,walaupun aku sangat kecewa dengan nilai Nanda tapi dia sudah berusaha yang terbaik..

Aku tau yang mas Aldo lakukan pada Nanda salah,tapi mungkin mas Aldo lagi banyak pikiran jadi sampai kelewatan seperti itu pada anaknya sendiri.

Nanda mengerjapkan matanya dan kemudian terbuka."Bundah"Nanda tiba-tiba memeluku sambil menangis,aku tau apa arti tangisan Nanda.

"Iyah Nan,kenapa?"tanyaku."Bunda...Ayah jahat sama Nanda"jawab Nanda sambil sesenggukan."Maafin Ayah yah Nanda,Ayah seperti itu juga mungkin lagi banyak pikiran aja"jawabku supaya Nanda tidak sedih lagi."Ywdh tidur lagi gih"
"Iyah nda"

Ayah pov

"Nanda maafin Ayah yah,maafin Ayah sudah bersikap kasar sama kamu Nak"ucapku dalam hati.

Aku tidak tau lagi bagai mana caranya menyikapi Nanda,karna dia yang malas belajar.

Dan aku dapat laporan dari wali kelasnya kalau Nanda sering melamun di kelas dan jarang bergabung dengan teman-temannya,dan biasanya juga Nanda paling aktif di kelasnya tapi akhir-akhir ini dia banyak melamun.

Semoga aja aku bisa merubah sikap Nanda menjadi lebih baik.

Part ini sedih tapi agak gak jelas gth
Maaf yah klo gk jelas
Belum tau nih kelanjutannya bakal giman
Tunggu kelanjutannya yah
Okay see you 😊

DERITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang