02. Watching Television (An Ziyan x Mai Ding)

196 18 5
                                    

Summary:

Mai Ding menarik pacar tampannya ke ruang Televisi di rumah mereka berdua.

Ada saja polah Mai Ding yang tidak bisa duduk diam.

Sampai. . .

.

"Kalau mengantuk, tidur di kamar sana."

"Aku menonton filmnya kok!"

.

Akhirnya keduanya pun tertidur dengan Televisi yang masih menyala.


WARNING:

GaJe, OOC parah, Berdampak pada kebingungan dan mulas-mulas, Slash, BOY X BOY yang intinya ini cerita tentang BOYS LOVE.

.

Don't like, don't read!

Just go to [X]

.

Nb:

Ide membuat fanfic ini berdasarkan dari ide bajret yang tiba-tiba lewat, entahlah akan jadi apa fanfic ini^^

.

bucinqueen present ^~^

※ ※ ※

Watching Television

※ ※ ※

"Tumben tidak memaksa untuk pergi kencan di luar." ujar An Ziyan sembari menatap kekasih manisnya yang baru saja duduk di sampingnya. Beberapa camilan tertata rapi di atas meja panjang di depan sofa yang ia dan Mai Ding duduki.

Pemuda tampan itu sedikit heran sekarang, biasanya pacar manis nan menyebalkannya ini akan ribut dan memaksanya untuk pergi kencan di luar. Maklum tiap Jumat malam begini biasanya Mai Ding selalu menyeretnya pergi ke sana kemari. Bilangnya sih kencan. Namun yang ada An Ziyan yang terseret kesana kemari menuruti kemana inginnya Mai Ding pergi.

"Hari ini aku ingin di rumah saja, nonton film di TV juga bukan pilihan yang buruk. Kau tidak suka ya?" tanya Mai Ding dengan wajah memelas. Entah kerasukan hantu macam apa Mai Ding ini. Jarang sekali pemuda manis berkacamata ini mau lama-lama berada di dalam rumah apalagi menonton TV.

"Cepat nyalakan TV-nya." titah An Ziyan galak, pemuda tampan itu sepertinya cukup malas meladeni rengekan pacarnya jika ia menjawab pertanyaan tadi dengan tidak suka. Karena Mai Ding yang tengah dalam mode merajuk akan lebih menyebalkan daripada biasanya. Selain teriak-teriak tidak jelas dan merengek sambil menarik bajunya, pemuda manis berstatus kekasihnya itu akan menendang-nendang tubuhnya tanpa ampun.

Cari aman saja dengan mengalihkan pembicaraan.

An Ziyan memang licik (?)

Mai Ding cemberut karena sadar pertanyaannya tidak di jawab, namun tangan pemuda itu meraih remote TV dan menekan tombol merah untuk menyalakan TV.

Sudah hampir sepuluh kali mengganti channel tapi keduanya belum menemukan tontonan yang pas untuk menemani Jumat malam mereka kali ini.

"Yang ini?" Untuk kesekian kalinya An Ziyan menggelengkan kepalanya pertanda tidak mau. Mai Ding jadi kesal sendiri, pasalnya jemarinya sampai sakit karena capek menekan-nekan tombol remote mencari channel yang sekiranya satu laras dengan kesukaan kekasihnya. Tapi hasilnya, tidak ada yang menarik bagi si tampan An Ziyan. Pemuda berkacamata itu sudah ancang-ancang ingin membanting remote digenggamannyaーtanda bahwa tingkat kekesalan Mai Ding hampir overload, tapi tangan pacar tampannya lebih cepat menghentikan aksi hampir khilafnya itu. "Ck, kemarikan."

Oneshoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang