Chapter 8

1K 111 0
                                    

Jisoo POV:

Siang ini aku hanya seorang diri di ruang inap. Jungkook bilang dia harus menjemput Se Rin pulang dari sekolah. Jungkook juga mengatakan kalau Jimin akan segera datang.

Entah kenapa, aku malah berharap Jimin tidak usah datang. Aku tidak mau jatuh lagi.

"Jisoo-ahh.." Jimin sudah ada diambang pintu. Aku menatapnya sejenak, lalu membuang mukaku.

Dia berjalan mendekatiku dengan senyuman nya.

"Apa kau sudah makan siang?"

Aku memutuskan untuk tidak menjawab pertanyaanya.

"Mau sampai kapan kau seperti ini?" Tanya Jimin.

Aku masih belum mau menjawab dan melihat wajahnya.

"Lihat aku chagi.."

"Chagii.. Lihat aku."

Aku pun memutuskan untuk menatapnya. Tatapan dingin ku meluncur menatap matanya.

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu. Kita sudah berakhir." Ucapku dengan nada datar.

"Apa kau lupa? Tidak ada kata putus diantara kita." Jimin mendekatkan wajahnya hingga hidung kami saling bertemu.

"Aku masih sangat mencintaimu." Ucap Jimin lirih.

Aku mendorong dadanya membuat Ia sedikit menjauh dariku.

"Cukup Park Jimin. Aku tidak akan jatuh ke lubang yang sama. Kau sudah mengecewakanku." Ucapku tegas. Mataku mulai terasa panas. Aku bisa merasakan kalau butiran kristal yang aku tahan akan tumpah.

Tokk tokk tokkk..

"Kau sudah datang Jimin?" Aku lega saat melihat Jungkook dan Se Rin masuk ke ruang inapku.

Jimin hanya tersenyum lalu mengusap puncak kepala Se Rin yang mendekat ke arahnya.

"Eonni.. Apa kau sudah lebih baik?" Tanya Se Rin dengan raut wajah yang sangat khawatir.

"Aku sudah lebih baik." Jawabku sambil tersenyum.

"Hampir selama perjalanan kemari dia selalu menanyakan dirimu." Ucap Jungkook sambil menyentuh hidungku dengan jari telunjuknya.

"Oppa, apa kau dan Jisoo eonni berpacaran?" Tanya Se Rin dengan nada polosnya.

"Aniya.." Ucap Jungkook sambil berjongkok agar bisa melihat wajah Se Rin.

"Kau ini masih kecil." Jungkook mencubit pipi Se Rin gemas.

"Kita hanya berteman." Lanjut Jungkook.

Aku tersenyum sehangat mungkin pada Se Rin. Aku harus terlihat baik-baik saja walau pun jauh didalam hatiku, aku sangat tidak karuan saat ini.

"Tadi aku sempat bertemu dengan dokter kalau 3 hari lagi kau boleh pulang." Ucap Jungkook dengan raut wajahnya yang berseri-seri.

"Aku ingin bermain dengan eonni." Ujar Se Rin.

Jisoo mengusap puncak kepala Se Rin. "Aku juga."

"Aku harus keluar sebentar." Ucap Jimin lalu Ia pergi keluar dari kamar inap Jisoo.

###

Jimin POV:

Aku tidak tahan lagi jika harus berlama-lama disana.

Hatiku terasa panas.

Bagaimana tidak?

Jisoo begitu dekat dengan Jungkook. Bahkan dengan Se Rin juga. Tatapan Jisoo pada Jungkook sangat berbeda dengan tatapan Jisoo padaku.

Flash Back [Black Pink] [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang