Amber pov
Setelah sekian lama, aku masih berdiri di sini, menunggu nya kembali untuk bersama lagi.
coba saja jika tujuh tahun lalu aku mengikhlaskan hatiku untuk kepergianya, mungkin aku tidak akan berdiri di atas altar ini, berdiri di depan ratusan mata yang siap menyaksikan hari luar biasa ini..
Tujuh tahun lalu, aku selalu mengeluh kepada tuhan, mengeluhkan soal hatiku yang tidak pernah bisa beriklas hati akan pilihan hidupnya.
Tujuh tahun lalu aku bergelut dengan hatiku, tentang haruskan aku pergi atau haruskah aku tetap menunggu. Benar kadang rencana yang di buat tuhan untuk ku, lebih menakjubkan dari sekedar rencana biasa ku..
Aku masih dengan senyum manis ini, menunggu wanita ku datang dan mengulurkan tangan padaku. Seperti sebuah pelukan, aku bahkan siap jika seumur hidupku habis dengan memeluk wanita itu, krystal jung yang sedang berjalan mendekati ku..
Ah, lega rasanya, akhirnya penantian ku berakhir, tidak ada lagi tidur sendirian, tidak ada lagi kesepian, tidak ada lagi tentang kesakitan hati, sekarang aku bahagia.
Ku ulurkan tangan ku, memberi dia ruang untuk melangkah lebih dekat dengan ku, ku lihat senyum manis terkesan berbinar dari mata Indah calon istriku. Senyum ini, senyum ini yang tujuh tahun lalu selalu ku inginkan.
" aku sudah sangat siap " bisik ku sebelum akhirnya ku bawa ia berdiri di samping ku, gaun putih panjang indahnya semakin mempercantik dirinya, betapa luar biasa wanita ini, wanita yang beberapa menit lagi akan menjadi istriku..
" kau sangat cantik, " pujiku, dia kembali tersenyum, belum ada kalimat yang ia katakan selama di atas sini, ku rasa jantungnya berpacu lebih cepat karna rasa gugup..
Ku lihat pastur bersiap untuk memberkati pernikahan kami.
Sampai pada akhirnya..
***********
Sekarang Krystal jung adalah istriku, dan aku, amber adalah pria baik..
End
********
Maaf lama up, saya sedang dalam mood yang baik kemaren, sekarang saya sedang dalam mood yang buruk.
Atau jika kalian ingin membalik antara kedua mood saya tidak apa apa. :)